AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari sebuah postingan viral di 4chan yang bikin heboh jagat internet, terutama kalangan pecinta anime. Awalnya cuma sekadar cuitan random ngegak-ngatain representasi elfa di anime, tapi pas ketahuan sama member forum Jepang, langsung jadi bahan perdebatan panas.
Isi postingannya kira-kira begini:
“Elfa di anime sekarang tuh cuma imitasi dangkal dari elfa asli. Seriusan lo semua di /a/ udah puas aja gitu selama ada kuping panjang? Elfa tuh harusnya lucu, berkelas, misterius, cantik banget, dan punya hubungan erat sama alam. Elfa versi Jepang tuh imitasi murahan bikinan orang-orang yang nggak ngerti daya tarik asli elfa.”
Yang bikin unik, postingan itu juga nyelipin gambar Marcille Donato, karakter utama dari Dungeon Meshi. Anime ini campuran antara fantasi sama komedi, dan Marcille sendiri tuh salah satu penyebab kenapa serial ini populer banget. Nah, dari sini muncul deh debat seru di kalangan warganet Jepang. Banyak yang bilang kalo elfa di anime lebih sering jadi karakter pendukung atau malah jadi bahan lawakan, beda banget sama elfa-elfa elegan kayak di “The Lord of the Rings“.
Sekarang lagi rame dibahas apakah elfa di anime harus setia sama akar literatur fantasi barat atau boleh aja dapet interpretasi lebih santai ala Jepang. Asal lo tau, komen dari 4chan, platform barat, bikin jelas banget bedanya pandangan soal karakter elfa dari dua sisi dunia ini.
- Ada beberapa tanggapan menarik nih dari netizen:
- “Ya iyalah, negara asal barang KW, jadi ya nggak bisa protes.”
- “Apa sih elfa asli itu? Apa desain ala Tolkien atau versi D&D?”
- “Bule juga pasti suka Marcille kan?”
- “Eh, bahkan di karya Jepang sendiri kayak Record of Lodoss War, Deedlit udah jauh banget dari bayangan elfa klasik.”
- “Ninja sama samurai di film Amerika juga salah kaprah, tapi kita maafin aja kan? Itu mutual kok.”
- “Kalau dipikir-pikir, ninja buatan orang luar negeri keliatannya lebih ‘otentik’ daripada di Nintama Rantarou atau Naruto.”
- “Bayangan elfa vegan dengan dada rata tuh udah lumrah.”
- “Sekarang anime sama manga udah mainstream banget, jadi bakal banyak komentar kayak gini ke depannya.”
- “Jadi, apa ini fantasi anak kecil penuh idealisasi sama mimpi-mimpi soal cewek?”
- “Di Jepang sekarang, elfa tuh masih dalam fase cantik-cantik abadi kayak pubertas yang nggak pernah dewasa.”
- “Komentar agak nyeleneh sih, tapi buat kita, elfa tuh mungkin mirip Angélica, sang ksatria putri.”
- “Dulu orang Jepang identik sama kurcaci, tapi sekarang malah dianggap mirip goblin atau orco. Kenapa ya?”
- “Ada juga yang debat soal tinggi badan elfa. Di LOTR mereka tinggi, tapi kenapa ada ide kalo mereka pendek? Di Lodoss pendek, tapi di fantasi Amerika gimana?”
- “Jangan harap ada kesan mulia dari karakter anime, mereka cuma alasan buat fanservice doang!”
- “Frieren tuh pola pikirnya kayak anak SD. Meski udah hidup ribuan tahun, tetep aja immature.”
- “Gue sih nggak mau liat dark elf di masa depan. Itu mah nggak ada sejarahnya.”
- “Di Dungeon Meshi, elfa emang begitu settingnya. Marcille misalnya, dia cuma pelan-pelan melunak seiring waktu.”
- “Apa-apaan sih. Seriusan lo cari stereotipe kayak gitu? Emang itu yang bikin lo happy?”
- “Sebenernya, maid outfit ala Jepang juga patut dibahas sih.”
- “Elfa asli dulu tuh lebih mirip goblin ya? Apa gapapa gitu?”
Gimana menurut lo? Setuju nggak kalo elfa di anime tuh kehilangan esensi aslinya? Atau lo malah enjoy aja sama versi ringan ala Jepang? Yang jelas, drama ini bakal terus berlanjut selama anime masih jadi medium hiburan global.