AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari tanggal 3 Juni, Polisi Prefektur Kyoto ngirim pemberitahuan ke kejaksaan soal kasus pelanggaran hak cipta. Tersangkanya adalah wibu cewek umur 25 tahun, tinggal di Tokyo, yang diduga ngedit dan nyebarin gambar karakter dari game smartphone populer “Ensemble Stars!!” tanpa izin. Wibu cewek ini ngaku bersalah, bilang kalo dia ngelakuin itu karena ngerasa karakter favoritnya (husbando) gak diperlakukan dengan baik.
“Ensemble Stars!!” adalah game latihan idol cowok yang cukup populer, terutama di kalangan cewek muda. Menurut pihak berwenang, cewek ini diduga ngedit gambar karakter game itu pake komputer pribadinya di rumah sekitar tanggal 2 Januari 2023. Editannya berupa nempelin gambar serangga ke karakter game itu. Terus, dia bagiin enam gambar editan itu dalam tiga kesempatan berbeda lewat media sosial Twitter, yang dianggap sebagai pelanggaran hak cipta dari perusahaan pengembang game itu.
Pada April 2023, perusahaan yang bertanggung jawab atas pengembangan dan distribusi “Ensemble Stars!!” ngeluarin pernyataan di situs resmi mereka, bilang kalo editan gak sah ini bikin “rasa gak nyaman dan takut” dan ganggu operasional aplikasi, merusak banget citra kontennya. Gara-gara hal ini, perusahaan itu ngajuin laporan pidana ke Polisi Prefektur Kyoto.
Kasus ini nunjukin pentingnya menghormati hak cipta dan kemungkinan konsekuensi hukum dari manipulasi konten digital tanpa izin. Di era dimana media sosial bikin konten cepat nyebar, penting banget buat pengguna sadar akan implikasi hukum dari tindakan mereka di dunia maya.