AniEVO ID – Dalam survei terbaru dari Asosiasi Keluarga Berencana Jepang, terungkap fakta mengejutkan bahwa hampir separuh pasangan menikah di Jepang hidup tanpa seks, alias nggak berhubungan seks selama sebulan atau lebih. Survei yang diberi judul “Gaya Hidup dan Sikap Pria dan Wanita” ini ngasih tahu alasan kenapa kurangnya keintiman seksual dalam pernikahan beda-beda antara cowok dan cewek.
Penelitian ini dilakukan pada paruh pertama tahun 2024 dan jadi survei kesembilan sejak pertama kali diluncurin tahun 2002. Survei ini dilakukan antara bulan September dan Oktober 2023, melibatkan 3.000 cowok dan cewek umur 16 sampai 49 tahun. Responden dipilih secara acak lewat surat dan online, dengan tingkat respons valid 26,6%. Dari hasil survei, terungkap bahwa 48,3% pasangan menikah ngaku hidup tanpa seks, naik 1,1 poin persentase dibanding survei sebelumnya di tahun 2016. Tren ini nunjukin peningkatan yang konsisten sejak tahun 2004, waktu itu angkanya cuma 31,9%.
Ngomongin alasan di balik kurangnya keintiman seksual, ada perbedaan mencolok antara cowok dan cewek. Di kalangan cowok, alasan paling umum adalah pasangan mereka “nggak nanggepin kemajuan gue” (24,0%), diikuti “kesulitan setelah melahirkan” (14,7%) dan “terlalu rumit” (12,0%). Sementara di kalangan cewek, alasan yang paling sering muncul adalah “terlalu rumit” (22,6%), “kelelahan kerja” (20,8%), dan “terkait kehamilan atau nifas” (13,2%).
Survei ini juga nunjukin pandangan yang beda antara cowok dan cewek soal minat berhubungan seks. Sekitar 80% cowok yang disurvei bilang mereka tertarik buat berhubungan seks, sementara cuma sekitar 40% cewek yang bilang mereka tertarik. Rata-rata umur responden waktu pertama kali berhubungan seks adalah 18,9 tahun. Di antara mereka yang belum menikah dan umur 18 sampai 34 tahun, 41,4% cowok dan 36,6% cewek ngaku belum pernah melakukan hubungan seksual.
“Hasil ini mungkin disebabkan oleh beberapa tekanan sosial. Sangat mungkin bahwa tren kurangnya seks ini akan terus berlanjut di masa depan.”
Komentar Kunio Kitamura, direktur asosiasi dan dokter yang bertanggung jawab atas survei tersebut
Temuan ini nunjukin perubahan besar dalam dinamika hubungan pernikahan di Jepang. Banyak faktor yang bikin keintiman seksual jadi kurang, mulai dari tekanan kerja sampai perubahan peran dalam rumah tangga setelah kelahiran anak. Meningkatnya angka pasangan tanpa seks ini mencerminkan tantangan yang dihadapi banyak pasangan buat jaga keintiman di tengah kehidupan modern yang penuh tekanan.
Lebih lanjut, survei ini juga buka diskusi soal gimana masyarakat bisa dukung pasangan dalam ngatasi hambatan-hambatan ini. Dukungan emosional, konseling, dan komunikasi yang lebih baik antara pasangan mungkin jadi kunci buat ngatasi tren ini. Dengan pemahaman yang lebih mendalam soal penyebab dan dampaknya, diharapkan ada langkah-langkah konkret yang bisa diambil buat bantu pasangan menemukan lagi keintiman dalam pernikahan mereka.
Survei ini nggak cuma jadi cerminan dari realitas yang dihadapi banyak pasangan di Jepang, tapi juga panggilan buat tindakan lebih lanjut dalam mendukung kesejahteraan emosional dan hubungan yang sehat. Di tengah berbagai tekanan sosial dan ekonomi, nemuin cara buat perkuat ikatan pernikahan jadi makin penting. Dengan begitu, pasangan bisa hadapi tantangan bareng-bareng dan bangun kehidupan yang lebih harmonis dan memuaskan.