AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari Yaraon! tentang seorang pengguna Twitter jadi sorotan di medsos setelah dia ngomongin ketidakpuasannya sama genre isekai. Ribut-ributnya muncul setelah dia bagi pendapatnya tentang anime “Sousou no Frieren (Frieren: Beyond Journey’s End)” dan “Dungeon Meshi (Delicious in Dungeon)”, katanya pengalaman ini bikin dia nyimpulin kalo “genre isekai tuh sampah”.
“Sousou no Frieren sama Dungeon Meshi bikin gue sadar betapa gue benci isekai.”
Pernyataan ngegas ini bikin debat panas di antara pecinta anime di platform itu, dengan banyak pengguna bagi-bagi pendapat pro dan kontra lewat jutaan interaksi. Meski banyak yang setuju sama kritikannya, nunjukin kalo industri anime udah kebanjiran produksi isekai, ada juga yang belain genre ini, bilang kalo kualitas seri gak harus ditentuin cuma dari klasifikasinya.
Genre isekai, yang fokusnya ke karakter-karakter yang dipindahin ke dunia alternatif atau fantasi, lagi naik daun belakangan ini, dengan banyak seri baru dan adaptasi tiap musim. Tapi, kebanyakan subgenre ini bikin beberapa orang kritis nanya-nanya soal orisinalitas dan kualitas karya isekai sekarang.
Penting buat diinget kalo pendapat pengguna Twitter ini murni subjektif, dan pasti ada segmen fans yang tetep suka genre isekai, sama kayak tipe konten lain. Meski ada kritik, genre isekai masih populer di antara banyak anggota komunitas anime, dan bakal terus dijelajahi dan dinikmati sama banyak penonton di masa depan:
- “Isekai tuh gak jelek. Biasanya gue suka baca kalo pengen cerita tentang kekuatan dan fantasi. Masalahnya itu kebanyakan banget dan kebanyakan cuma tiruan satu sama lain, jadi bosen bacanya.”
- “Isekai bener-bener jadi jelek pas semua jadi: “Gue itu pecundang di dunia nyata, tapi trus mati dan reinkarnasi di dunia fantasi tiruan ini dengan skill yang kebangetan, sekarang liat gue ngeloyor ga jelas di dunia ini, sementara setiap cewek jatuh cinta sama gue tanpa alasan”.”
- “Isekai dari sisi penulisan bisa gampang buat eksposisi, soalnya punya karakter ikan di luar air yang butuh semuanya dijelasin juga. Yang lo sadari itu lo masih bisa dapet worldbuilding keren tanpa karakter-karakter itu.”
- “Sebenernya lo gak benci isekai, cuma bagian dimana lo masukin diri lo ke protagonis yang gak menarik yang cewek-cewek cintain.”
- “Gue ngerti daya tarik penulis yang pengen nulis isekai. Ini cara gampang buat masukin segala macem omong kosong worldbuilding yang lo mau ke penonton/pembaca tanpa keliatan terlalu dipaksain, soalnya protagonisnya juga gak ngerti. Tapi ini juga bikin keliatan kalo semuanya muter sekitar dia.”
- “Gue punya feeling lo cuma nonton isekai generik seumur hidup lo. Re:ZERO itu salah satu yang terbaik sepanjang masa.”
- “Yang lo benci itu isekai yang dibuat jelek, yang nyakup lebih dari 90 persen genre sekarang. Kalo dibuat bagus, isekai bisa luar biasa.”
- “Gue banyak konsumsi isekai, tapi menurut gue masalah utama genre ini, selain fantasi kekuasaan klasik, itu jarang banget kasih waktu buat apa pun buat bernapas. Plot dan dunianya hampir selalu nomor dua. Lagipula, Frieren mengingatkan gue sama Spice & Wolf, dan itu selalu jadi nilai tambah.”
- “Apa gak terlambat ya baru nyadar sekarang? Isekai udah ada di scene lebih dari sepuluh tahun.”
- “Kalo dipikir-pikir, apa gak semua manga dan anime itu isekai?”
- “Gue rasa bahkan Harry Potter bisa dianggap isekai, kan kastilnya itu kayak di dimensi lain?”
- “Konsep reinkarnasi dari perspektif modern ke dunia yang beda dan ngejek perbedaan pandangan dunia sama budayanya itu menarik. Tapi itu cuma bagus di awal, sekarang semua coba niru konsepnya di setiap karya baru.”