AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari Tatsuki Fujimoto, kreator fenomen global Chainsaw Man, nggak cuma sukses bikin pembaca di seluruh dunia jatuh cinta sama gaya uniknya, tapi juga berkontribusi besar dalam melahirkan talenta-talenta hebat di dunia manga. Lewat karya-karya epiknya kayak Fire Punch, Goodbye, Eri, dan Look Back (yang belakangan diadaptasi jadi film animasi sukses), Fujimoto bukan cuma nentuin jalannya sendiri, tapi juga bantu banget karier banyak artis yang dulu kerja bareng dia sebagai asisten.
Beberapa nama yang pernah kolaborasi sama Fujimoto di antaranya Tatsuya Endo (SPY x FAMILY), Yuji Kaku (Hell’s Paradise), Yukinobu Tatsu (Dandadan), Oto Toda (To Strip the Flesh), dan Tohru Kuramori (Centuria). Banyak dari mereka yang dulu kerja di proyek Fire Punch, yang terkenal dengan komposisi visualnya yang detail, sebelum akhirnya ngerilis karya mereka sendiri yang sekarang ngehits banget. Contohnya, Yukinobu Tatsu yang pernah jadi asisten di Chainsaw Man dan kemudian di Hell’s Paradise bareng Yuji Kaku. Tohru Kuramori juga baru aja debut dengan serialnya, Centuria, yang ngegabungin elemen horor kosmik dengan gaya yang unik banget.
Sebenarnya sih, nggak aneh kalau asisten-asisten mangaka terkenal akhirnya punya karya sukses sendiri, tapi pengaruh Fujimoto ini emang gila banget. Sama kayak Nobuhiro Watsuki (Rurouni Kenshin), yang pernah punya Eiichiro Oda (One Piece) sebagai asistennya, Fujimoto berhasil bikin pengaruhnya nyebar ke generasi kreator baru. Bahkan, banyak dari mantan asistennya yang ngerilis karya mereka lewat platform Jump Plus dari Shueisha dan dapetin angka penjualan yang luar biasa. SPY x FAMILY, misalnya, udah ngalahin Chainsaw Man dalam hal penjualan, sementara Hell’s Paradise pernah jadi salah satu judul paling populer di platform tersebut.
Meskipun masing-masing artis ini udah nemuin gaya mereka sendiri, pengaruh Fujimoto tetep bisa keliatan di karya mereka. Dandadan karya Yukinobu Tatsu punya narasi yang berani dan dinamis, sementara SPY x FAMILY nunjukin detail dan riset yang ngingetin kita sama karya-karya Fujimoto. Di sisi lain, To Strip the Flesh karya Oto Toda ngangkat tema mendalam soal identitas dan otonomi, mirip banget sama cara Fujimoto bikin karakter kompleks kayak Togata di Fire Punch.
Selain mantan asistennya yang terus bersinar, Fujimoto sendiri juga nggak kalah gila. Dengan rilis film terbaru Look Back dan pengumuman adaptasi Arc Reze dari Chainsaw Man, karyanya terus jadi standar di industri. Pas My Hero Academia dan Jujutsu Kaisen mulai menuju ending, karya Fujimoto dan mantan asistennya muncul jadi pilihan ideal buat fans yang nyari cerita yang fresh dan bikin penasaran.