Manga baru Isekai Tenseisha Koroshi Cheat Slayer yang ditulis oleh Homura Kawamoto dibatalkan setelah hanya rilis satu chapter. Ini karena kontroversi kuat yang disebabkan oleh plagiat desain karakter dari manga isekai lain dengan cara yang Merendahkan. Homura sebelumnya terkenal sebagai penulis manga Kakegurui.
Kontroversi muncul sebagai akibat dari publikasi bab pertama dari manga terbarunya yang berjudul Isekai Tenseisha Koroshi Cheat Slayer. Kontroversi dimulai ketika manga ini menampilkan parodi karakter terkenal dari manga lain seperti SAO, Re: Zero, Overlord, Youjo Senkei, Konosuba, Mushoku Tensei, dll. Namun dalam manga ini, mereka semua berperan sebagai penjahat.
Masalahnya adalah mereka semua digambarkan sebagai penjahat, kita juga bisa melihat mereka melakukan tindakan keji seperti menyiksa seorang gadis yang sudah meninggal. Maka dari itu setelah bab pertama diterbitkan manga dibatalkan karena menggambarkan karakter dengan cara yang merendahkan.
Permintaan Maaf
Menghadapi semua kontroversi yang muncul, Homura Kawamoto memutuskan untuk membuat pernyataan publik di akun Twitter-nya dengan meminta maaf.
Aku ingin menyampaikan permintaan maaf yang tulus dan terdalam atas ketidaknyamanan dan kecemasan yang ku timbulkan kepada semua orang yang terkena dampak.
Kami menyesal bahwa kami tidak cukup perhatian dalam pekerjaan dan kami menyebabkan situasi ini.
Berdasarkan refleksi ini, kami akan berusaha untuk menciptakan karya yang lebih baik di masa depan. Kami dengan tulus meminta maaf atas hal ini.
Komentar dari Penulis Lain
Namun hal tersebut tidak berakhir di sini, ternyata penulis Tensei Shitara Slime Datta Ken dan Mushoku Tensei juga memberikan pendapat mereka tentang hal ini. Yang membuat publikasi di akun Twitter resminya menanggapi pengguna lain yang menyebutkan masalah Cheat Slayer.
Jadikan protagonis dari isekai sebagai orang jahat dan buat dia bertindak keji. Tidak masalah.
Karakter dari karya lain diperkenalkan dengan cara yang dapat dikenali. Ini belum tentu menjadi masalah, tetapi juga tidak terlalu buruk.
Membuat karakter dari karya lain tampak dikenali, mengubahnya menjadi buruk dan membuatnya berperilaku keji. Itu melampaui batas.
Akhirnya dan untuk bagiannya, penulis Tensei Shitara Slime Datta Ken berkomentar. Saya menerima permintaan maaf dari departemen editorial Dragon Age. Bagi seorang penulis, citra karakter Anda penting, jadi saya meminta jika Anda akan memparodikannya, jangan melebih-lebihkan.