AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari sosial media yang lagi trending banget nih satu fakta yang bikin banyak orang kaget: ternyata pembuat franchise novel visual dewasa “Nekopara” itu cewek. Pake nama samaran Sayori (さより), ilustrator, desainer karakter, dan artis game asal Tiongkok-Jepang ini udah berhasil mencuri perhatian dan hati banyak fans di seluruh dunia.
Fakta ini udah dikenal banyak fans Nekopara, dan bahkan pernah jadi meme beberapa tahun lalu:
- “Bro, nyari pacar emang susah, tapi yaudahlah, kucing gue aja sayang sama gue. -Pembuat Nekopara, 0.1 detik sebelum punya ide paling buruk dalam sejarah.”
- “Pembuat Nekopara itu cewek yang beneran punya hubungan seks sama suaminya, beda sama istri lo.”
Sayori, yang sekarang tinggal di Jepang, adalah otak di balik tim kreatif NEKO WORKs. Dia nggak cuma desain karakternya sendiri, tapi juga ngarahin sketsa, desain seni, dan semua rilis franchise “Nekopara“. Seri novel visual ini terkenal karena konten dewasa dan karakter cewek dengan sifat kucing, yang dikenal sebagai “neko”. Karena kepopuleran “Nekopara“, karakter kayak gini jadi fenomena di dunia anime dan game.
Sejak dirilis, “Nekopara” punya banyak banget fans karena campuran unik antara cerita romantis dan erotis, ditambah seni yang keren banget dan gameplay yang asik. Franchise ini nggak cuma sukses di Jepang, tapi juga di seluruh dunia. Kesuksesan ini karena kemampuan Sayori buat bikin karakter yang cute dan menarik, plus emosi yang dalam dan estetika yang elegan di karyanya.
Ada satu hal menarik yang jarang diketahui di luar Jepang, yaitu banyak pembuat konten dewasa di Jepang itu cewek. Mungkin agak mengejutkan buat sebagian orang, tapi ada beberapa alasan di balik fenomena ini. Pertama, banyak cewek nemuin ekspresi seksual mereka sendiri dan fantasi mereka lewat pembuatan konten dewasa, di dunia yang sering dikuasai perspektif cowok. Selain itu, industri hiburan dewasa di Jepang itu beragam banget dan menawarkan berbagai subgenre dan niche, jadi para kreator bisa eksplor tema-tema yang mungkin nggak bisa dilakukan di media yang lebih konvensional.
Kehadiran cewek di industri ini juga bisa bikin representasi seksualitas perempuan lebih seimbang dan nyambung. Dengan adanya cewek kayak Sayori di peran kreatif utama, karakter perempuan dan cerita yang dibikin jadi punya keaslian dan sensitivitas yang lebih bisa diterima audiens yang lebih luas, termasuk banyak cewek. Ini juga bisa bantu mengurangi stigma terhadap konsumsi konten kayak gini, ngebuatnya jadi lebih inklusif dan bisa diterima.