Gempa bumi berkekuatan 7,2 Magnitudo melanda wilayah timur laut Jepang pada Sabtu malam, melukai sedikitnya 100 orang dan menyebabkan pemadaman listrik yang meluas, tetapi tidak ada ancaman tsunami atau kelainan pada pembangkit nuklir.
Gempa terjadi pada pukul 23:07 berasal sekitar 55 kilometer di bawah permukaan laut di lepas pantai Prefektur Fukushima, menurut Badan Meteorologi Jepang. Gempa juga terasa hingga ke Tokyo.
Badan Meteorologi Jepang mengatakan gempa itu adalah yang terkuat yang terjadi di lepas pantai timur laut Jepang sejak tanggal 7 April 2011 lalu, dan diyakini sebagai gempa susulan dari gempa besar yang terjadi pada 11 Maret tahun itu.
Menyusul gempa terbaru, pemerintah Jepang membentuk satuan tugas dan Perdana Menteri Yoshihide Suga menuju ke kantornya sekitar pukul 11:28 malam.
Suga mengatakan kepada wartawan pada Minggu dini hari, tidak ada korban besar yang dilaporkan. Anggota kabinet bertemu pada jam 9 pagi untuk diberi pengarahan tentang informasi terbaru.
Sebanyak 64 pusat evakuasi telah didirikan di Fukushima dan sekitar 200 orang mengungsi, menurut pemerintah prefektur Fukushima.
East Japan Railway Co mengatakan layanan kereta shinkansen Tohoku antara Stasiun Nasushiobara di Prefektur Tochigi dan Stasiun Morioka di Prefektur Iwate telah ditangguhkan. Shinkansen Yamagata juga menghentikan layanan, seperti halnya shinkansen Akita antara stasiun Morioka dan Akita.
Juru bicara pemerintah Katsunobu Kato memperingatkan bahwa gempa dengan skala di atas 6 pada skala intensitas seismik dapat terjadi selama tujuh hari atau lebih.
Beberapa kasus kebakaran dilaporkan di Prefektur Miyagi dan Fukushima, kata pihak berwenang setempat.
Kato mengatakan dalam konferensi pers bahwa pada satu titik sekitar 950.000 rumah tanpa listrik, karena beberapa pembangkit listrik tenaga panas mati.
Pada 11:30 malam pemadaman listrik telah mempengaruhi 860.000 rumah di bawah area yang dicakup oleh Tokyo Electric Power Company Holdings Inc dan 90.000 rumah di bawah Tohoku Electric Power Co, menurut kepala sekretaris kabinet.
Yoshihide Suga menginstruksikan para pejabat untuk segera mensurvei kerusakan akibat gempa, melakukan upaya penyelamatan jika diperlukan, dan menyampaikan informasi kepada publik tepat waktu.
Banyak penduduk melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi untuk mencari keselamatan di Ishinomaki, Prefektur Miyagi, karena khawatir tsunami akan datang.
Informan: SJW Karen
Sumber: JapanToday
Oh ya jangan lupa ya untuk support kami dengan Share ke Social Media kamu dan teman-teman kamu.