AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil untuk surat terbuka buat industri anime, seorang kreator sekaligus presiden perusahaan bilang gimana AI yang bener bisa bantu karyawan yang kerja di kondisi kerja yang keras di industri anime. Presiden ini, Masamune Sakaki, yang juga ahli di grafis komputer (CG), ternyata juga presiden perusahaan di luar negeri yang bikin animasi gambar tangan, dan dia tuh jadi tangan pertama buat perusahaan anime di Cina.
- “Gengs, gue nggak biasanya ngomong ginian, tapi selain jadi animator CG, gue juga presiden perusahaan di luar yang bikin animasi gambar tangan, yang juga jadi hub buat perusahaan anime Cina. Banyak yang ngomongin buruknya AI generatif belakangan ini, dan gue rasa salah pake AI itu nggak bisa diterima. Tapi, hampir nggak ada yang ngomongin gimana karyawan di perusahaan anime di Cina tuh dieksploitasi karena harga per unit dan deadline ketat gara-gara jadwal yang terus menerus berubah-ubah.”
- “Please deh, jangan bilang ‘kita nggak butuh AI‘ terus pura-pura nggak tahu kejadian ini! Gue heran kalo para pengguna akhir (kayak perusahaan anime besar di luar dan di Jepang) yang dukung produksi anime Jepang dalam kondisi kerja yang super berat, bener-bener paham nggak sih. Gue pengen mereka tahu bahwa ada orang yang riset AI dengan harapan bisa memperbaiki kondisi kerja. Kita harus ngelarang penyalahgunaan AI, tapi semoga aja orang-orang berhenti nyinyirin riset tentang AI. Kalo dipake dengan efektif, AI bisa bantu atasin banyak masalah di industri anime.”
Si kreator ini terus jelasin gimana AI bisa jadi alat yang berguna karena AI itu makin baik dalam memproses gambar dengan resolusi yang makin tinggi. Dia tekankan bahwa kerja seniman manusia nggak bakal hilang, tapi menyarankan para animator bisa pake AI buat ningkatin sketsa awal mereka dan hemat waktu. “AI itu lebih akurat kalo lo kasih instruksi dengan gambarinnya, daripada cuma pake petunjuk.”
Panggilan buat masukin AI ke industri anime ini bikin debat panas di antara fans. Di satu sisi, banyak profesional industri yang dukung regulasi hukum AI, tapi tetap terbuka dengan penggunaannya karena potensi manfaatnya untuk memperbaiki kondisi kerja dan efisiensi produksi. Tapi di sisi lain, banyak fans anime, terutama yang suka animasi gambar tangan, keras nolak penggunaan AI dalam penciptaan anime. Mereka rasa campur tangan AI bisa ganggu kualitas dan seni unik yang jadi ciri khas anime tradisional.
Secara umum, penggunaan AI di industri anime jadi topik yang memecah belah yang akan terus bikin diskusi dan kontroversi. Seiring teknologi berkembang, bakal menarik buat lihat gimana industri anime nanggapi masalah ini dan apa akhirnya mereka terima AI sebagai alat penting dalam proses produksi anime.