Yohalo semua~ sebelumnya admin minta maaf jika nantinya ada kesalahan kata dan mau memberi tahu kalau kamu takut dengan SPOILER tinggal di skip saja. Untuk masalah jelek atau bagusnya itu tergantung pendapat kalian.
Tapi sepertinya movie ini tidak terlalu peduli dengan spoiler, bahkan dari pv atau poster movienya saja sudah keliatan kalau Gilbert masih hidup, dan kalian tahu habis ini gimana ceritanya. Yah lanjut saja dibawah ini tentang review admin mengenai movienya.
Mimin sendiri sudah menonton kemarin pada tanggal 3 maret dan saya mengambil kesimpulan kalau movienya masih kurang begitu sedih dan penilaian saya sekitar 7.8/10.
Karena menurut admin sendiri masih kurang greget, bukan berarti tidak bagus. Walaupun begitu animenya masih sangat worth it banget buat dinonton bareng teman.
Plot / Alur
Movienya dimulai dari perspektif Daisy, cucu dari Anne yang muncul di episode 10 serial Violet Evergaden (A Loved one will always watch over you). Alur movie ini maju dan mundur, dari pertama alurnya maju ke beberapa puluh tahun kemudian setelah Violet bertemu Gilbert.
Disini kita melihat bahwa teknologi semakin canggih dan pekerjaan doll sudah tidak laku lagi dan Violet sudah berhenti bekerja sebagai doll saat berumur 18 tahun.
untuk awalan cukup membuat saya bingung tentang scene flashback dari episode 10 ini cukup lama, ada beberapa scene yang menyinggung tentang putri dan pangeran dari episode 5, kakak beradik di episode 3 dan beberapa lainnya.
Mungkin agar para penonton bisa mengenang kejadian dulu serta menciptakan rasa rindu yang sedih, tetapi dari semua series, Mimin rasa episode 10 paling sedih dan akhirnya mungkin dipilih jadi scene paling ikonik di movie ini.
Kemudian beralih ke sudut pandang Violet yang disini dia sudah terkenal dan bahkan menulis banyak surat untuk perayaan terkenal di kota tersebut. Scene Daisy juga bakalan muncul di setiap scene movie, Daisy ini sangat tertarik tentang Violet yang menulis surat untuk neneknya.
oh ya jika kalian amati pembuka dan penutup anime ini sama dengan yang di serial animenya di awali dari episode 1 surat yang terbang dan di akhiri episode 12 dimana semua karakter memandang langit. Tapi kalau soal scene surat terbang itu berkali-kali admin lihatnya di movie ini mungkin saja ada pesan tertentu yang ingin di sampaikan oleh Author.
Soal masalahnya juga masih sama, ada anak yang sakit ingin membuat surat untuk orang tua serta adiknya dan akan disampaikan ketika dia meninggal. Cukup mirip dengan episode 10 di serial animenya, tapi dengan karakter dan pendekatan yang berbeda tentunya.
Tapi asli, scene flash back-nya bikin greget bahkan lama sekali, apalagi saat Violet sudah ketemu Gilbert saling melihat satu sama lain terus nangis sambil ngomong watashi watashi TEROZ sampai Mimin lihatnya lucu sendiri bukannya nangis.
Soalnya Gilbert ini tiba-tiba menjadi sad boy dan gak mau melihat Violet karena dia sudah membuatnya menderita. Tapi ayolah Gilbert, si Violet itu sudah mati-matian berjuang jadi penulis surat keliling sana-sini.
Violet hanya ingin tahu arti kata Cinta, namun Gilbert tidak ingin ketemu Violet dengan alasan begitu menurut Mimin malah tambah menyakiti perasaan hati Violet. Untung saja diteriakin idiot sama Hodgins, jadi saya merasa emosi sudah tersalurkan.
Graphic
Soal Graphic jangan ditanya yang namanya kyoto animation selalu memberikan yang terbaik apalagi Violet Evergarden, Mimin merasa satisfying lihatnya.
Mau scene kembang api, atau saat lagi hujan di pantai dan apapun detailnya mantap sekali, tidak perlu diragukan lagi.
Music
Soal musik movienya masih memakai lagu yang ada di serial animenya. Mimin paling suka dengan soundtrack anime dan buatan Evan Call seperti The Voice In My Heart, Never Coming Back, Violet Letter, dan yang paling sering dipakai adalah Torment.
Tapi sedihnya nggak sesuai ekspektasi Mimin, lagu-lagunya masih kurang karena memakai lagu ending serial animenya, sedih tidak ada soundtrack yang iconic seperti di ova Violet Evergarden sebelumnya.
Mimin kira bakalan ada yang bikin ketagihan seperti soundtrack movie Demon Slayer yaitu Rengoku 9th Form Theme, setidaknya di ending kasih lagu yang baru, tapi malah reuse ending serial animenya, yah apa boleh buat meskipun begitu nggak apa-apa.
Ending
Untuk endingnya lumayan gantung bagi Mimin, saat adegan Gilbert baca surat serta saling ketemu dan habis 3 menit nangis karena saking sedihnya Violet.
Tapi hal yang paling Mimin tunggu malah tidak ada, kayak bagaimana Violet setelah bertemu Gilbert apakah masih hidup di era Daisy atau udah meninggal? atau anaknya nggak tahu sama sekali.
Padahal film ini mungkin bakal jadi movie Violet yang terakhir, kalau ada itu juga mungkin cuman lanjutan dari cerita perspektif orang lain yang sebelumnya meminta Violet untuk menulis surat.
Ending yang sangat MEMBAG*NGKAN, jadi gantung kayak Kimi no Nawa, kita nggak diberi tahu apa yang terjadi setelah mereka bertemu, namun Overall animenya worth it untuk kamu nonton ramai-ramai bersama teman, karena bakal jadi movie terakhir dari Violet Evergarden yang telah menemani kalian dari tahun 2018.
*Note: Bagi kamu yang telah membaca artikel ini sempatkan waktu untuk memberikan donasi melalui Trakteer Anievo, agar admin Kururimpa menjadi lebih bersemangat dalam mengedit konten dari informan yang bahasanya semakin lama mirip Alien Preketek (meresahkan).
Informan: Azazel, Kururimpa
Oh ya jangan lupa ya untuk support kami dengan Share ke Social Media kamu dan teman-teman kamu.