Artikel ini mengandung spoiler manga Jujutsu Kaisen. Kebijaksanaan disarankan kepada pembaca.
AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari pertarungan yang paling ditunggu-tunggu di Jujutsu Kaisen, pendapat umum tentang pertarungan melawan Sukuna Ryoumen sekarang makin kesini makin anjlok, dan nunjukin bahwa seri ini kayaknya udah kehilangan apa yang bikin dia bagus di awal. Pertarungan puncaknya udah lama banget, para penyihir nyoba segala macam jurus buat ngelawan Sukuna. Tapi, masalah besar keliatan banget di tiap chapter baru, dan ini bisa ngancurin apa yang seharusnya jadi pertarungan terbaik di Jujutsu Kaisen.
Yang bikin Jujutsu Kaisen populer dan seru tuh karena keasliannya, gak bisa ditebak, dan pertarungan-pertarungan yang choreonya mantap. Tapi, sejak Satoru Gojo kalah, pertarungan melawan Sukuna jadi bisa ditebak dan repetitif, kehilangan keseruan dan pesonanya yang awal.
Kayak yang udah diceritain di meme-meme, pertarungannya sekarang kejebak di siklus yang gak berujung yang bikin para fans mulai bosen. Setiap musuh baru yang masuk ke pertarungan melawan Sukuna ngikutin siklus yang sama: masuk dengan percaya diri, chapternya nge-highlight keahlian mereka, bikin sedikit luka ke Sukuna (yang mengalahkan mereka tanpa keringetan), dan karakter baru muncul di akhir chapter buat ngikutin siklus yang sama di chapter berikutnya.
Siklus kematian yang repetitif ini gak cuma bikin pembaca capek, tapi juga ilfeel. Sayangnya, Gege Akutami terus-terusan menggunakan cara yang sama yang udah bikin fans siap-siap aja buat ngeliat kematian karakter baru. Itulah sebabnya pas chapter terbaru (yang bocor, jelas) nunjukin kematian Choso, reaksinya bukan sedih, tapi “ya gue udah duga”.
Sementara fans terus debat tentang ini, reaksi terhadap chapter baru langsung bermunculan:
- “Gue kehilangan minat buat Jujutsu Kaisen karena alasan yang sama kayak Tokyo Revengers, semuanya jadi repetitif dan yang baru cuma kematian karakternya.”
- “Gue sedih ngomongnya karena gue suka banget sama manganya, tapi baca Jujutsu Kaisen beberapa chapter ini rasanya males banget. Kayaknya semuanya jadi repetitif dan gak ada emosinya. Sukuna cuma ngelap karakter yang lagi berantem terus dan itu doang.”
- “Cara pengembangan arc sekarang di Jujutsu Kaisen bikin gue kesel karena panjang dan repetitifnya, gak sabar pengen cepet-cepet berakhir.”
- “Yang paling sedih dari Jujutsu Kaisen adalah lo gak bisa kritik karena pasti ada aja yang bakal belain Gege Akutami.”
- “Gue gak mikir Gege gak bisa nulis, tapi manganya belakangan ini terasa sangat repetitif. Gue pikir Jujutsu Kaisen itu bagus dan seru, tapi ada cukup banyak hal yang bikin gue gak nilai tinggi-tinggi amat.”
- “Jujur aja, gue mulai bosen karena terlalu repetitif dan masukin karakter random buat dikasih spotlight. Tapi kalo penyihir terbaik jujutsu aja gak bisa menang, gimana dengan karakter yang jelas lebih lemah?”
- “Mendingan tidurin semua aja. Terusin kayak gini Gege dan lo bakal ngambil posisi Shingeki no Kyojin sebagai salah satu ending terburuk animanga.”
- “Gege Akutami, cepetan selesain karya lo yang makin bikin frustasi. Hampir semua cast karakter udah lo buang.”
- “Masih belom kelar juga nih pertarungan sialan yang gak ada habisnya?”
- “Wow, pertarungan abadi sekarang nambah satu lagi matinya. Inovatif banget, Gege!”
- “Dan di akhirnya terdengar, ‘tolonglah, pahlawan yang suka nangis,’ dan Itadori lompat waktu ke masa semua masih anak-anak dan ngelakonin semua yang terjadi.”
- “Satu lagi, jelas banget Gege udah lupa gimana caranya bikin pertarungan yang bagus.”
- “Udah dua tahun ngulang formula yang sama dalam pertarungan yang mediokernya, keluar satu masuk lain, mati dan yang berikutnya.”
- “Kimetsu no Yaiba, meski juga pake formula semua mati di pertarungan final, gak berani memanjangkan sejauh ini. Kurang dari setahun Gotouge-sensei kembangin sempurna sebuah arc final yang mirip.”
- “Pada akhirnya musuhnya bakal ngeliminasi diri sendiri kalo udah gak ada lawan lagi.”