AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari pengumuman terbaru, studio Tonari Animation resmi ngumumin kalau mereka bakal tutup setelah beroperasi selama empat tahun. CEO perusahaan, Jarrett Martin, ngejelasin kalau keputusan ini diambil setelah analisis yang mendalam. Ada beberapa faktor utama yang bikin mereka sampai ke titik ini: devaluasi yen Jepang, makin ketatnya persaingan (competitor jual jasa mereka lebih murah), makin kecilnya peluang bisnis (market share turun), dan kurangnya partnership buat menopang operasional.
Tonari Animation lahir di 2019 sebagai usaha perorangan sebelum akhirnya jadi korporasi di 2020. Awalnya, tujuan mereka tuh mulia banget: bikin produksi anime lebih gampang diakses sama kreator berbahasa Inggris dan memperbaiki kondisi kerja para animator. Selama perjalanan mereka, studio ini terlibat dalam lebih dari 80 produksi anime dan ngebuka jalan buat kreator internasional. Tapi, perkembangan industri anime bikin tujuan mereka nggak lagi relevan, soalnya studio Jepang mulai nerima lebih banyak animator asing.
Walaupun punya visi bagus, Tonari Animation nggak lepas dari kontroversi. Mereka sempet bikin proyek “Anime NFT”, pake AI buat proyek kreatif bareng jualan NFT, dan ngadain kampanye donasi buat buku tentang produksi anime yang nggak selesai. Ada juga kritik soal pengumuman kerja mereka yang katanya gajinya rendah, plus pernyataan kontroversial soal rekrutmen animator asing.
Soal masa depan, Martin bilang dia bakal lanjut di industri anime sebagai Creative Director di Creative Freaks. Di sana, dia bakal mimpin divisi baru bernama Sakuga Division, sambil ngaplikasiin pelajaran yang dia dapet dari Tonari Animation buat terus dukung industri ini. Tapi, nggak semua orang di komunitas ngeliat kabar ini dengan simpati:
- “Ada yang tau mereka kerja di proyek apa aja? Pernyataan mereka bilang terlibat di lebih dari 80 produksi, tapi di MAL cuma ada dua shorts.”
- “Kayaknya mereka nggak pernah mimpin proyek gede. Mereka cuma bikin animasi keyframe buat beberapa episode Spy x Family, My Hero Academia, sama One Piece Red. Mereka juga bantuin opening sequence di beberapa anime.”
- “Dari yang gue tau (dan koreksi kalo gue salah), mereka itu studio yang ngerjain episode-episode prioritas rendah. Mereka juga sering ngerjain proyek fanmade kayak animasi buat vtuber, animasi debut, sama video musik. Mereka kayaknya juga bikin keyframe kedua buat beberapa studio anime. Intinya sih, mereka kasih kesempatan buat animator pemula biar bisa masuk ke industri.”
- “Entah kenapa, gue nggak terlalu simpati.”
- “Hal yang paling gue inget dari mereka tuh animasi video musik Blue Horizon buat Gawr Gura.”
- “Dan nggak ada yang merasa kehilangan.”
- “Jadi begini caranya studio indie tutup: disambut tepuk tangan meriah.”
- “Gue harus ngopi dulu sebelum buka Reddit. Tadi gue baca sekilas, gue kira yang tutup itu Toei Animation.”
- “Bro, gue juga baca judulnya terlalu cepet, langsung panik mikirnya Toei Animation.”
- “Seperti kata orang Ukraina dan Rusia: ‘Pukulan halus… langsung ke bola mereka.’”
Penutupan ini nunjukin gimana sulitnya bertahan di industri anime, terutama buat studio indie yang mau bawa perubahan. Lo gimana, ada pendapat soal kasus ini?
Tonari Animation Inc. © 2021