AniEvo ID – Jadi begini ceritanya: baru-baru ini ada survei dari Kantor Kabinet Jepang yang ngasih tahu kalau lebih dari 85% orang Jepang mulai khawatir sama kelakuan turis di taman nasional mereka. Lo tau lah, makin banyak turis asing yang datang tuh, tapi ya nggak semua ngerti aturan main di sana. Gara-gara itu, banyak yang takut kalau si turis-turis ini bakalan bikin rusuh dan nggak jaga sikap pas lagi main di taman nasional Jepang. Salah satu pejabat dari Kementerian Lingkungan Jepang sampe bilang, “Kita bakal kerja keras biar orang-orang sadar dan paham gimana cara main yang benar di taman nasional kita.”
Nah, nggak cuma soal takut sama kelakuan turis yang sembarangan, di survei itu juga ada sisi positifnya. Sekitar 45,9% orang tuh sebenernya berharap kalau kunjungan turis ini bisa ngasih cuan buat ekonomi lokal. Lalu, ada juga 28,3% yang mikir kalau lebih banyak turis tuh bisa ngebantu ngembangin daerah-daerah di sekitar taman nasional biar makin rame dan sejahtera. Tapi, ada juga yang nggak begitu setuju; sekitar 10,3% responden ogah kalau jumlah turis makin nambah di sekitar taman nasional. Mereka khawatir nanti malah jadi penuh sesak.
Detail Hasil Survei:

- Cuan dan Harapan Buat Daerah Sekitar
- Cuan Ekonomi: Hampir separuh responden (45,9%) optimis banget kalau turis yang makin banyak ini bisa bawa cuan buat ekonomi daerah.
- Revitalisasi Daerah: Ada 28,3% yang berharap kalau turis tuh nggak cuma jalan-jalan doang, tapi bisa ngebantu daerah sekitar biar makin maju. Jadi kayak dua sisi koin, pengen cuan tapi nggak mau alam jadi rusak.
- Tolak Overcrowding: Tapi ya, nggak semua setuju. Ada 10,3% yang ngerasa lebih baik nggak usah ada penambahan turis di sekitar taman nasional. Mereka takut malah nanti jadi crowded dan susah diatur.
- Biar Taman Tetep Keurus, Siapa yang Harus Bayar?
- Patungan Antar Pemerintah dan Turis: Nah, yang menarik, sekitar 71,6% responden bilang kalau biaya perawatan taman nasional kayak jalur pendakian dan toilet tuh mending patungan, jadi sebagian dari pemerintah dan sebagian dari pengunjung.
- Full Dari Pengunjung?: Ada juga, walaupun nggak banyak, sekitar 12,5% yang mikir kalau turis aja yang bayar semuanya. Sementara yang pengen pemerintah yang nanggung penuh ada sekitar 13,8%.
- Gimana Kalau Dikenain Tiket Masuk?
- Buat lo yang penasaran, taman nasional di Jepang tuh sekarang gratis dan nggak ada jam buka-tutup. Tapi, kalau pun ada tiket masuk, kebanyakan orang Jepang sebenernya setuju asal harganya nggak mahal-mahal amat.
- Maksimal 500 yen: Jadi, 41% dari responden pengennya tarifnya cukup 500 yen aja (kira-kira Rp50 ribuan lah).
- Batas 1.000 yen: Ada juga 35,3% yang masih oke kalau sampai 1.000 yen.
- Buat lo yang penasaran, taman nasional di Jepang tuh sekarang gratis dan nggak ada jam buka-tutup. Tapi, kalau pun ada tiket masuk, kebanyakan orang Jepang sebenernya setuju asal harganya nggak mahal-mahal amat.
Intinya sih, hasil survei ini nunjukin kalau Jepang sekarang lagi serius mikirin cara buat nerima turis lebih banyak tapi tetap jaga lingkungan. Ya biar balance gitu, loh—tetep dapet cuan dari turis tapi nggak bikin taman nasionalnya rusak. Kalau sampe jadi kebijakan, bisa banget nih jadi contoh keren buat negara lain gimana caranya nge-handle turis dengan bijak.