AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari Twitter, tim pengembang proyek RyokoAI kasih kabar kalo mereka udah nyalin 711,700 karya dari situs Novel independen terbesar di Jepang, Shosetsuka ni Narou (alias Syosetu atau Narou), dan sekarang semua data itu bisa diakses umum buat dipake model AI buat bikin teks. Data set “Syosetu711k” ini nyakup hampir semua novel yang ada di situ, dan mereka bilang kalo popularitas Syosetu dan tren anime yang diadaptasi dari sana tuh nyediain “gudang konten kreatif berkelas tinggi dalam bahasa Jepang”.
Banyak netizen yang nanya-nanya soal legalitas dari hal ini. Walaupun Syosetu ngelarang kegiatan yang “ngelanggar atau mengancam buat ngelanggar hak milik, privasi, atau gambar dari kelompok kita atau orang lain”, ini cuma berlaku buat akun yang terdaftar di situs itu. Pengguna gak perlu daftar buat baca karya di situs itu atau pake API situs buat nyalin data. Ada juga yang bilang kalo nyontek data aja gak sama dengan pelanggaran. Dengan semua data yang disalin antara tanggal 26 dan 27 Maret 2023, beberapa orang berpendapat kalo ini bisa dianggap sebagai gangguan bisnis, mengingat beban yang mungkin timbul di server saat ngejalanin ratusan ribu permintaan dalam waktu singkat.
Tujuan RyokoAI buat ngasilin light novel dengan cepat muncul pas penulis di Syosetu udah dapet kritik dari fans light novel karena dianggap berkualitas rendah dan banyak judulnya yang terlalu bergantung pada tropes dan stereotip cerita. Frekuensi adaptasi anime dari judul-judul ini juga sering dikritik sebagai ‘oportunisme’ atau cara males buat jaga produksi biar gak kalah saing sama negara lain di pasar animasi.
Makin banyaknya novel yang dihasilkan oleh AI pasti bakal nambahin debat ini, dengan beberapa orang terbagi antara menerima pasar bebas atau larangan total. Ada juga yang bilang kalo novel yang dihasilkan AI harus dilabeli, biar fans bisa milih dan fokus baca cerita yang ditulis manusia. Di luar fans, banyak kekhawatiran soal penggunaan AI dalam media Jepang yang diungkapkan oleh tokoh industri. Pengembang ChatGPT dari OpenAI nyebut regulasi longgar Jepang soal AI sebagai alasan buat buka kantor baru di Tokyo, yang bikin direktur animasi utama dari “Jujutsu Kaisen 0”, Nishii Terumi, nyebut pemerintah sebagai ‘pengkhianat’.