AniEvo ID – Dalam kerangka protes sipil yang lagi panas di Korea Selatan gara-gara presiden Yoon Suk Yeol sempet ngejalanin hukum darurat (martial law) dalam waktu singkat, ada momen absurd yang langsung jadi sorotan, baik di tempat kejadian maupun di media sosial: di antara para demonstran yang minta presiden mundur, ada bendera dengan gambar Shin Sato, karakter dari franchise Jepang The Idolmaster.
Bendera itu, yang nunjukin Shin Sato dengan gaya khasnya yang vibrant dan penuh warna, langsung memicu berbagai reaksi di platform kayak Twitter dan forum diskusi. Ada yang nanya, “Kenapa harus karakter ini sih buat protes politik yang serius kayak gini?” Salah satu komentar bilang mungkin ini ada hubungannya sama lagu Shin yang judulnya “Shugar Heart☆Revolution”, yang kebetulan tema dan judulnya lumayan nyambung sama vibe revolusi.
Latar Belakang Protesnya
Protes ini mulai muncul setelah Presiden Yoon Suk Yeol ngejalanin hukum darurat. Ini tuh pertama kalinya terjadi di Korea Selatan selama lebih dari empat dekade. Pemerintah bilang langkah ini buat “ngelindungin demokrasi Korea dari ancaman komunis Utara,” tapi publik malah nganggap ini abuse of power. Pengerahan tentara ke parlemen dan penghentian aktivitas politik bikin rakyat makin kesel, dan akhirnya memuncak di aksi demo besar-besaran malam hari di Seoul.
Krisisnya makin panas pas Majelis Nasional Korea ngebatalin hukum darurat itu lewat sidang dadakan. Ribuan orang yang protes langsung bersorak seneng pas keputusan itu diumumin. Banyak dari mereka bawa spanduk-spanduk kreatif, termasuk bendera Shin Sato yang udah disebut tadi. Menurut saksi, simbol-simbol kayak gini sebenernya udah lumayan sering muncul di protes-protes Korea Selatan, di mana humor dan referensi budaya sering dipake buat nyalurin kritik pafibimakab.org
Reaksi Terhadap Bendera Shin Sato
Reaksi soal munculnya bendera Shin Sato ini macem-macem. Ada yang nganggep ini lucu dan kreatif, bikin suasana protes jadi lebih ringan. Tapi ada juga yang nyinyir bilang ini kekanak-kanakan dan nggak cocok. “Ini yang terjadi pas otaku nyoba jadi aktivis: disconnect banget sama realita sosial,” kata salah satu netizen. Tapi ada juga yang ngebelain, bilang ekspresi kayak gini punya makna simbolis dan bisa jadi cara buat nyambung ke audiens yang lebih muda.
Selain itu, ada yang inget kalau ini bukan pertama kalinya karakter anime atau budaya pop dipake di protes Korea Selatan. Waktu demo lawan mantan presiden Park Geun-hye, misalnya, sempet viral gambar-gambar spanduk dengan kucing dan referensi humor lain, nunjukin tradisi kreativitas di mobilisasi massa.
Menurut analis, masuknya elemen budaya otaku ke dalam gerakan sosial punya dua tujuan: ngedapetin perhatian media global dan bikin narasi protes jadi lebih halus, nunjukin kalau ini ekspresi rakyat biasa daripada bentrokan yang penuh kekerasan. Kali ini, pemilihan karakter dari The Idolmaster, franchise yang sering dilambangin sama mimpi, kerja keras, dan harapan, mungkin punya maksud tertentu juga.