Studio Ghibli memiliki reputasi yang bagus dan terkenal karena film animenya yang sangat sukses seperti Howl’s Moving Castle, Princess Mononoke, Spirited Away, dan masih banyak lagi. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1985 dan telah merebut banyak hati penonton dari semua generasi. Namun, ada satu film Studio Ghibli yang jarang dibicarakan karena kurang diterima saat dirilis, yaitu Tales from Earthsea.
Tales from Earthsea disutradarai oleh anak dari Hayao Miyazaki, Gorō Miyazaki, rilis pada tahun 2006 dan terinspirasi oleh buku Earthsea dari Ursula K. Le Guin. Meskipun filmnya tidak tampil buruk di box office, film ini dikenang secara negatif.
Karena filmnya itu Gorō Miyazaki memenangkan penghargaan sebagai “Sutradara Terburuk” dan “Film Terburuk” di Bunshun Raspberry Awards Jepang, dan film tersebut menjadi proyek Studio Ghibli dengan rating terendah di Rotten Tomatoes.
Apa yang membuat Tales Of Earthsea begitu buruk?
Banyak kritik yang mengatakan kalau Tales of Earthsea buruk karena dibandingkan dengan karya Studio Ghibli lainnya. Contohnya seperti Howl’s Moving Castle dan My Neighbor Totoro, soundtrack mereka sangat berkesan sementara soundtrack Tales of Earthsea mudah dilupakan. Kemudian, tentu saja ada world-building yang sebatas dataran biasa, kota, dan kastil, sementara film lain seperti Spirited Away dan Princess Mononoke penuh dengan makhluk menarik, budaya, dan bangunan unik.
Selain sekedar perbandingan, Tales from Earthsea masih banyak kesalahan. Elemen penting seperti motivasi karakternya sendiri tidak terlalu terfokuskan, contohnya tidak banyak menjelaskan mengapa Therru berubah dari membenci Arren menjadi mencintai dirinya, lalu tidak menjelaskan alasan mengapa Arren membunuh ayahnya, dan mengapa Cob menginginkan kehidupan abadi.
Dan plotnya sendiri juga tidak fokus pada tujuan utama, mereka tidak memberikan petunjuk kepada penonton mengapa karakter-karakter ini secara khusus berusaha menghentikan tujuan Cob untuk mencari keabadian atau mengapa Cob yang memiliki keabadian akan menghancurkan Earthsea. Secara umum, banyak hal yang tidak dapat dijelaskan, yang mana tidak membantu dalam segi pengembangan karakter.
Sebagai film yang terinspirasi dari karya Le Guin, Tales from Earthsea juga gagal sampai-sampai tidak memiliki kesamaan dengan sumber inspirasinya. Ketika Le Guin melihat film itu sendiri, dia memiliki pendapat yang beragam dan sebagian besar lebih condong ke arah kekecewaan karena banyak elemen dari karyanya yang sepenuhnya di luar konteks dalam filmnya.
Ketika Le Guin setuju saat Studio Ghibli membuat film berdasarkan karyanya, dia ingin agar Hayao Miyazaki sendiri yang menjadi sutradara dan dia sedikit kecewa ketika tau bahwa sutradaranya ternyata adalah anaknya. Namun, dia mengerti bahwa proyek tersebut akan menjadi film pertama yang disutradarai oleh Gorō Miyazaki dan dia mungkin menanggung terlalu banyak tanggung jawab untuk seseorang dengan pengalaman yang sangat sedikit.
Gimana nih menurut kalian? Apakah memang film ini sampai seburuk itu?