AniEvo ID – Academy City adalah latar utama dalam seri novel dan anime Toaru Majutsu no Index (Toaru Series) yang ditulis oleh Kazuma Kamachi. Cerita-cerita yang dibuatnya berada dalam di universe yang sama, bahkan di kota yang sama. Salah satu ciri khas dari kotanya adalah adanya turbin angin yang tersebar di setiap sisi kota. Tingkat perkembangan teknologi Kota Akademi unggul 20-30 tahun lebih maju daripada wilayah lain di dunia.
Segala jenis teknologi mengalami kemajuan pesat di kota ini. Tingkat kemajuan yang luar biasa ini bahkan memungkinkan manusia untuk memperoleh kekuatan supernatural. Academy City, yang terletak di wilayah barat Tokyo, adalah sebuah area yang memiliki luas ⅓ dari total wilayah tersebut, dengan populasi penduduk sekitar 2,3 juta orang.
Orang-orang datang ke sini untuk menempuh pendidikan, mulai dari tingkat TK hingga perguruan tinggi. Tujuan utamanya adalah untuk menjadi seorang esper, meskipun ada juga yang tertarik untuk mempelajari teknologi yang canggih. Namun seperti yang terlihat di anime, hanya sekitar 40% dari total penduduk yang berhasil membangkitkan kekuatan supernatural mereka.
Benar, orang-orang tanpa kekuatan supernatural sangat bisa ditemukan di mana saja. Sama halnya dengan apa yang menjadi ciri khas Academy City, yaitu kincir angin. Hampir di setiap tempat selalu ada kincir angin. Padahal kota ini hanya sebuah daerah melingkar yang tertutup tembok. Jadi, apakah memang menguntungkan membangunnya sebanyak itu?
Alasan Dibangunnya Banyak Kincir Angin
Memang benar kota yang menjadi latar tempat utama seri novel dan anime Toaru Series ini memang hanya sebuah perkotaan yang dikelilingi tembok. Namun, di bagian barat Tokyo, khususnya di Academy City, itu memiliki iklim yang stabil berangin. Jadi sangat masuk akal jika dibangun kincir angin atau turbin angin untuk menghasilkan listrik. Tapi kenapa harus di dalam kota?
Pembangunan kincir angin ini awalnya hanya salah satu dari ribuan eksperimen yang dilakukan di Kota Akademi. Namun, ternyata turbin angin tersebut berfungsi dengan sangat baik dan cocok dengan kondisi iklim kota tersebut. Dan akhirnya dibangunlah lebih banyak lagi hingga akhirnya terdapat sekitar 10.000 unit yang tersebar di seluruh penjuru kota, yang menggantikan kabel dan tiang listrik.
Padahal sebenarnya, kota tersebut sudah dilengkapi dengan sumber listrik lain seperti pembangkit listrik tenaga nuklir dan bendungan. Meskipun begitu, turbin angin menjadi salah satu sumber utama listrik di kota, bersama dengan energi surya. Dengan banyaknya kincir angin yang tersebar mengecilkan resiko padamnya listrik di daerah tertentu jika ada yang hancur. Setiap daerah memiliki fasilitas pengatur listrik atau transmitter tersendiri.
Cara Kerja dan Keunikan Kincir Angin di Academy City
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Kota Akademi memiliki tingkat kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang sangat tinggi. Jadi, apakah kamu penasaran bagaimana cara kerja kincir angin di tersebut? Apa ada inovasi canggih original buatan kota tersebut hingga bisa membangun sebanyak 10.000 turbin angin di dalam kota?
Sayangnya, jawabannya adalah tidak ada. Cara kerja turbin angin di Academy City sama seperti pada umumnya. Baling-baling diputar oleh angin, kemudian angin menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik. Perbedaan mungkin terletak pada ukuran dan bahan yang digunakan pada kincir angin di kota ini dibandingkan dengan yang ada di dunia nyata.
Normalnya, kincir angin biasanya dibangun di daerah yang memiliki angin konsisten dan tanah datar. Contohnya adalah daerah pantai, puncak bukit, padang rumput, lembah dekat gunung, dan sejenisnya. Agar maksimal, dibutuhkan area seluas 150 M tanpa penghalang. Hal ini disebabkan oleh tinggi rata-rata tiang kincir angin yang berkisar antara 120-200 M.
