Pada tahun 2016, ramai dibicarakan sebuah movie anime berjudul Kimi no Nawa atau bisa disebut Your Name, sebuah film yang digadang-gadang menjadi masterpiece dari sutradara animasi terkenal Makoto Shinkai.
Namun, selain Kimi no Nawa ada beberapa karya sang sutradara yang tidak kalah bagus dan epic dari film tersebut, salah satunya adalah 5cm Per Second. Film keluaran 2007 ini masih banyak diperbincangkan terutama dikalangan wibu senior dan mereka yang merekomendasikan film ini kepada orang lain.
Tampilan visual yang bagus untuk standar tahun tersebut, ditambah dengan alur 3 babak dan tentunya cerita yang unik namun sangat menyentuh, membuat film ini sangat memorable bagi mereka yang relate dengan pengalamannya masing-masing, yuk langsung saja simak review saya dibawah.
Bunga Sakura dan Sebuah Harapan
Pemandu kita dalam cerita adalah seorang pemuda bernama Tohno Takaki, di film ini kita akan diajak untuk ikut kedalam kereta perjalanan hidupnya, dalam babak awal cerita kita akan bertemu seorang gadis bernama Shinohara Akari.
Akari adalah sahabat sekaligus cinta pertamanya akan tetapi mereka harus berpisah karena pekerjaan orang tua dan berpindah ke tempat yang jauh. Mereka saling berkomunikasi via surat menyurat yang terus berlanjut hingga mereka bertemu kembali setahun kemudian.
Satu hal yang cukup miris adalah disaat saling bertemu, mereka saling menahan perasaan mereka masing-masing, menahan untuk menyampaikan apa yang ingin disampaikan yang tanpa mereka ketahui akan menyiksa diri mereka sendiri di masa depan.
Disini adalah titik akhir dari babak awal cerita sebelum memasuki babak kedua cerita, Takaki pun harus berpisah jarak lebih jauh lagi dari Akari dan rutinitas surat menyurat mereka pun perlahan mulai pudar.
Terkekang oleh Bayang-Bayang
Di babak kedua, kita akan mengikuti cerita Takaki remaja. Disini alurnya terbilang cukup panjang dari babak awal, tetapi secara visual adalah yang paling indah dari semua babak karena moment-moment dramatisnya kebanyakan terjadi di penghujung sore hingga malam.
Menceritakan interaksi Takaki dan teman sekelasnya di sekolah baru, Sumida Kanae, seorang gadis energik dan seorang peselancar amatir (daerah sekolah baru Takaki berada di dekat laut).
Konflik batin yang terjadi di babak kedua lebih banyak diceritakan dari sudut pandang Kanae yang mempunyai perasaan terhadap Takaki tetapi harus pupus karena Takaki yang masih memikirkan Akari, Kanae tahu bahwa ada seseorang jauh disana yang selalu ada dalam pikiran Takaki.
“Aku menyadari kalau dia tidak pernah melihatku, dia selalu melihat sesuatu di belakangku, sesuatu yang sangat jauh namun aku akan tetap menyukainya besok, lusa, sampai kapanpun aku akan tetap mencintainya” –Sumida Kanae
Mimpi tentang Masa Lalu
Di babak ketiga atau babak final, tidak banyak yang diceritakan disini, lebih seperti narasi penutup. Di penghujung cerita ini, sudut pandang dibagi jadi 2, dari sudut pandang Takaki dan Akari yang sudah beranjak dewasa dan menghadapi masalah hidupnya masing-masing.
Takaki masih sama dengan yang dulu, selalu ragu akan dirinya dan terlihat seperti mencari sesuatu tapi dia tidak tahu itu apa, sedangkan Akari sendiri sepertinya sudah mulai memasuki lembaran baru kehidupannya.
Menit terakhir film ditutup dengan narasi kedua orang ini yang masih mengingat pertemuan terakhir mereka dulu melalui mimpi di malam salju, akan tetapi kesannya lebih seperti gambaran buram masa lalu.
Pada akhirnya hanya waktu yang menjadi saksi kisah kedua orang ini. Film ini mengajarkan tentang proses kehidupan manusia, layaknya filosofi jatuhnya bunga sakura, 5cm per second benar benar merepresentasikan perubahan baik waktu, jarak, maupun perasaan.
Overall saya sendiri memberikan skor 8/10 pada film ini, banyak pesan yang bisa dipetik dan alur cerita juga dieksekusi dengan baik, di menit akhirpun saat soundtrack penutup yang berjudul one more time one more chance yang dibawakan oleh Masayoshi Yamazaki diputar.
Scene Takaki dan Akari yang saling berkomunikasi semasa remaja juga ditampilkan dan sekaligus menjawab semua plot hole tentang koneksi mereka saat remaja, walaupun seiring waktu aktivitas itu tidak lagi berlanjut.
Informan: Sieghart
Oh ya jangan lupa ya untuk support kami dengan Share ke Social Media kamu dan teman-teman kamu.