AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari survei yang dilakukan oleh Yomiuri Shimbun pada tahun 2005 muncul lagi dan jadi viral di forum-forum komentar di Jepang, bikin perdebatan sengit di antara para netizen. Survei itu ngungkapin kalau lebih dari 70% cewek single di Jepang ngerasa bisa bahagia tanpa harus nikah. Pengungkapan ini nyebabin campuran pendapat dan bikin orang-orang mulai ngomongin lagi soal pandangan tentang pernikahan di masyarakat Jepang.
Studi yang dilakuin pada Februari 2005 itu nunjukin kalau 73% cewek single mikir mereka bisa hidup bahagia dan penuh tanpa harus nikah, naik 10 poin persen dibanding survei serupa yang dilakuin pada tahun 2003. Selain itu, 67% cowok single juga punya pandangan yang sama, meskipun persentasenya beda-beda tergantung usia, dengan orang-orang di umur 20-an jadi yang paling optimis soal hidup tanpa nikah.
Beberapa alasan yang ditemukan buat tren ini, surveinya nyebut soal kemajuan cewek-cewek di dunia kerja (67%) dan makin kurangnya minat buat nikah di usia yang biasa dianggap ‘usia ideal’ (52%). Faktor-faktor ini berkontribusi ke fenomena yang dikenal sebagai “晩婚化” (bankonka), atau penundaan usia pernikahan, yang juga nyambung ke masalah rendahnya angka kelahiran di Jepang.
Komentar-komentar di forum mencerminkan berbagai pendapat. Beberapa pengguna setuju dengan hasil survei, bilang kalau kemandirian finansial dan emosional cewek-cewek bikin mereka nggak terlalu butuh nikah buat bahagia. “Sebenernya, beda sama cowok-cowok single, cewek-cewek single punya penghasilan yang lebih tinggi dan hidup lebih lama, mereka kayak spesies yang lebih superior,” komen salah satu pengguna, ngasih highlight kalau cewek single punya kondisi ekonomi dan kesehatan yang lebih baik dibanding cowok single.
Tapi, ada juga pengguna lain yang khawatir soal dampak jangka panjang dari tren ini. “Katanya cowok-cowok single meninggal di umur 60-an, lo tinggal punya berapa tahun lagi, nih?” komen pengguna lain, ngebahas studi yang bilang kalau cowok single cenderung hidup lebih pendek.
Debat makin panas dengan komentar yang ngeraguin apakah hidup tanpa nikah itu beneran bisa dijalanin pas udah makin tua. “Pendapat cewek-cewek single di usia 40-an turun jadi 50%, bener kan? Itu berarti mereka mulai nyesel pas udah tua,” kata salah satu pengguna, ngeklaim kalau cewek single yang udah masuk umur 40-an mungkin mulai ngerasa nyesel karena nggak nikah.
Seiring survei lama ini makin banyak diperhatiin, jadi jelas kalau pandangan soal pernikahan di Jepang udah berubah banget dalam beberapa dekade terakhir. Debat masih lanjut di forum-forum online, di mana para netizen diskusi soal apakah beneran mungkin hidup bahagia tanpa nikah, dan apa aja dampak jangka panjang dari tren ini buat masyarakat Jepang.