AniEvo ID – Lie detector atau mesin Poligraf (Polygraph) muncul dalam anime Kaguya-sama: Love is War, digunakan oleh karakter Chika dalam sebuah permainan. Di dunia nyata kita sering menemukan alat ini sebagai mainan kecil yang dibuat untuk hiburan semata, seperti yang sedikit bisa nyetrum itu, namun yang ada di anime ini terlihat lebih rumit dan terasa asli. Seperti apa memangnya? Seperti yang telah dijelaskan di bawah ini!
Mengenal Poligraf
Mainan lie detector tidak bisa dibandingkan dengan mesin pendeteksi kebohongan milik Chika dalam anime Kaguya-sama: Love is War. Dalam episode 3 musim 3 anime tersebut, Chika menjelaskan bahwa alat tersebut menggunakan mesin Poligraf yang sama persis seperti yang ada dalam kehidupan nyata. Eh, alat ini memangnya beneran ada, ya?
Tentu ada, dong. Mesin Poligraf (Polygraph) pertama kali dikembangkan oleh peneliti AS bernama John Larson pada tahun 1921 dan kemudian digunakan dalam kepolisian pada tahun 1924. Pada tahun 1930-an, penemu lain bernama Leonarde Keeler mulai menyempurnakannya. Sejak saat itu, teknologi ini mulai digunakan secara luas di AS dan negara lainnya.
Sebenarnya, teknologi Poligraf (Polygraph) bukanlah alat lie detector beneran. Mengutip dari Wikipedia, alat ini sebenarnya adalah mesin yang mengukur dan mencatat beberapa indikator fisiologis seperti tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, dan konduktivitas kulit saat seseorang sedang diinterogasi dan menjawab serangkaian pertanyaan.
Mesin Poligraf memiliki terdiri dari satu sensor yang dipasang di lengan atas untuk memeriksa tekanan darah, serta dua sensor lain yang terpasang di jari untuk memonitor denyut nadi dan banyaknya keringat yang dikeluarkan (konduktivitas kulit). Ada juga seperti yang ada di anime Kaguya-sama: Love is War yang memiliki sensor tambahan di kepala.
Cara Kerja Poligraf
Jika memang sebenarnya bukan lie detector, lalu bagaimana cara mesin itu bisa mendeteksi kebohongan? Begini, lie detector bekerja berdasarkan asumsi bahwa ketika seseorang berbohong, mereka akan mengalami perubahan emosional dan fisiologis. Ini dipicu oleh sistem saraf otonom yang mengatur berbagai fungsi tubuh yang tidak dapat dikendalikan.
Meskipun seseorang berusaha keras untuk menyembunyikan kebohongan, perubahan fisiologis seperti peningkatan frekuensi pernapasan, tekanan darah, dan keringat yang signifikan akan terjadi saat berbohong. Begitulah seperti yang dinyatakan dalam buku Contemporary Security Management, seperti yang dikutip oleh Media Indonesia.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, atau seperti yang terlihat dalam gambar anime Kaguya-sama: Love is War di atas, mesin Poligraf memiliki banyak sensor. Mengutip dari Media Indonesia lagi, sensor-sensor ini akan mencatat perubahan-perubahan yang terjadi saat individu diinterogasi, lebih tepatnya ketika sedang menjawab pertanyaan.
Selanjutnya, pemeriksa atau analis yang terlatih akan menafsirkan rekaman yang dihasilkan oleh teknologi tersebut dan memberikan pendapat tentang kebenaran orang yang diperiksa. Ketika terjadi reaksi fisiologis, seperti peningkatan berbagai indikator tersebut selama interogasi berlangsung, seseorang dapat diasumsikan melakukan kebohongan.
Apakah Hasilnya Akurat?
Mesin lie detector adalah sebuah teknologi revolusioner yang berpotensi untuk membawa perubahan besar dalam dunia. Meskipun Poligraf (Polygraph) telah ada sejak lama, belum terjadi perubahan besar dalam penggunaannya, karena banyak negara yang tidak menggunakannya. Alasannya jelas, karena apa yang dihasilkan tidak benar-benar akurat.
Intinya, banyak ahli telah menjelaskan dan membuktikan bahwa hasil dari alat pendeteksi kebohongan tidak selalu akurat. Bahkan beberapa individu tertentu dapat mengelabui alat ini. Selain itu, ada asumsi bahwa seseorang yang mungkin sudah merasa takut lebih dulu sebelum diberikan pertanyaan, yang nantinya akan memiliki pengaruh lain pada hasilnya.
Ketika seseorang merasa takut, dia mungkin akan mengalami berkeringat atau reaksi fisik lainnya. Harus diingat fungsi utama dan cara kerja Poligraf (Polygraph) seperti yang sudah dijelaskan di atas. Demikianlah pembahasan tentang teknologi ini, yang terinspirasi setelah admin menonton ulang anime Kaguya-sama: Love is War. Terima kasih telah menyimak!