Artikel ini menyertakan spoiler untuk manga “One Piece”. Kebijaksanaan disarankan kepada pembaca.
AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari momen paling seru di “One Piece” dalam beberapa tahun terakhir, yap itu adalah Gear 5. Pertama kali muncul di “Chapter 1044” manganya pada Maret 2022, dan disempurnakan secara visual di “Episode 1071” anime pada Agustus 2023, cerita ini akhirnya ngasih Monkey D. Luffy level kekuatan baru buat lawan musuh-musuhnya.
Tapi bocoran Chapter 1118 manganya, yang bakal resmi dirilis akhir pekan ini, bikin komunitas terpecah dan ngebuat Gear 5 kembali jadi trending, walaupun karena alasan yang beda banget. Ternyata Jewelry Bonney, yang punya Buah Iblis Toshi Toshi yang bisa ngubah umur dirinya dan orang lain sesuka hati, udah pake kemampuan “Distorsi Masa Depan” buat masuk ke realitas paralel di mana dia bisa pake kekuatan Gear 5.
Penjelasan dari Eiichiro Oda adalah Bonney pake kemampuannya buat masuk ke realitas alternatif di mana dia sendiri adalah Nika, dewa pejuang yang dikenal sebagai Dewa Matahari atau Pejuang Pembebasan. Buah Iblis Luffy sebenarnya bikin dia bisa jadi inkarnasi Nika, jadi apa yang dilakukan Bonney secara teori adalah versi “lebih autentik” dari kekuatan Luffy dengan Gear 5.
Dan apa yang bikin kontroversi dan perdebatan? Ya, fakta kalau Bonney dapet Gear 5 dengan cara yang gampang banget, sementara Luffy harus latihan selama lebih dari seribu chapter buat ngebangkitin kekuatan buah iblisnya. Bahkan, pengguna Twitter “@GeneralChrollo” yang mimpin kritik dengan komen: “Ah Jujutsu Kaisen dibunuh buat hal yang lebih sedikit dari ini.“
Dan tentu aja, komentar-komentar nggak ketinggalan:
- “Setidaknya transformasinya masuk akal, baik karena keberadaan Bonnie maupun buah iblisnya.”
- “Jangan bandingin Voto Vinculante Kaisen sama God Piece, hormati peringkat.”
- “Gue sering ngejatuhin One Piece, tapi yang ini nggak begitu buruk. Salah satu kekuatan Bonnie adalah nyontek dan ini bukan pertama kalinya dia pake.”
- “Black Clover juga kena. Cuma berharap lapisan kepuasan diri nggak terlalu keras.”
- “Kasihan banget keadaan fans Luffy sekarang. Mereka cuma bela One Piece karena nggak mau merasa bodoh udah baca lebih dari seribu chapter.”
- “Mereka baru aja ngerusak total konsep bangkitnya Gear 5.”
- “Nggak mungkin fans One Piece bakal ninggalin rasa puas diri mereka. Mereka udah memperkuatnya selama tiga puluh tahun dengan cerita yang sama berulang kali, kayak kotoran.”
- “Sekarang gue ngerti gimana rasanya fans Jujutsu Kaisen yang masuk akal waktu ngeliat panel ‘kembalinya’ Gojo.”
- “Kenapa masih bertahan baca manga ini? Gue nggak pernah tertarik atau merasa bagus.”
- “Nggak ada alasan buat kritik, ini udah ditetapkan sesuai buah iblis Bonney. Ada hal yang bisa dikritik, kayak kematian yang nggak ada (yang Kinemon itu kriminal), downgrade Zoro dalam hal karakter, presentasi Vegapunk yang buruk. Meski begitu, serinya luar biasa.”
- “Bukannya terlalu OP kalau dia bisa nyontek buah iblis yang udah bangkit cuma dengan imajinasi? Bisa di-nerf dengan mudah kalau cuma nyontek buah dasarnya, tapi kalo nyontek kekuatan maksimal? Lama-lama bakal ngambil alih protagonis dari Luffy dan kalau gabung ke timnya bakal lebih buruk.”
- “Kalau Gear 5 punya sesuatu yang spesial, sekarang udah hilang.”
- “Yang gue pikirin adalah Luffy udah pake Gear 5 kayak empat kali selama arc ini. Gue pikir Oda nggak bakal terlalu sering pake ini, tapi kayaknya gue terlalu idealis.”
- “Gue tau ini fan service buat fans One Piece. Tapi jenis kekuatan kayak gini bisa ngebunuh karya kalau nggak di-handle dengan hati-hati, karena bisa bikin plot jadi kurang menarik dan akhirnya bikin karakter nggak berguna atau ngasih aturan yang absurd buat kekuatannya, bikin nggak berguna dalam sekejap.”
- “Gue nggak bisa bohong, ilustrasinya keren banget. Tapi ngebunuh konsep Nika. Nika seharusnya cuma satu, tapi Bonnie juga bisa jadi Nika. Jadi, apa yang bikin Luffy spesial sekarang?”
- “Masih lebih baik daripada Voto Vinculante Sukuna, dengan segala kemudahan dunia yang diambil dari pantat di Jujutsu Kaisen.”
- “Lo baru aja ngaktifin Voto Vinculante buat ngasih opini tanpa punya pemahaman baca.”