AniEvo ID – Di awal bulan ini, gw liat ada artikel yang keluar di China nih, ngomongin bahwa franchise Sousou no Frieren (Frieren: Beyond Journey’s End) yang lagi dijadiin anime itu “sebuah penghinaan bagi para wanita di dunia“, langsung jadi trending gitu deh.
Jadi anime Sousou no Frieren dari Jepang tuh lagi hits banget, banyak yang bilang bagus banget. Tim produksinya keren abis dan juga mantap. Sekarang ratingnya di 豆瓣 (Douban) (situs info film dan teater dari China) ?9,5 loh, jadi anime paling oke tahun ini. Eh, tapi tadi cerita, produksinya ada masalah nih.
Menurut teksnya, ada adegan di pertunjukan itu yang nyindir payudara cewek, dan beberapa pembaca dan penonton bilang kalo mereka nggak merasa dihormatin sama pertunjukan itu. Ada juga yang bilang dua tokoh cewek utama sedikit genit sama tokoh cowok. Meski ada yang setuju sama pendapat ini, nyebut ini macho gitu, teksnya juga bilang, selain dari pertunjukan ini, 90% anime dan manga Jepang pada umumnya nunjukin fenomena kayak gini, dan pertunjukan yang terkenal juga nggak terkecuali, jadi ini udah jadi semacam tradisi gitu.
Beberapa netizen menolak ide ini dengan bilang (translate ke Bahasa dengan gaya gaul dan penulis artikel adalah anak muda gen-z): “Dalam serial itu, ada karakter yang bisa pakai kemampuan klarivoyansinya, dan pas dia pakai ke karakter cowok, dia ngejek ukuran ‘senjatanya’. Enggak logis ngomong kalo ngejek tubuh cewek itu kurang ajar ke perempuan, sementara ngejek tubuh cowok itu dianggap adegan lucu. Itu kan dobel standar, kan?“
Beberapa netizen juga nambahin komen (translate ke Bahasa dengan gaya gaul dan penulis artikel adalah anak muda gen-z): “Menurut gue, penonton jaman sekarang pada bosen. Mereka ngejelek-jelekin hal-hal sepele dan selalu bikin heboh soal budaya, masyarakat, kurang hormat ke perempuan, dan diskriminasi. Pertama-tama, nonton anime kan buat seneng aja, ya nggak? Orang yang sensitif sebaiknya nggak nonton anime atau manga Jepang. Di mata mereka, setiap karya seni bakal dianggap rasisme aja.”
Text awal juga bilang (translate ke Bahasa dengan gaya gaul dan penulis artikel adalah anak muda gen-z), “Si protagonis pake rok sama legging, katanya buat nyenengin fans cowok.” Tapi, netizen sendiri bilang, kalo ngeliat karakter cewek pake rok sama legging aja udah dianggep macho, gimana dengan kebebasan berpakaian buat cewek?
Terakhir, mereka nambahin (translate ke Bahasa dengan gaya gaul dan penulis artikel adalah anak muda gen-z), “Gue tahu kedengeran jelek, tapi beberapa netizen mending nonton seri anak-anak kayak Peppa Pig atau Paw Patrol. Biar ga tersinggung sama produksi-produksi gitu. Kan karakternya pada bukan manusia, jadi ga ada diskriminasi apa-apa.”
Jelas banget nih artikel ga bakal lupain sama netizen Jepang. Mereka komentar kayak:
- “Betul! Banyak lelucon tentang ukuran payudara Frieren sama ukuran penis Stark, ada apa sih masalahnya?”
- “Gue bayangin, komunitas otaku di China, meskipun sejelek di Jepang, ga terlalu ambil pusing kritik karena kontrol internet yang ketat.”
- “Orang-orang aneh yang biasanya muncul di Kimetsu no Yaiba pasti nyari tempat lain buat curhat, jadi mending diabaikan aja kali ini. Besok-besok juga lupa kok.”
- “Kedua belah pihak dijadiin alat ekstremis. Ga bagus sih, tapi ini cuma cerita, cuma bisa dimengerti sama yang terlibat langsung, jadi ga cocok buat internet, walaupun kebanyakan udah dikasih konteks di dalam kontennya.” “Gue ga tau di mana adegan ngejelekin payudara cewek atau dua protagonis cewek mesra sama karakter cowok.”
- “Policolorisme lagi nyebarnya di China nih.”
- “Tanda kalo suatu karya populer adalah kalo orang kurang pinter nyerobot masuk ngomongin.”
- “Segala hal kayak gini emang bisa diterima buat karya kreat
© 山田鐘人・アベツカサ/小学館/「葬送のフリーレン」製作委員会