AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari survei terbaru yang dilakuin sama perusahaan riset Jepang, α (Alpha) Generation Labs, ngungkapin anime dan manga favorit Gen Z dan Gen Alpha, yaitu mereka yang lahir antara tahun 2010 sampai 2024. Hasil survei ini bikin banyak orang tertarik, ngeliatin tren konsumsi hiburan di kalangan anak muda.
Menurut survei ini, anime “Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba” jadi yang paling favorit, dapet 40% suara. Sebaliknya, “One Piece” walaupun masih masuk top lima, cuma dapet setengah dari persentase itu. Survei ini ngumpulin data dari 600 anak dan orang tua dari anak-anak mulai dari kelas 1 SD (sekitar 5-6 tahun) sampai kelas 3 SMP (sekitar 13-14 tahun). Baik anak-anak maupun orang tua mereka, yang mewakili anak-anaknya, diundang buat ngasih tahu anime dan manga favorit mereka, dan mereka bisa milih lebih dari satu.
Hasilnya adalah sebagai berikut:
- Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba (40.0%)
- Detective Conan (27.8%)
- Spy x Family (23.3%)
- One Piece (20.8%)
- Oshi no Ko (19.3%)
Semua anime dan manga yang disebut di atas termasuk demografi shonen, yang umumnya ditujukan buat cowok-cowok muda antara 12-18 tahun, kecuali “Oshi no Ko”, yang diklasifikasi sebagai seinen, buat pria di atas 18 tahun.
Salah satu faktor yang mungkin ngaruhin posisi tinggi “Detective Conan” adalah rilis film suksesnya “The Million-Dollar Pentagram” di pertengahan April 2024, yang jadi film terlaris tahun ini di Jepang. Ini pasti ningkatin popularitasnya di kalangan penonton muda.
Dari anime-anime yang disebutkan, baik “Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba” maupun “One Piece” lagi rilis episode baru. Sementara untuk manganya, semua judul masih terus nerbitin chapter baru, kecuali “Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba” yang manganya udah tamat di 2020.
Survei ini, meskipun terbatas dalam ukuran sampel, ngasih pandangan menarik soal preferensi Gen Alpha di Jepang dan nilai-nilai yang mereka anggap menarik dalam cerita. Semua anime dan manga yang disebutkan ngedepanin hubungan keluarga yang kuat dan hubungan antar pribadi, serta ngasih protagonis muda (kebanyakan di awal atau pertengahan remaja). Sementara “One Piece“, “Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba” dan “SPY x FAMILY” cenderung ke arah aksi dan petualangan, “Oshi no Ko” dan “Detective Conan” lebih ke arah misteri dan thriller. Ini nunjukin kalau Gen Alpha punya kecenderungan buat konten yang penuh emosi dan antisipasi, meskipun nggak selalu dalam bentuk pertarungan fisik.
Gaya animasi dan seni juga punya peran penting. “Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba” dan “Oshi no Ko” dapet popularitas besar dan pujian berkat kualitas animasinya yang tinggi dan gaya seni yang unik. Sebaliknya, “Detective Conan“, “One Piece” dan “SPY x FAMILY” nampilin gaya yang lebih tradisional, meskipun penting dicatat kalau “One Piece” dan “Detective Conan” jauh lebih tua dibanding seri lainnya yang disebutkan.
Keterbatasan studi ini, seperti ukuran sampel dari setiap kategori usia, bikin analisis soal apakah klasifikasi kedewasaan seri ini signifikan buat hasilnya jadi sulit. “Oshi no Ko” dan “Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba” ngangkat tema yang lebih dewasa dibanding “SPY x FAMILY” dan “Detective Conan“, tapi tanpa data spesifik tentang distribusi usia, sulit buat nentuin apakah preferensi ini berlaku buat sebagian besar Gen Alpha.
Alpha Generation Labs udah ngumumin bakal ngelakuin survei yang sama di akhir tahun 2024, yang mungkin bakal ngasih pandangan yang lebih mendalam soal preferensi anime dan manga penonton muda di Jepang.