AniEvo ID – Neuralink, sebuah kata yang tidak asing bagi banyak orang dan memiliki hubungan yang kuat dengan Elon Musk serta implementasi chip di dalam otak. Teknologi ini diklaim dapat memungkinkan manusia untuk mengendalikan teknologi dengan pikiran mereka. Namun, apakah teknologi ini sama dengan Neuro Linker yang ada dalam seri Accel World karya Reki Kawahara?
Neuralink Corporation didirikan pada tahun 2016 oleh Elon Musk dan beberapa ahli neuroteknologi lainnya. Perusahaan ini berbasis di San Francisco, California dan berfokus pada pengembangan teknologi yang dapat meningkatkan koneksi antara otak manusia dan mesin dengan tujuan untuk mengatasi berbagai masalah medis dan meningkatkan kemampuan otak manusia.
Sementara itu, Accel World adalah sebuah sci-fi tentang dunia virtual yang dapat diakses melalui perangkat Neuro Linker. Ditulis oleh Reki Kawahara dan pertama kali diadaptasi menjadi anime oleh studio Sunrise pada tahun 2012. Karena berasal dari penulis yang sama, seri ini memiliki banyak kesamaan dengan Sword Art Online. Ketika pertama kali menjadi viral, Neuralink milik Elon Musk sering disamakan dengan NerveGear atau perangkat VR/AR lain yang muncul di Sword Art Online.
Namun, bukankah teknologi ini lebih mirip dengan Neuro Linker yang muncul di Accel World? Lihat saja namanya yang sangat mirip. Untuk mengetahui apakah kedua perangkat tersebut sama atau tidak, mari kita simak penjelasan di bawah!
Apa Itu Neuralink?
Neuralink adalah perusahaan teknologi yang didirikan oleh Elon Musk pada tahun 2016. Tujuannya adalah mengembangkan teknologi implantasi saraf untuk meningkatkan koneksi antara otak manusia dengan mesin, sehingga memungkinkan manusia untuk mengendalikan teknologi dengan pikiran mereka.
Implan Neuralink dirancang untuk ditanamkan di dalam otak manusia, dan berisi jaringan elektroda yang dapat merekam aktivitas saraf dan mengirimkan sinyal ke komputer atau perangkat lain. Dengan demikian, pengguna dapat mengendalikan teknologi hanya dengan memikirkan perintah yang diinginkan. Yang mana nantinya, teknologi ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk orang yang mengalami kelumpuhan.
Melansir dari The Quint, teknologi ini akan menggunakan chip yang bernama N1 Chipset yang memiliki diameter 8mm. Chip inilah yang nantinya akan ditanamkan ke otak manusia dengan menggunakan robot. Pihak perusahaan mengklaim bahwa kabel yang digunakan di N1 Chipset memiliki ketebalan yang sama dengan sel saraf.
Manusia memiliki banyak sel saraf yang mengirim dan menerima informasi melalui sinyal elektrik. Dengan menggunakan Neuralink, setiap kabel di N1 Chipset dapat terhubung dengan sel saraf di otak manusia dan memantau aktivitasnya. Ini memungkinkan otak manusia terhubung dengan mesin melalui sinyal elektrik.
Terdengar canggih dan meyakinkan, namun kenyataannya teknologi ini menerima banyak kritikan dan kontra. Hal ini terjadi karena Neuralink melakukan banyak uji coba pada hewan seperti tikus dan monyet, yang menyebabkan subjek merasakan sakit yang sangat luar biasa. Selain itu, perusahaan ini juga telah melakukan uji coba pada manusia.
Apa Itu Neuro Linker?
Neuro Linker adalah perangkat VR/AR yang hadir dalam anime buatan Reki Kawahara dan studio Sunrise, yaitu Accel World. Perangkat ini bekerja kurang lebih seperti NerveGear, yaitu dengan mengukur gelombang otak dan mengirimkan sinyal ke komputer untuk menghasilkan permainan dan informasi yang dibutuhkan di dalam dunia virtual.
Neuro Linker sendiri terdiri dari dua bagian, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras Neuro Linker terdiri dari sebuah headgear yang dikenakan di leher dan terhubung dengan perangkat lunak di komputer. Headgear Neuro Linker dilengkapi dengan sensor yang mampu membaca gelombang otak dan mengirimkannya ke komputer.
Sedangkan perangkat lunak Neuro Linker berfungsi sebagai media penyimpanan informasi dan aplikasi di dunia virtual Accel World. Perangkat lunak ini juga berfungsi untuk mengontrol karakter dalam dunia virtual dan memproses informasi yang diterima dari perangkat keras. Tidak seperti NerveGear yang hanya dapat menghubungkan ke dunia virtual, Neuro Linker bisa diimplementasikan ke dunia nyata sebagai perangkat augmented reality.
Perangkat ini juga dilengkapi dengan fitur ‘Direct Wired Connection‘ yang dapat menyinkronkan dua orang menggunakan sebuah kabel, sehingga keduanya dapat berbicara secara rahasia. Biasanya, fitur ini digunakan oleh pasangan yang sedang pacaran. Mereka juga dapat saling mengirim software atau memeriksa file milik pasangan. Ada sebuah mitos yang beredar yang mengatakan bahwa semakin pendek kabel yang digunakan pasangan, semakin dekat pula kedekatan emosional mereka.
Apakah Neuralink dan Neuro Linker Sama?
Neuralink milik Elon Musk dan Neuro Linker dari Accel World ciptaan Reki Kawahara tidak sepenuhnya sama. Perbedaan paling menonjolnya adalah pada bentuk fisik dari kedua perangkat tersebut, meskipun keduanya menghubungkan langsung ke otak. Yang satu ditanam di dalam otak, sementara yang lain hanya dikenakan di leher.
Neuro Linker diciptakan untuk bermain gim dan merasakan dunia virtual yang realistis, sedangkan Neuralink adalah teknologi implan otak yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas otak manusia. Teknologi ini bertujuan untuk membantu orang dengan gangguan neurologis, seperti Alzheimer dan Parkinson, serta membantu meningkatkan kecerdasan manusia melalui koneksi langsung antara otak dan komputer.
Jadi meskipun keduanya memiliki kata “neuro” di dalam namanya, Neuro Linker dan Neuralink adalah teknologi yang berbeda dalam hal fungsi dan tujuannya. Sementara berbeda dalam hal fungsi dan tujuannya, namun keduanya memiliki kesamaan dalam hal menghubungkan otak manusia dengan teknologi meskipun caranya berbeda.
Kesamaan lain yang dapat ditemukan adalah keduanya juga memiliki potensi untuk menghadirkan dampak positif dan negatif bagi manusia. Seperti halnya Neuro Linker di dunia Accel World yang dapat menyebabkan kecanduan dan memengaruhi kesehatan mental manusia, Neuralink juga memiliki potensi untuk menimbulkan efek samping seperti masalah kesehatan fisik atau masalah privasi.
Demikianlah pembahasan kali ini. Keduanya adalah teknologi yang sama-sama canggih, mampu membawa jutaan manfaat bagi manusia. Namun, kita juga tidak boleh menutup mata terhadap dampak negatif yang dibawanya. Salut dengan Elon Musk dan Reki Kawahara, meskipun satunya masih dalam pengembangan dan satunya hanya teknologi fiksi.
Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa di masa depan keduanya akan sepenuhnya hadir di dunia nyata dan dapat digunakan oleh banyak orang. Saya juga ingin berterima kasih kepada studio Sunrise yang sudah menganimasikan dan kepada Anda yang telah membaca sampai akhir.