AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari Toko digital Denpasoft baru aja ngeluarin pengumuman yang bilang kalo mereka bakal ngapus beberapa game dewasa (hentong) dari platform mereka. Langkah ini diambil setelah dapet permintaan dari beberapa bank yang minta penghapusan judul-judul yang memenuhi kriteria tertentu yang ditetapkan oleh pihak bank.
Pengumuman ini buat ngasih tau kalo beberapa judul digital udah dihapus dari Denpasoft dan sekarang udah nggak tersedia lagi untuk dibeli. Awalnya, bank kami yang minta supaya beberapa judul dihapus karena memenuhi kriteria yang udah mereka tetapkan. Mengingat situasinya, kami udah memenuhi permintaan ini sebagai langkah hati-hati. Selama waktu ini, pengguna yang udah beli judul-judul tersebut juga nggak bisa download lagi.
Sayangnya, belum ada jadwal kapan masalah ini bisa diatasi. Selain itu, mungkin ada judul lain yang juga bakal dihapus, tapi kami bakal berusaha ngasih tau semua orang kalo situasinya berubah. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan dan bakal berusaha cari solusi buat masalah ini.
Daftar game yang dihapus termasuk:
- “Childhood Friends with Benefits“
- “Slave’s Sword“, “Slave’s Sword 2“
- “Sonia and the Hypnotic City“
- “Trapped on Monster Island“
- “Cyborpunk Crisis“
- “Dark Side Fantasy EP1 & EP2“
- “Golden Legend ~ Harald Quest ~“
- “Knight Slave -The Dark Valkyrie of Depravity-“
- “LONGING RING OF ESCA“
- “SODOM-R“
- “Submission of Super Cute Girls“
- “Holy Paladin Cynthia“
- “Holy Slave Academy“
- “KuroInu 2 Redux“
- “Revenge of the Orcs Flag of Big Green Cock“.
Salah satu admin situs yang dikenal sebagai “DenpaSoft Chris” komentarin situasi ini di Twitter:
“Yah, ini bikin khawatir. Baru aja dapet kabar beberapa menit yang lalu kalo kita terpaksa ngapus banyak judul dari Denpasoft. Sangat mengecewakan, tapi ngeliat apa yang terjadi ke DLSite awal tahun ini, ini nggak terlalu mengejutkan. Dan sebelum ada yang nyaranin, nggak, kripto juga bukan solusi. Lo bisa nemuin banyak cara random buat terima pembayaran, tapi kalo bank bisa tutup akun lo, mau kemana pembayaran ini? Nggak bisa juga bilang ke orang-orang buat kirim pembayaran dalam bentuk tunai.”
Langkah ini bikin heboh di kalangan pengguna dan distributor konten dewasa (hentong) di Jepang, yang udah ngalamin situasi serupa. Keputusan sepihak dari bank-bank ini dipertanyakan, bikin debat tentang keadilan tindakan ini.
Banyak yang anggap tindakan bank dan perusahaan kartu kredit kayak Visa dan MasterCard itu pelanggaran hak konsumen. Komentar online nunjukkin frustrasi yang mendalam dan rasa bahwa tindakan ini terlalu agresif:
- “Bukan banknya yang jadi masalah, tapi Visa dan MasterCard.”
- “Lo bisa boikot atau protes.”
- “Gabung sama yang lain di situasi lo dan buka bank alternatif, kayak Revolut dan sejenisnya.”
- “Sebagai orang di industri serupa, ini adalah sesuatu yang bisa gue pahami. Jumlah pengguna yang bilang ‘kalo lo terima kripto, gue bakal beli’/’nggak usah khawatir soal kartu, lo bisa terima kripto’ sama aja: sekitar 0.”
- “Menolak untuk beradaptasi sering kali bikin mati, menurut gue.”
- “Orang-orang perlu mulai ngajukan gugatan kolektif terhadap prosesor pembayaran, perusahaan kartu kredit, dan bank. Apa yang mereka lakuin sekarang adalah pelanggaran hak asasi manusia, menurut pendapat jujur gue.”
- “Ini cuma penerbit kartu yang nggak mau dianggap bertanggung jawab secara hukum buat konten ‘jorok’. Kalo ada yang mau aturan ini berubah, dia harus minta pemerintahnya buat kasih definisi lebih jelas tentang apa yang dianggap jorok (atau bahkan melegalkannya).”
Beberapa pengguna nyaranin pake kripto sebagai alternatif, meskipun DenpaSoft Chris udah menolak opsi ini karena komplikasi dalam terima dan distribusi pembayaran:
“Dari sisi konsumen, mungkin ini pertama kalinya gue bener-bener pertimbangin pake kripto buat bayar. Walaupun nggak semua karyawan perusahaan bakal terima gaji dalam kripto, nggak bisa perusahaan tarik kripto kayak uang tunai dan bagi ke karyawan, yang pada akhirnya menghindari kebutuhan persetujuan bank?”