AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari BBC, yang nyeritain tentang eksekusi seorang pria di China yang udah ngebunuh bocah Jepang umur 10 tahun bulan September tahun lalu. Kejadiannya di Shenzhen, kota di Tiongkok bagian selatan, pas bocah itu lagi jalan ke sekolah Jepang.
Pria yang dieksekusi itu, namanya Zhong Changchun, udah dijatuhi hukuman mati pada bulan Januari. Kejadian ini bikin geger di Jepang dan China, dan nambahin ketegangan diplomatik karena banyak yang nyangka kalau itu adalah serangan berbau xenofobia.
Pemerintah Jepang langsung ngasih pernyataan tentang eksekusi ini, dan bilang kalo pembunuhan terhadap anak yang gak bersalah itu adalah kejahatan yang gak bisa dimaafin. Mereka juga menegaskan kalo bakal tetep berusaha menjaga keselamatan warga Jepang yang ada di China.
Duta Besar Jepang di China, Kenji Kanasugi, bilang kalo Zhong sempet pengen ngomong langsung ke keluarga korban, tapi gak ada info pasti apakah dia emang sengaja nyerang warga Jepang. Kasus ini juga ngebuka pandangan soal nasionalisme yang lagi tinggi di media sosial China, yang akhir-akhir ini makin kental dengan rasa anti-orang asing.
Yang lebih bikin sensitif lagi, si bocah ini dibunuh tepat pada tanggal 18 September, yang mana itu adalah hari yang punya sejarah panjang antara China dan Jepang, yaitu hari peringatan insiden yang bikin Jepang menduduki Manchuria pada tahun 1930-an. Masih ada banyak ketegangan sejarah antara kedua negara, apalagi China masih nuntut Jepang untuk minta maaf atas agresi kolonial mereka di awal abad 20.
Dan gak cuma itu, kejadian ini juga terjadi di tengah serangan-serangan terhadap orang asing di China, termasuk kasus beberapa guru asal Amerika yang dibacok di Jilin. Terus, ada juga kejadian lain di bulan Juni kemarin, waktu ada seorang pria yang nyerang ibu dan anak Jepang di halte bus di Suzhou, tapi malah ngebunuh wanita China yang coba ngelindungin mereka. Orang yang nyerang itu juga udah dieksekusi.
Kasus-kasus kaya gini emang ngebuka mata kita tentang betapa pentingnya menjaga hubungan internasional, apalagi soal keselamatan warga negara asing di negara lain.