AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari adaptasi anime dari Sakamoto Days berhasil debut di posisi teratas katalog internasional Netflix. Baru aja tayang dua episode, cerita tentang mantan pembunuh bayaran yang sekarang jadi pemilik toko serba ada ini langsung booming, nunjukin kalau popularitasnya emang gak bisa diremehin.
Sejak pertama kali tayang, anime ini udah berhasil ngumpulin 8,6 juta views, bikin dia jadi program TV berbahasa non-Inggris kedua yang paling banyak ditonton di Netflix. Yang ngalahin cuma monster televisi Squid Game dengan season keduanya. Kalau dilihat dari sisi waktu, subscriber Netflix udah ngabisin 7,7 juta jam buat ngikutin petualangan Taro Sakamoto.
Sama kayak yang pernah kejadian di anime Dandadan, fans juga harus sabar nunggu bertahun-tahun sampai cerita dari manganya diangkat jadi animasi. Sekarang manganya udah punya hampir 200 chapter, jadi kalau popularitasnya tetap gila-gilaan kayak gini, kemungkinan besar Netflix bakal bikin lanjutannya.
Di sisi lain, Netflix lagi sukses besar dengan proyek live-action kayak One Piece dan Avatar: The Last Airbender. Banyak yang bilang kalau Sakamoto Days bisa jadi salah satu kandidat buat adaptasi live-action. Premisnya sih cocok banget buat dibawain pake aktor beneran, tapi pertanyaannya, Jepang atau Netflix yang bakal ambil langkah pertama?
Buat yang belum tahu, manga ini karya Yuuto Suzuki yang mulai terbit di majalah Weekly Shonen Jump milik Shueisha sejak November 2020 dan masih ongoing sampai sekarang. Adaptasi anime-nya digarap sama TMS Entertainment dan bakal tayang dalam dua bagian: satu di musim Winter 2025 (Januari-Maret) dan bagian lainnya di musim Summer 2025 (Juli-September).
Sinopsis Sakamoto Days
Tarou Sakamoto dianggap sebagai pembunuh bayaran terbesar sepanjang masa. Ditakuti oleh banyak orang, dia berada di puncak dunia bawah tanah sampai dia bertemu dan jatuh cinta dengan seorang wanita. Akibatnya, Sakamoto melepaskan kehidupan kriminalnya dan sekarang bekerja sebagai asisten toko. Meninggalkan masa lalunya yang suram lebih sulit daripada yang dibayangkan Sakamoto sebelumnya. Banyak mantan saingan dan mitranya tidak percaya dia benar-benar telah meninggalkan bisnis dan tampaknya berharap untuk membunuhnya. Dengan larangan membunuh, Sakamoto harus menemukan cara-cara kreatif untuk menaklukkan musuh-musuhnya dan mencegah mereka merugikan keluarganya, tokonya, dan kota kecil tempat dia tinggal.
(c)鈴⽊祐⽃/集英社・SAKAMOTO DAYS製作委員会