Benar, turbin angin umumnya memiliki tinggi seperti gedung pencakar langit. Bahkan, panjang satu bilah baling-balingnya bisa mencapai 50-80 M lebih, dengan berat mencapai puluhan hingga ratusan ton. Agar dapat dibentuk se-aerodinamis mungkin, dibuat tidak menggunakan besi, melainkan terbuat dari serat kaca dan campuran serat karbon.
Di Toaru Series juga demikian, digunakan serat karbon (baling-baling) dan logam (menara). Namun, karena dibangun di dalam lingkungan perkotaan, ukuran turbin angin dibuat lebih kecil dibandingkan dengan dunia nyata. Seperti yang disebutkan dalam manga Toaru Kagaku no Railgun, satu bilah baling-balingnya hanya memiliki berat sekitar 500 kg.
Fungsi Lain Kincir Angin di Academy City
Meskipun begitu, ada satu hal yang benar-benar membedakan kincir angin yang ada di Academy City dengan di dunia nyata. Di sini, terdapat pemukiman bawah tanah. Distrik bawah tanah ini membutuhkan lebih banyak pasokan listrik daripada yang dibutuhkan di permukaan. Mereka tidak bisa mengandalkan pembangkit listrik dari angin atau energi surya.
Tapi dibutuhkan energi besar untuk memompa udara masuk, menyerap oksigen dari permukaan dan menghilangkan akumulasi karbon dioksida di bawah. Selain itu, ada juga kebutuhan untuk memompa air hujan dan air limbah ke permukaan. Dengan semua hal tersebut, 40% dari listrik yang dikonsumsi di Academy City digunakan untuk pompa udara besar.
Maka dari itu, dibangunlah daerah khusus untuk turbin angin di School District 22. Salah satu hal menarik tentang distrik ini adalah penggunaan jenis turbin angin yang berbeda. Di sini, turbin angin ditumpuk atau diatur satu di atas yang lain sehingga menyerupai jungle gym (atau bingkai panjat di taman bermain) setinggi 30 lantai.
Apakah Bisa Membangun Kincir Angin di Dalam Kota?
Sebelum membangunnya, diperlukan pengkajian yang mendalam. Membangun kincir angin di dalam kota memang bukanlah hal yang mustahil. Meskipun bisa, efektivitasnya menjadi pertanyaan. Di dalam kota terdapat banyak bangunan yang dapat menghalangi aliran angin. Selain itu, lahan yang tersedia di dalam kota juga sudah sangat terbatas.
Jika kita membicarakan tentang faktor keselamatan, jelas tidak mungkin membangun struktur sebesar itu di dekat pemukiman. Tidak hanya itu, kenyamanan juga harus dipertimbangkan. Ketika baling-baling kincir angin berputar, suara dan getaran yang dihasilkan dapat mengganggu kenyamanan warga di sekitarnya.
Namun, jika dibangun dengan ukuran kecil seperti di Academy City, mungkin saja dampaknya bisa diminimalisir. Seperti yang terlihat dalam anime Toaru Majutsu no Index dan Toaru Series lainnya, tidak ada suara atau getaran yang dihasilkan oleh turbin angin tersebut. Meskipun keberadaannya ada di setiap penjuru kota.
Memang benar bahwa Toaru Majutsu no Index, Railgun, Accelerator dan seri-seri lainnya hanyalah karya fiksi. Academy City kebetulan memiliki iklim berangin dan teknologi yang sangat memadai. Namun, jika konsep tersebut dapat diaplikasikan dalam dunia nyata, tentu akan menarik. Kota-kota akan memiliki tampilan yang lebih estetis dan dapat mengurangi ketergantungan pada BBM.
Demikianlah pembahasan tentang teknologi kincir angin ini. Meskipun topiknya agak random, semoga kalian menikmatinya. Pada artikel berikutnya, kita akan melanjutkan pembahasan mengenai Toaru Series, terutama anime Toaru Majutsu no Index dan Toaru Kagaku no Railgun. Masih banyak inovasi teknologi canggih di Academy City yang menarik untuk dibahas. Terima kasih atas perhatiannya!