AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari anime ikonik “Fullmetal Alchemist: Brotherhood” lagi ngerayain ulang tahun ke-15 sejak pertama kali tayang di Jepang. Franchise ini udah bikin cap yang nggak terhapus di industri anime, menarik banyak fans yang setia di seluruh dunia.
Meski baik anime Fullmetal Alchemist original maupun Brotherhood sama-sama dipuji sebagai karya berkualitas luar biasa, banyak fans yang kaget pas tau kalo ada dua seri yang beda banget. Gimana sih jadinya seri ini diadaptasi dua kali dan kenapa bedanya itu?
Manga “Fullmetal Alchemist” mulai diterbitin di bulan Juli 2001 dan langsung populer. Pembuat seri, Hiromu Arakawa, diminta buat adaptasi anime, yang akhirnya dibuat sama Studio Bones. Anime pertama tayang perdana tanggal 4 Oktober 2003 dan ditayangkan selama 51 episode sampai selesai setahun kemudian. Saat itu, manganya baru punya 28 bab dari total 108 bab, jadi akhir ceritanya masih jauh.
Arakawa pernah bilang kalo dia udah punya gambaran akhir manga dari awal, tapi minta studio animasi buat cerita mereka sendiri berdasarkan apa yang udah diterbitin sampe saat itu. Dalam wawancara sama Newtype USA di 2006, Arakawa bilang dia merasa “nggak ada gunanya punya cerita di media yang berbeda kalo semuanya sama aja di semua versinya.”
Seri pertama ini sukses banget dan diikuti oleh film asli, “The Conqueror of Shamballa“, di 2005. Di September 2008, diumumkan kalo ada anime kedua yang lagi dikembangin. Seri kedua ini, yang sekarang dikenal sebagai “Fullmetal Alchemist: Brotherhood“, diproduksi lagi sama studio Bones dan dimaksudkan sebagai adaptasi setia dari manga.
“Brotherhood” tayang perdana di April 2009 dan ditayangkan selama 64 episode sebelum selesai di Juli 2010. Meski beberapa fans khawatir kalo manga belum selesai saat itu, studio Bones ngejamin kalo episode terakhir udah dalam produksi dan seri bakal berakhir sama kaya manga.
“Brotherhood” sukses banget secara kritik dan komersil dan cukup populer sampe dapet film anime asli, dikenal sebagai “The Sacred Star of Milos“, yang tayang perdana di Jepang di Juli 2011. Alasan kenapa ada dua versi Fullmetal Alchemist itu simpel: karena populer banget, jadi pantas dapetnya.
Manganya cukup populer sampe bisa bikin anime begitu awal dalam karirnya yang harus bikin akhir cerita asli, dan anime itu cukup populer sampe bisa bikin filmnya sendiri. Wajar aja kalo “Fullmetal Alchemist” diadaptasi lagi pas manga udah (hampir) selesai, apalagi karena keduanya udah beda banget. Selain itu, franchise ini terus diadaptasi, bahkan sampe ada live-action “Fullmetal Alchemist” yang rilis di Jepang di 2022.