AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari artis Twitter @IronicnotSavage jadi trending setelah nge-share ilustrasi yang ngebayangin ulang Hitori “Bocchi” Gotou, karakter utama dari anime Bocchi the Rock!, dengan kulit yang lebih gelap. Ilustrasi ini langsung menuai banyak komentar kritis, terutama terkait fenomena “blackwashing”, di mana karakter fiksi yang biasanya berkulit cerah di-reimagine jadi berkulit gelap. Hal ini memicu perdebatan panas soal representasi dan identitas dalam dunia fiksi.
“Blackwashing” sendiri adalah isu sensitif buat beberapa komunitas, yang ngerasa bahwa itu adalah bentuk “pemaksaan” representasi yang gak sesuai dengan karakter aslinya. Kasus reimaginasi Bocchi ini kebanyakan dapet komentar negatif, di mana banyak yang menuduh artisnya sengaja “mendistorsi” karakter kesayangan mereka.
Salah satu komentar yang paling viral nunjukin frustrasi komunitas: “Bocchi, tapi daripada kerja buat bayar tagihan band, dia pake duit subsidi dan nyolong barang orang lain.” Komentar lain gak kalah pedes: “Ini sampah banget”, dan “Kenapa juga lo bikin dia jadi jelek?”. Bahkan ada yang bilang: “Hapus ini dan evaluasi hidup lo. Gimana caranya lo berani pake seni buat nyebarin kejelekan ke dunia?”.
Komentar lain yang lebih langsung nyerang karya artis tersebut, kayak: “Bocchi si maling”, “Pengingat harian kenapa gatekeeping itu ada”, dan “Kalau lo gak punya pronouns di bio lo, mungkin gue bisa apresiasi ini sebagai seni. Tapi ngeliat lo punya, gue muak sama opini lo yang nyamar jadi seni”. Sampai debat soal representasi ras di seni pun ikutan memanas: “Tolong stop blackwashing, rasisme itu gak sehat”, dan “Lo tau kan kalau lo gak harus bikin dia jelek cuma karena dia kulit hitam, kan?”.
Tapi, ada juga yang membela hak si artis buat eksperimen dengan interpretasinya, walau tetep ada keraguan: “Gue bukan penggemar perubahan ras, tapi kalau lo suka, terusin aja. Kalau lo menikmati, yang lain cuma opini. Terusin bikin seni yang bagus”.
Satu poin menarik adalah perbandingan yang muncul dengan “Brazil Miku”, fenomena viral di mana Hatsune Miku dibayangkan dengan ciri khas Afro-Brasil, dan justru disambut positif sama komunitas. Salah satu pengguna bertanya: “Kenapa semua orang benci pas karakter dibikin jadi hitam, tapi pada suka sama Brazil Miku?”. Ini akhirnya bikin perdebatan soal kenapa beberapa karakter lebih diterima saat di-reimagine dengan budaya lain pcpafikotaambon.org.
Reaksi dari Jepang
Di Jepang, reaksi agak berbeda. Beberapa komentar nunjukin rasa kaget dengan reaksi negatif dari luar, kayak “Gue gak ngerti kenapa semua orang memuji Brazil Miku, bukannya ini sama aja?”. Ada juga yang lebih fokus ke aspek estetik, dengan bilang kalau desain karakter itu udah kehilangan esensi Bocchi: “Gak ada elemen Bocchi sama sekali, ini lebih kayak cosplay dari orang kulit gelap”.
Beberapa pengguna juga ngerasa kalau cuma mengganti warna kulit aja gak cukup buat ngidupin karakter aslinya, malah kayak karakter original yang sama sekali gak ada hubungannya sama Bocchi. Ada yang bilang: “Kalau gak pake jaket pink, ini bakal jadi karakter original sepenuhnya”. Ada juga yang bertanya: “Kenapa gak bikin karakter original aja?”.
Meski ada banyak kritik, ada juga yang tetep mendukung kebebasan seni, kayak komentar: “Bukannya ini cuma fanart? Ini kan kebebasan berekspresi”. Tapi, debat soal “autentisitas” tetep berlanjut: “Gak cute, tapi emang ada gayanya sih”.
Ilustrasi ini jelas bikin perdebatan yang tajam di antara para fans, dengan opini yang terbagi antara yang ngedukung kebebasan artistik dan yang ngerasa perubahan ini terlalu jauh dari karakter asli. Menurut lo, perubahan kayak gini valid gak sih buat seni fanart?