AniEvo ID – Pas Sony Group Corporation nge-acquire Crunchyroll tahun 2021 buat $1,2 miliar, awalnya keliatan kayak success story banget. Sejak itu, jumlah subscribers mereka naik 3 kali lipat sampe 15 juta, dan jumlah program baru juga dobel jadi lebih dari 50 per kuartal. Tapi ya, makin naik popularitas anime secara global, makin gede juga tantangan yang dihadapin Crunchyroll. Mereka kudu bersaing sama raksasa kayak Netflix, Disney, dan Amazon, plus ribet sama isu internal di manajemen mereka.
Persaingan Ketat di Pasar Anime
Anime, yang terkenal sama cerita ribet dan karakter vibrant, sekarang jadi arena perang gede buat platform streaming. Netflix sama Disney nggak main-main, ngegelontorin duit gede buat dapet lisensi eksklusif. Alhasil, Crunchyroll jadi keteteran gara-gara biaya lisensi makin mahal. Selain itu, fans juga makin punya banyak opsi mainstream buat nonton anime.
Netflix, contohnya, udah dapet lisensi buat anime terkenal kayak JoJo’s Bizarre Adventure sama BEASTARS. Disney juga nggak kalah gahar, dapet hak buat Tokyo Revengers. Produser anime di Jepang bilang, harga lisensi sekarang udah sampe angka yang gila-gilaan.
Drama Internal Sama Lingkungan Kerja
Sejak diambil alih Sony, Crunchyroll udah ngalamin tiga kali PHK. Dari survei internal, cuma 39% karyawan yang merasa manajemen punya strategi jelas buat motivasi mereka—turun jauh dari survei sebelumnya yang 51%. Reorganisasi yang direncanain awal 2025 malah bikin suasana makin nggak pasti.
Di awal akuisisi, karyawan dari Funimation—yang juga diambil alih Sony sebelumnya—nyebut Crunchyroll sebagai “bajak laut,” ngelirik ke masa lalu mereka sebagai platform konten ilegal. Drama ini masih kebawa, dengan manajemen baru yang mayoritas dari Funimation dianggap disconnected sama fans dan karyawan lama Crunchyroll.
Crunchyroll punya target ambisius, “25 by 25,” buat ngejar 25 juta subscriber di akhir 2025. Tapi banyak yang skeptis. Menurut dokumen internal, cuma satu dari enam wilayah utama yang sesuai target tahun 2024, yaitu Amerika Latin. Di pasar kayak India sama Asia Tenggara, di mana harga langganan cuma sekitar $1 per bulan, Crunchyroll struggle buat bikin model bisnis yang sustainable.
Churn rate (tingkat pelanggan yang cabut) juga di atas target, bisa lebih dari 8,5%, jauh lebih tinggi dari rata-rata platform lain yang cuma 5%.
Ekspansi ke Game dan E-Commerce: Campur Aduk
Buat nambah sumber cuan, Crunchyroll coba nyemplung ke game sama e-commerce, tapi hasilnya mixed banget. Tiga game mereka, termasuk yang based on Princess Connect! Re:Dive, udah ditutup. Game-game terbaru mereka juga flop, kebanyakan cuma ngasilin kurang dari $5,000 per bulan di mobile.
E-commerce juga kena badai. Setelah mereka nge-acquire Right Stuf tahun 2022, Crunchyroll malah ngilangin produk-produk dewasa yang nyumbang sekitar 5% pendapatan toko tersebut. Akibatnya, daya tarik ke konsumen tertentu jadi berkurang.
Gesekan Sama Partner di Jepang
Partner penting di Jepang kayak Shueisha sama Kodansha mulai kritis sama cara Crunchyroll nge-handle hak merchandise. Mereka bikin dan jual produk tanpa izin jelas, bikin beberapa mangaka nggak nyaman sama penggunaan karakter mereka yang nggak authorized.
Sony udah ningkatin investasinya di Kadokawa Corp jadi 10% buat nge-boost distribusi anime secara global. Tapi langkah ini bisa aja bikin studio lain di Jepang mikir buat kerja sama sama platform streaming lain.
Masa Depan Crunchyroll
Walaupun banyak drama, Crunchyroll tetap jadi salah satu platform favorit fans anime. Mereka pede sama pendekatan multidimensional yang mencakup rilisan eksklusif, event, merchandise, sama game, sambil ngeklaim kalau performa finansial mereka melebihi ekspektasi. Mereka juga udah mulai diversifikasi lewat channel gratis dengan iklan di Roku sama Pluto TV.
Tapi ya, kompetisi makin ketat, masalah internal, sama hubungan yang mulai renggang sama partner penting di Jepang bikin masa depan Crunchyroll jadi tanda tanya. Kalau mau survive, mereka harus nggak cuma ngejaga fans yang ada sekarang, tapi juga berhasil ngelewatin tantangan strategi dan organisasi yang ada di pasar yang makin kompetitif ini pafikabupatenpelalawan.org
TL;DR: Drama internal, persaingan ketat, dan isu sama partner Jepang bikin Crunchyroll harus fight keras buat tetap relevan di industri anime. Bakal bisa nggak nih mereka bertahan?