AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari dunia figure anime dan game itu gede banget, dan karena itu, juga nggak bisa ditebak. Mulai dari representasi yang keren banget dari scene iconic sampai bootleg yang parah banget yang ngebuat beberapa orang tertipu di tianguis, industri figure ini tetep aja jadi bisnis yang kuat karena kemungkinan-kemungkinannya yang nggak ada habisnya.
Tapi, jelas banget sih kalau unsur ecchi itu penting banget di produk-produk kayak gini. Dengan kesempatan buat mengabadikan momen erotis dari cewek anime, para pembuatnya ngeluarin usaha yang gede buat bayangin dan bikin ulang di dunia nyata scene yang mungkin penggemarnya pengen lihat. Meskipun nggak sampe ke porno (yang itu lebih ke pabrikan independen), figure resmi itu cuma selangkah lagi buat nunjukin waifus yang telanjang di produk mereka.
Nah, itu yang baru aja kejadian sama “Atelier Sophie“, sebuah franchise game populer yang baru aja ngumumin figure resmi dari Sophie, sang protagonis. Di figurenya kita bisa liat Sophie setengah bugil, keliatan kesel banget karena scenenya menggambarkan ada yang masuk ke kamarnya pas dia lagi ganti baju.
Meskipun ini scene yang sering dipake di industri anime, ada perang besar yang terjadi di forum komentar dengan salah satu yang sering muncul di artikel kita sebelumnya: komunitas feminis. Mereka mulai ngeluh karena figurenya nunjukin cewek muda dalam kondisi rentan, dan mereka kecewa karena pemain dari franchise ini “udah terbiasa” dengan representasi kayak gini.
Tapi yaudah deh, bukan hal baru lagi sih kalau orang-orang kayak gini mulai ngelontar kritik di media sosial, tapi para otaku juga jadi bagian dari masalah pas mereka ngejawab daripada pinter-pinter ngabaikan aja:
- “Jaman dulu, orang-orang bilang kalau lo nonton anime, baca manga, atau main game, lo nggak bakal bisa bedain antara fantasi sama kenyataan. Nyatanya, orang-orang yang nggak familiar sama hal-hal ini suka ngomong soal hak asasi manusia buat hal-hal yang nggak nyata. Makin banyak aja orang yang nggak bisa bedain antara dunia nyata dan fiksi. Dan walaupun kita benerin berdasarkan keluhan mereka, mereka nggak bakal bayar kita.”
- “Ini karya besar yang bahkan tarik perhatian yang nggak diinginkan, itu aja udah bikin gue bangga.”
- “Kalau lo dengerin semua idiot di mana-mana, lo nggak bakal bisa bernapas di mana pun di dunia ini. Gue harap perusahaan-perusahaan terus ngelakuin apa yang mereka mau daripada dengerin orang-orang ini.”
- “Figurenya mengerikan. Kayaknya mereka pikir sesuatu yang bikin cewek takut itu ‘lucu’. Kira-kira mereka pikir kita seneng diganggu kayak gini? Lo seneng ngelakuin tindak pelecehan? Kayaknya figure-figura kayak gini memuaskan keinginan mereka buat kontrol orang lain.”
- “Sebenernya, gue pengen bilang ini situasi di mana pintu dibuka pas lo lagi ganti baju dan lo dimarahin, bukan scene di mana pelaku sengaja ngintip atau melakukan pelecehan seksual.”
- “Koei, yang punya hak atas franchise ini, udah kasih lampu hijau, jadi seharusnya nggak ada masalah. Ada scene kayak gini di game-nya nggak?”
- “Apakah mental kriminalnya otaku-otaku itu terlalu rendah sampai ngeluarin sesuatu kayak gini di era di mana ngintip Shizuka-chan dari Doraemon di kamar mandi sekarang dianggap scene bermasalah?”
- “Banyak yang bilang ngintip itu tindak kejahatan, tapi karena memang kejahatan, kenapa nggak nikmatin aja sebagai ‘fiksi’? Entah itu game balap atau tembak-tembakan, kalau lo ngebut di jalan umum atau nembak orang dengan pistol, itu kejahatan. Makanya kita main game.”
- “Ngga ada masalah karena gue ngabaikan sepenuhnya omong kosong dari luar yang nggak kenal atau beli karya ini. Kalau tetep kayak gini, para fans bakal beli, tapi kalau dengerin suara dari luar, nggak ada yang bakal beli. Suara dari luar itu bukan suara konsumen, cuma kebisingan.”
- “Orang-orang yang nyerang figure ini, tolong ke rumah sakit sekarang juga. Kalian nggak bisa bedain antara realita dan delusi.”
- “Sudah saatnya sadar kalau opini publik mulai berubah soal konten seksual.”
- “Gue nggak pengen mereka terus bikin hal-hal kayak gini. Kesadaran, asumsi, dan persepsi yang salah soal seksualitas itu luas banget. Cewek-cewek bukan mainan. Bukan mainan. Bukan buat kepuasan seksual sepihak.”
- “Masih banyak figure lain yang bahkan lebih berbahaya dalam konteks seksual, dan ilustrasi asli dari ini udah lama banget, jadi kalau mau ngomong soal ini, seharusnya ngomong pas itu, dan juga ada beberapa feminis yang ngeluh soal remake dari Atelier Marie.”
- “Buat yang ngeluh soal ini, tenang aja, nggak ada yang pengen lihat kalian pas lagi ganti.”
- “Gue nggak ngerti kenapa sih, tapi beberapa orang keliatan kesel dengan ini, jadi buat mereka, Twitter punya fitur blokir. Dengan itu, mereka bisa berhenti lihat postingan dari akun yang nggak mereka suka.”
- “Gue rasa sih oke-oke aja punya merchandise, tapi… Meskipun ada representasi kayak gini di anime atau manga, nggakkah lebih baik kalau orang tua aja yang ngajarin anak-anak mereka buat nggak ngelakuin ini di kehidupan nyata? Gue pikir iya deh…”