AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari inovasi transportasi terbaru dari Prefektur Yamanashi, Jepang, yang pengen bikin akses ke Gunung Fuji makin gampang dan modern. Lo pasti udah tau kalau Gunung Fuji adalah salah satu destinasi wisata paling ikonik di Jepang, bahkan udah masuk daftar Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO. Tapi, meskipun jadi tempat favorit turis lokal maupun mancanegara, akses menuju gunung megah ini masih jadi tantangan tersendiri. Nah, buat ngatasi itu, Pemerintah Prefektur Yamanashi punya ide keren: pembangunan trem karet (rubber-tired transit) sebagai moda transportasi utama ke Gunung Fuji.
Apa Itu Trem Karet?
Jadi, trem karet ini beda sama kereta konvensional atau bus biasa. Sesuai namanya, kendaraan ini menggunakan ban berbahan karet dan dilengkapi sensor canggih yang bisa mengikuti penanda magnetik di jalanan . Jadi, mirip kayak monorel, tapi lebih fleksibel dan ramah lingkungan.
Konsep ini sebenarnya udah dipake di beberapa negara, seperti Prancis dan Korea Selatan, dengan nama sistem serupa: Translohr atau ART (Autonomous Rail Transit) . Di Jepang sendiri, ini bisa jadi proyek percontohan pertama untuk sistem transportasi massal jenis ini, khususnya di wilayah pariwisata.
Kenapa Pilih Trem Karet?

Ada banyak alasan kenapa trem karet ini dipilih sebagai alternatif baru:
- Biaya Pembangunan Lebih Murah
- Rencana awal soal pembangunan kereta transit tradisional membutuhkan biaya sampai 134 miliar yen , karena harus bangun rel lengkap beserta infrastruktur pendukungnya.
- Sementara trem karet cuma butuh 61,8 miliar yen . Hampir separuh harga! Karena nggak perlu rel fisik, cukup modifikasi jalur jalan raya yang ada, plus sensor magnetik.
- Rencana awal soal pembangunan kereta transit tradisional membutuhkan biaya sampai 134 miliar yen , karena harus bangun rel lengkap beserta infrastruktur pendukungnya.
- Kapasitas Lebih Besar Dibanding Bus
- Tiap gerbong trem karet bisa menampung hingga 120 penumpang , jauh lebih banyak dibanding bus yang cuma muat 33–58 orang per unit.
- Ini artinya, jumlah penumpang yang bisa dilayani lebih besar dalam sekali jalan cocok banget buat musim liburan atau saat Gunung Fuji sedang ramai-ramainya dikunjungi.
- Tiap gerbong trem karet bisa menampung hingga 120 penumpang , jauh lebih banyak dibanding bus yang cuma muat 33–58 orang per unit.
- Terintegrasi dengan Transportasi Umum
- Trem ini direncanakan akan terhubung dengan jaringan transportasi lokal , termasuk Shinkansen (kereta peluru) . Jadi, traveler dari Tokyo atau kota lain bisa naik Shinkansen dulu, lalu sambung pakai trem karet langsung ke lokasi wisata Gunung Fuji.
- Ramah Lingkungan dan Minim Gangguan Ekosistem
- Karena nggak perlu bangun rel baru dan cuma pakai jalur eksisting, trem karet dinilai lebih ramah lingkungan. Ini penting karena Gunung Fuji adalah area konservasi yang sensitif secara ekologis.
Dukungan dari Pemerintah Daerah
Gubernur Yamanashi, Kotaro Nagasaki , mendukung rencana ini dan bilang kalau proyek ini bisa jadi solusi buat meningkatkan aksesibilitas tanpa merusak lingkungan.
“Saya ingin mendapatkan pemahaman dengan membuka peluang bagi penduduk untuk berpendapat,” ujarnya, menunjukkan bahwa pemerintah daerah nggak mau gegabah dan tetap mengutamakan aspirasi warga lokal.
Sebelumnya, rencana kereta transit sempat ditunda karena adanya kekhawatiran publik soal dampak lingkungan . Tapi dengan trem karet, efek buruk ke alam bisa diminimalisir.
Masih Butuh Kajian Mendalam
Meski proyek ini sudah mulai digodok, pemerintah masih akan melakukan riset lanjutan, terutama terkait:
- Profitabilitas proyek (apakah layak secara ekonomi),
- Fasilitas pendukung (seperti stasiun, jalur, dan integrasi dengan moda transportasi lain),
- Dampak sosial dan lingkungan ,
- Teknologi yang bakal dipakai , termasuk jenis ban dan sistem navigasi magnetik.
Ini penting biar semua aspek udah matang sebelum proyek dimulai. Jangan sampe nanti malah bikin kemacetan baru atau ganggu ekosistem Gunung Fuji. Selain itu, sistem ini juga perlu uji coba teknis, terutama dalam hal keandalan operasional di medan pegunungan dan kondisi cuaca ekstrem yang sering terjadi di sekitar Gunung Fuji.
Potensi Manfaat Buat Wisatawan dan Ekonomi Lokal

Kalau proyek ini terealisasi, bukan cuma wisatawan yang diuntungkan, tapi juga ekonomi lokal bakal dapat dorongan besar.
- Akses ke Gunung Fuji jadi lebih mudah dan cepat.
- Volume kunjungan wisatawan bisa meningkat drastis.
- Penduduk lokal bisa punya peluang usaha baru, seperti kuliner, homestay, atau penyewaan perlengkapan pendakian.
- Infrastruktur yang modern juga bisa meningkatkan citra Yamanashi sebagai destinasi wisata premium.
Selain itu, trem karet ini bisa menjadi daya tarik wisata tersendiri. Konsep futuristik dan unik bisa bikin banyak orang tertarik buat nyobain, apalagi kalau ada opsi tour edukasi tentang teknologinya.
Penutup
Rencana pembangunan trem karet ke Gunung Fuji oleh Pemerintah Prefektur Yamanashi adalah langkah maju yang patut diapresiasi. Bukan cuma bikin akses lebih gampang, tapi juga menawarkan solusi transportasi modern, ramah lingkungan, dan hemat biaya. Buat lo yang suka traveling ke Jepang, terutama ke Gunung Fuji, ini bisa jadi kabar baik. Nggak lama lagi, lo bisa naik trem futuristik buat nyampe ke spot-spot cantik di sekitar gunung legendaris itu.
Semoga semua proses perencanaan dan eksekusi berjalan lancar, dan semoga proyek ini bisa jadi contoh pengembangan pariwisata yang seimbang antara teknologi, ekonomi, dan kelestarian alam.