AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari komiknya Kanehito Yamada dan Tsukasa Abe, “Sousou no Frieren (Frieren: Beyond Journey’s End)”, baru aja dapet penghargaan buat Komik Shonen Terbaik di ajang Penghargaan Manga Kodansha yang paling anyar. Komik ini sukses menarik hati banyak pembaca dan menonjol di antara saingan berat, termasuk judul-judul kece macam “The Fragrant Flower Blooms With Dignity“, “Gachiakuta“, “Tank Chair“, sama “Daemons of the Shadow Realm“.
“Sousou no Frieren” ceritain tentang Frieren, elf sihir yang, abis ngalahin Raja Iblis, jalan-jalan buat lebih ngerti manusia dan apa itu arti waktu serta persahabatan. Seri ini keren banget karena ceritanya yang melow dan fantastis, ditambah karakter-karakternya yang berkesan dan momen-momen ikonis yang nyentuh hati pembaca banget.
Populer banget ni franchise, apalagi setelah dijadiin anime yang sukses gede produksi Madhouse. Seri animenya yang baru aja ditayangin ini bener-bener bikin penonton terkesan dengan kualitas animasinya yang top. Kerja keras studionya dalam detil visual dan animasi yang smooth tuh diapresiasi banget, dan udah ngasih standar baru buat adaptasi manga ke anime.
Cerita di animenya, yang setia sama manganya, ngulik tentang kematian, waktu, dan pencarian makna hidup. Karakter-karakternya, yang masing-masing punya perjuangan dan perkembangan mereka sendiri, meninggalkan kesan yang dalam buat para penonton. Plus, seri ini dipuji karena momen-momen ikonisnya yang berhasil menangkap esensi dari cerita aslinya dan mengangkatnya ke level yang lebih tinggi.
Pengakuan buat “Sousou no Frieren” sebagai Komik Shonen Terbaik di Penghargaan Manga Kodansha ini menunjukkin kualitasnya yang luar biasa dan dampaknya ke komunitas manga. Penghargaan ini nggak cuma menonjolkan kehebatan komik ini aja, tapi juga ngakui bakatnya Kanehito Yamada dan Tsukasa Abe dalam menciptakan cerita yang melebihi genre shonen.
Sinopsis Sousou no Frieren
Raja Iblis telah dikalahkan, dan kelompok pahlawan yang menang telah kembali ke rumah masing-masing setelah bubar. Mereka berempat — penyihir Frieren, pahlawan Himmel, pendeta Heiter, dan prajurit Eisen — mengenang perjalanan mereka selama satu dekade ketika tiba waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal. Tetapi perjalanan waktu berbeda untuk elf, itulah sebabnya Frieren menyaksikan teman-teman tercintanya perlahan-lahan mati.
Sebelum kematiannya, Heiter berhasil memaksakan Frieren terima murid manusia muda namanya Fern. Didorong oleh hasrat elf untuk mengumpulkan sejumlah besar mantra sihir, pasangan ini memulai perjalanan yang tampaknya tanpa tujuan, mengunjungi kembali tempat-tempat yang telah dikunjungi oleh para pahlawan kuno. Sepanjang perjalanannya, Frieren perlahan-lahan mengatasi penyesalannya atas kesempatan yang hilang untuk membentuk ikatan yang lebih dalam dengan rekan-rekannya yang sekarang sudah meninggal.
© 山田鐘人・アベツカサ/小学館/「葬送のフリーレン」製作委員会