AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari berbagai sumber soal biaya hidup di Jepang. Gue yakin lo pasti pernah denger atau baca #KaburAjaDulu yang lagi viral di media sosial. Nah, salah satu negara tujuan buat kabur itu ternyata Jepang. Banyak netizen Indonesia pamer kalo mereka bisa jadi warga negara Jepang. Alasannya sih sama aja, pengen punya paspor yang lebih kuat dan mungkin pengen ngejar kehidupan yang lebih baik.
Tapi sebelum lo mikir buat pindah ke Jepang, lo harus tahu dulu gimana biaya hidup di sana. Soalnya, meskipun Jepang tuh negara maju dengan teknologi canggih dan budaya yang keren abis, biaya hidup di sana juga nggak main-main mahalnya. Yuk, simak ulasan lengkapnya!
Biaya Hidup di Jepang
Jepang emang terkenal sebagai salah satu negara impian banyak orang. Tapi, tinggal di Jepang itu butuh persiapan matang, apalagi soal uang. Biaya hidup di sana sangat bervariasi, tergantung beberapa faktor kayak:
- Wilayah Kota : Tinggal di pusat kota kayak Tokyo atau Osaka jelas lebih mahal dibanding tinggal di kota kecil atau pinggiran.
- Akomodasi : Sewa apartemen di tengah kota bisa bikin dompet lo langsung tipis. Tapi ada juga kos-kosan yang harganya lebih bersahabat.
- Makanan : Makan di restoran tiap hari? Siap-siap dompet lo cepet kosong. Mending masak sendiri atau belanja di supermarket buat hemat.
- Transportasi : Transportasi umum di Jepang emang super efisien, tapi ya gitu, harganya juga lumayan bikin mikir dua kali.
Sewa Apartemen atau Kos
Kalau lo mau tinggal di Jepang, biaya tempat tinggal bakal jadi salah satu pengeluaran terbesar lo. Di Tokyo, harga sewa apartemen bisa mulai dari 50.000 yen (sekitar Rp5 juta). Kalau lo pilih kota lain kayak Fukuoka atau Matsuyama, harga sewanya lebih murah, sekitar 24.000-26.000 yen (Rp2,5 juta-Rp2,7 juta).
Kalau lo pengen apartemen dengan lebih dari satu kamar, harga sewanya bisa nyampe 120.000 yen (Rp12 juta) per bulan. Jadi, pilih-pilih lokasi tinggal itu penting banget kalau lo nggak mau boros.
Kebutuhan Makanan dan Minuman
Soal makanan, lo bisa atur sesuai budget. Kalau sering makan di luar, misalnya di restoran, sekali makan bisa habis 1.000-3.000 yen (Rp116 ribu-Rp348 ribu). Tapi kalau lo masak sendiri, belanja bulanan buat dapur rata-rata cuma keluar 20.000-40.000 yen (Rp2,6 juta-Rp5,2 juta).
Ini dia estimasi harga bahan pokok di Jepang:
- Nasi 1 kg: 466 yen (Rp49 ribu)
- Air mineral 1,5 liter: 123 yen (Rp13 ribu)
- Telur 10 butir: 230 yen (Rp24 ribu)
- Ayam filet 1 kg: 903 yen (Rp95 ribu)
Biaya Transportasi
Transportasi di Jepang tuh efisien banget, tapi ya gitu, harganya mahal. Kalau lo pake kereta, tiket bulanan bisa nyampe 7.000 yen (Rp740 ribu), sedangkan tiket sekali jalan sekitar 210 yen (Rp22 ribu). Kalau naik taksi, per kilometer bisa habis 410 yen (Rp43 ribu).
Kalau lo punya kendaraan pribadi, harga bensin di Jepang sekitar 164 yen per liter (Rp17 ribu). Alternatif lebih murah? Pake sepeda atau jalan kaki aja kalau jaraknya dekat.
Biaya Listrik, Air, dan Gas
Untuk kebutuhan rumah tangga kayak listrik, air, dan gas, lo bakal keluar duit sekitar 7.000-10.000 yen per bulan (Rp740 ribu-Rp1 juta). Tapi harga ini juga tergantung cuaca dan lokasi lo tinggal. Misalnya, di Tokyo mulai dari 7.000 yen, sedangkan di Sapporo bisa nyampe 13.000 yen.
Biaya Pendidikan
Kalau lo masih butuh pendidikan kayak kuliah atau selevelnya, biaya pendidikan di universitas negeri bisa mulai dari 535.000 yen (Rp56 juta) per tahun. Tapi harga ini bisa beda-beda tergantung jurusan dan universitas yang lo pilih.
Biaya Lainnya
Selain biaya di atas, lo juga bakal keluar duit buat kebutuhan lain kayak paket internet. Paket data 20 GB per bulan bisa habis 3.000 yen (Rp300 ribu). Kalau lo suka hiburan kayak nonton bioskop atau karaoke, siapin duit sekitar 28.000 yen (Rp2 juta) buat aktivitas ini.
Secara keseluruhan, biaya hidup di Jepang per bulan bisa mencapai 100.000-200.000 yen (Rp10 juta-Rp21 juta), tergantung lokasi, kebutuhan, dan gaya hidup lo. Meskipun mahal, kalau lo pintar ngatur keuangan, tinggal di Jepang tetap bisa dijangkau kok.
Jadi, masih pengen kabur ke Jepang? Hmm mikir lagi… atau langsung gas ya? waduh!