AniEvo ID – Berita kali ini yang gue bahas adalah informasi buat lo yang suka mikirin masa depan, ada kabar yang cukup menarik. Menurut proyeksi terbaru dari Institut Nasional Riset Sosial Jepang (社人研) yang baru aja dirilis tanggal 12 April 2024, angka orang yang tidak menikah seumur hidup di Jepang bakal tembus 30% buat cowok dan 20% buat cewek di tahun 2040! Tapi yang bikin penasaran, angkanya malah turun di tahun 2050. Kok bisa?
Apa Itu “Tidak Menikah Seumur Hidup”?

Buat yang belum familiar, “lifetime single rate” alias angka tidak menikah seumur hidup itu dihitung dari persentase orang yang belum menikah sampai umur 50 tahun. Jadi, mereka yang masuk kategori ini udah bisa dibilang bakal tetap sendiri seumur hidup karena kemungkinan buat nikah setelah umur 50 itu kecil banget.
Dari data terakhir (2020), angka ini ada di 28.3% buat cowok dan 17.8% buat cewek. Trennya menunjukkan kalau bakal naik sampai puncaknya di tahun 2040, tapi setelah itu justru turun perlahan sampai 2050.
Kenapa 2040 Jadi Puncak Orang yang Tidak Menikah?

Pertanyaan besar yang muncul: kok bisa sih angka orang yang tidak menikah malah turun dari 2040 ke 2050?
Jawabannya? Masih misteri. Riset ini pakai model perhitungan yang mengasumsikan angka tidak menikah di tiap kelompok umur nggak bakal naik lagi, malah cenderung turun dikit. Tapi alasan logis di balik asumsi ini masih belum jelas.
Coba lo pikirin, orang yang bakal berumur 50 di tahun 2050 itu lahir tahun 2000, alias sekarang baru umur 24 tahun. Dalam beberapa tahun ke depan, mereka bakal masuk usia 25-34 tahun—fase di mana biasanya banyak orang menikah untuk pertama kali.
Masalahnya, tren sekarang justru menunjukkan banyak anak muda makin males nikah. Jadi, kalau dibilang mereka bakal buru-buru menikah dalam beberapa tahun ke depan, rasanya agak susah percaya, kan?
Kenapa Orang Makin Sedikit yang Menikah?

Tren pernikahan di Jepang udah menurun selama beberapa tahun terakhir. Nih datanya:
- 2021: Jumlah pernikahan turun 9% dibanding tahun sebelumnya.
- 2022: Turun lagi 4%.
- 2023: Prediksi turun 5-6% lagi.
Artinya, selama tiga tahun berturut-turut, angka pernikahan terus anjlok. Dan ini bukan tren baru, tapi udah kejadian cukup lama.
Salah satu faktor utamanya? COVID-19. Banyak pasangan yang menunda pernikahan selama pandemi, plus “lockdown percintaan” bikin kesempatan buat ketemu pasangan makin sedikit. Akibatnya, angka pernikahan dari 2021-2023 udah anjlok, dan dampaknya bakal terasa sampai 2025.
Terus, ada juga faktor ekonomi. Beberapa perusahaan gede emang udah mulai naik gaji, tapi secara umum daya beli masyarakat Jepang masih turun. Ditambah lagi biaya hidup makin mahal, terutama buat anak muda. Mau nikah? Duitnya dari mana, cuy?
Belum lagi, ada tren baru yang makin rame:
- Orang milih buat nggak menikah secara sadar (“selective single”)
- Orang yang udah menikah tapi milih buat nggak punya anak (“selective childfree”)
Jadi, 2050 Orang yang Tidak Menikah Bakal Makin Banyak atau Makin Dikit?
Kalau lo tanya apakah angka orang yang tidak menikah bakal beneran turun di 2050, jawabannya: kayaknya nggak segampang itu, bro.
Walaupun prediksi bilang bakal turun, realitanya justru bisa makin naik kalau tren sekarang nggak berubah.
Gimana enggak? Banyak anak muda masih struggling buat sekadar pacaran, apalagi menikah. Kalau mereka udah umur 30-an tapi belum nemu pasangan, makin gede kemungkinan buat akhirnya milih “yaudah deh, sendiri aja”.
Dan yang lebih gawat lagi, keputusan soal angka orang yang tidak menikah di 2050 itu sebenarnya ditentukan dari SEKARANG. Kalau sekarang anak muda nggak ada dorongan buat menikah dan punya anak, maka tren ini bakal makin parah ke depannya.
Jadi, gimana menurut lo? Menikah masih jadi goals buat anak muda zaman sekarang, atau udah out of date?