AniEvo ID – Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan tidak hanya sedang ramai dalam perkembangan teknologi saja, tapi juga pada perannya dalam industri anime. Kamu pasti tahu ‘kan tentang adanya AI yang mampu menggambar karakter-karakter anime atau cosplay? Nah, sekarang kita akan membahas peran lainnya.
Belakangan ini dunia perwibuan sedang diguncang dengan kecanggihan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang mampu merubah foto manusia menjadi karakter anime. Lebih jauh lagi, bahkan dapat membuat gambar-gambar anime hanya dengan sebuah kata perintah.
Isu rupanya juga memberikan dampak pada para ilustrator yang mana mereka merasa seperti pekerjaan mereka diambil oleh kecerdasan buatan. Sekarang pun juga banyak gambar ilustrasi yang bertebaran di internet dibuat oleh AI, tapi ada saja yang orang mengakuinya itu sebagai gambarnya sendiri.
Tidak berhenti di situ, Artificial Intelligence (AI) sudah memasuki dunia industri anime-manga Jepang secara resmi digunakan oleh pihak produksi. Mari kita bahas secara singkat dengan menyimak penjelasan di bawah!
Pembuatan Manga
Beberapa bulan lalu admin pernah membahas tentang seorang mangaka yang membuat manga resmi dengan bantuan AI. Orang itu adalah Rootport, membuat manga berjudul Cyberpunk Momotaro dengan bantuan perangkat lunak seni AI bernama Midjourney.4
Rootport, selaku pencipta manga ini menggunakan perangkat lunak AI untuk mengedit dan menyusun hasilnya menjadi kisah sci-fi yang solid lengkap dengan dialog-dialog tentunya. Berita ini menjadi sangat viral dan menimbulkan berbagai respon positif dan negatif. Baca berita lengkapnya di sini.
Pembuatan Alur Cerita
Eiichiro Oda pernah iseng minta AI ChatGPT untuk menuliskan sebuah alur cerita kelanjutan dari manga One Piece. Tapi pada akhirnya itu memang hanya gurauan saja, sebab Oda sendiri sudah mempunyai semua cerita dari manganya tersebut sampai tamat. Lagipula cerita yang diberikan ChatGPT juga terlihat absurd. Tapi di sini sebenarnya Oda ini ingin memberikan pengetahuan bahwa ChatGPT (AI) itu cepat belajarnya, karena mereka tahu dunia dan sifat dari Luffy dkk. Dan mungkin sudah ada judul anime/manga yang memang menggunakan teknologi ini.
Kenapa begitu? Ya, karena ChatGPT (AI) dapat menganalisis data dari berbagai sumber seperti cerita lama, film, dan buku untuk membuat konsep cerita baru dan menggabungkan elemen-elemen dari cerita lain untuk menciptakan cerita yang unik. Ini membantu penulis skenario dalam membuat cerita yang menarik dan meningkatkan kualitas anime, manga, maupun novel.
Analisis Konten
Penggunaan kali ini tidak langsung membantu dalam produksi anime, tapi setelah produksi anime tepatnya pada proses pemasaran. AI dapat digunakan untuk menganalisis preferensi penonton dan menyesuaikan tayangan anime untuk memenuhi kebutuhan mereka. Jadi ini lebih seperti memberikan data, misalnya mengenai anime seperti apa yang disukai orang-orang.
AI dapat mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti situs web, aplikasi streaming, dan jaringan sosial untuk mengetahui genre anime, tipe karakter, dan tema yang paling populer di kalangan penonton. Ini membantu industri anime dalam memproduksi anime yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi penonton. Contoh yang menggunakan ini ada Parrot Analytics, The Movie Database (TMDb), dll.
Pengisi Suara
Berita bahwa kecerdasan buatan mampu menghasilkan dan meniru suara dari suatu selebriti ini sepertinya juga sedang viral. Mungkin kita lebih mengenalnya dengan nama voice changer, ya. Nah, di versi lebih canggihnya ada yang menggunakan AI yang mampu meniru suara orang lain dengan sangat mirip.
Kecerdasan yang mampu mengubah suara asli pengisi suara ke dalam bahasa lain adalah DeepVoice dan Google Cloud Text-to-Speech, dll. Kecerdasan buatan ini pada dasarnya adalah deepfake, tapi bukan wajah melainkan gelombang suara. Canggih, kan? Kalian bisa lihat contohnya di sini. Kelebihan dari AI juga adalah tidak butuh waktu lama untuk hasilnya.
Animasi dan Pewarnaan
Pada bagian animasi kecerdasan buatan mampu menggunakan algoritma dan pembelajaran mesin AI dapat memprediksi gerakan yang mungkin dilakukan oleh karakter dan membuat animasi yang sesuai dengan aksi tersebut. Ini mempermudah proses animasi dan mengurangi biaya produksi karena animator tidak perlu menggambar gerakan karakter secara manual.
Perusahaan AlgoAge membuat program kecerdasan buatan yang mampu membuat gerakan mulut dan kedipan mata yang sesuai dengan suara yang kita inginkan. AlgoAge mengatakan kalau ini hanya untuk hiburan saja, tapi bisa juga untuk kebutuhan profesional seperti pengurangan biaya untuk game dengan animasi minimal.
Mengutip dari ANN, Yuichi Yagi dari Dwango memulai debutnya dengan program AI yang membuat animasi di antara pada tahun 2017. Dwango kemudian mengumumkan bahwa program tersebut digunakan untuk beberapa bagian FLCL Progressive, Imagica Group dan OLM Digital.
Kemudian dia bergabung dengan Nara Institute of Science and Technology (NAIST) untuk mengembangkan teknik pewarnaan otomatis, yang semakin memperluas opsi AI. Teknologi ini pun juga bisa untuk membuat figur dunia asli menjadi karakter anime. Penerbit manga Hakusensha telah mulai menggunakan program pewarnaan otomatis PaintsChainer untuk beberapa rilis manga online-nya.
Demikian pembahasan yang bisa diberikan admin mengenai penggunaan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan pada industri anime. Nyatanya penggunaan teknologi tersebut mengundang banyak respon negatif, tapi juga harus dipikirkan kecanggihan dan kecepatannya dalam bekerja yang bisa memotong waktu dan biaya dari sebuah perusahaan anime.
Nah, setelah membacanya kira-kira bagaimana responmu? Haruskah dilanjutkan atau berhenti dan memakai tenaga manusia saja? Untuk sekedar info, artikel ini sebagiannya ditulis juga menggunakan AI ChatGPT. Tentu artikel ini juga ditulis dengan beberapa riset yang cukup untuk diberikan kepada kalian. Terima kasih sudah menyimak!