AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari data terbaru soal lonjakan harga makanan dan minuman di Jepang yang bakal bikin dompet lo ketar-ketir tahun depan. Tahun 2025 bisa jadi tahun yang berat buat dompet lo. Lebih dari 20.000 jenis makanan dan minuman diprediksi alami kenaikan harga. Bumbu dapur jadi paling terdampak, diikuti camilan dan makanan beku. Biaya produksi yang tinggi jadi penyebab utamanya.
Bumbu Paling Terdampak, Diikuti Makanan Ringan
Dari semua kategori, bumbu dapur menjadi yang paling banyak mengalami kenaikan dengan total 6.108 item . Ini artinya, bahan-bahan penting kayak kecap, saus tomat, bubuk kaldu, hingga rempah-rempah tradisional akan lebih mahal. Padahal bumbu adalah komponen dasar dalam masakan rumahan. Kalau harganya naik, otomatis biaya hidup juga meningkat.
Di posisi kedua ada minuman dan makanan ringan dengan jumlah kenaikan mencapai 4.483 barang , lalu diikuti oleh makanan olahan seperti nugget, sosis, mie beku, atau masakan siap saji sebanyak 4.138 item .
Bayangin aja, ngemil cemilan favorit atau beli camilan instan buat nemenin begadang main game bisa jadi lebih mahal dari biasanya. Dan buat lo yang sering beli makanan cepat saji karena males masak, siap-siap aja budget bulanan bisa jebol.
Penyebab Utamanya: Biaya Bahan Baku & Logistik

Kenapa bisa harga naik segitu banyak? Gampangnya, karena biaya produksi perusahaan meningkat drastis. Beberapa faktor utama yang bikin harga naik antara lain:
- Kenaikan harga bahan baku
- Banyak bahan dasar makanan yang harganya melonjak karena cuaca buruk, gagal panen, atau krisis pasokan global.
- Biaya logistik (pengiriman) yang tinggi
- Karena harga BBM dunia juga naik akibat situasi geopolitik, misalnya ketegangan di Timur Tengah.
- Utilitas (listrik, air, gas) yang semakin mahal.
- Kekurangan tenaga kerja di sektor industri makanan
- Banyak perusahaan harus bayar upah lebih tinggi untuk menarik pekerja, dan itu otomatis naikin biaya operasional.
Selain itu, fluktuasi harga minyak mentah dunia juga punya andil besar dalam naiknya biaya transportasi dan produksi. Belum lagi tekanan inflasi yang masih terasa di banyak negara. Semua ini bikin produsen terpaksa menaikkan harga agar tetap bisa bertahan di tengah tekanan biaya operasional yang tinggi.
Tren Kenaikan Harga di Tahun Sebelumnya
Kalau lihat data dari dua tahun sebelumnya, kenaikan ini memang lagi-lagi jadi ancaman serius buat konsumen. Tercatat pada tahun 2023 , jumlah produk makanan dan minuman yang naik harganya mencapai 32.396 item . Tapi di 2024 , angkanya turun menjadi 12.520 .
Sayangnya, prediksi di 2025 malah naik lagi, bahkan bisa melebihi jumlah tahun 2024. Jadi, ini jelas jadi kabar kurang menyenangkan buat lo yang suka borong camilan atau jarang masak sendiri.
Apa yang Harus Lo Lakukan?
Meskipun lo bukan produsen atau pengusaha, sebagai konsumen, lo tetap bisa antisipasi dampak kenaikan harga ini dengan cara-cara berikut:
- Lebih teliti saat belanja
- Bandingkan harga di beberapa toko atau aplikasi online sebelum membeli.
- Belanja dalam jumlah besar saat diskon
- Kalau bisa simpan stok, beli dalam jumlah lebih banyak saat ada promo.
- Masak sendiri lebih sering
- Selain lebih sehat, masak sendiri bisa bantu lo kontrol pengeluaran.
- Pilih alternatif produk lokal
- Kadang merek lokal punya kualitas sama tapi harga lebih ramah di kantong.
- Gunakan uang tunai untuk belanja harian
- Biar lo lebih sadar pengeluaran dan gak asal swipe kartu debit/kredit.
- Cari informasi promosi dan cashback
- Manfaatin voucher digital atau program loyalitas toko langganan.
Kesimpulan
Naiknya harga makanan dan minuman langsung terasa di kehidupan sehari-hari. Dengan prediksi lebih dari 20.000 item yang bakal alami kenaikan di 2025, lo perlu mulai bijak atur keuangan dari sekarang. Ubah kebiasaan belanja dan cari opsi hemat biar dompet tetap aman.