AniEvo ID – Di balik keajaiban animasi yang kita nikmati, terdapat lapisan gelap yang merayap: depresi. Pengungkapan ini tak hanya mengguncang, tapi juga menimbulkan pertanyaan mendalam mengenai kesejahteraan emosional para seniman yang menciptakan dunia imajinatif yang begitu kita cintai. Dalam sorotan yang menguak, laporan-laporan mengungkapkan tantangan gelap yang dihadapi oleh para animator, mengungkapkan bahwa 17% dari mereka berhadapan langsung dengan pertarungan internal, khususnya dalam wujud yang menyayat hati, depresi.
Survei terbaru oleh NHK mencerminkan pemandangan yang memilukan, menyoroti ketergantungan pada bantuan finansial dari orang tua sebagai penyelamat dalam medan ekonomi yang penuh tekanan. Liputan sebelumnya telah memperlihatkan kesengsaraan, terutama bagi para pendatang baru di ranah ini, yang seringkali harus bertahan dengan gaji bulanan setara dengan 50.000 yen (sekitar $350) atau sekitar 6,2 juta rupiah, jumlah yang jauh dari sebanding dengan beban pekerjaan mereka.
Para animator terpaksa tidur di kantor, menjelang deadline ketat, sementara benda-benda pribadi seperti sampo dan handuk menjadi barang lumrah di ruang kerja, menggarisbawahi tekanan berkelanjutan yang mereka hadapi dalam menghidupkan karya seni mereka.
Namun, di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat atas permasalahan ini, terutama melalui liputan media yang tajam serta keberanian suara-suara di ranah media sosial, harapannya adalah tekanan ini akan menjadi titik balik menuju transformasi positif dalam dinamika industri ini. Sorotan atas perjuangan ini diharapkan akan membawa perubahan yang memberi dampak positif bagi para kreator animasi yang terus berjuang demi menciptakan keajaiban di layar kita.