Robot Hero Project Bullbuster terus memperluas jangkauannya dengan mengumumkan bahwa mereka akan memiliki adaptasi serial anime untuk televisi yang dijadwalkan tayang perdana pada tahun 2023. Untuk merayakan pengumuman tersebut, visual promosi telah diterbitkan dan staf utama serta pemeran telah terungkap. Selain itu, waralaba ini akan memiliki pertunjukan panggung di Festival Budaya Pop Kitakyushu pada 27 November.
Waralaba dimulai sebagai buku konsep yang diterbitkan di konvensi Pasar Komik (Comiket) dan acara COMITIA. Buku ini berfokus pada konsep “Ini adalah kisah pahlawan robot yang sah secara ekonomi.” Anggota proyek ini termasuk Hiroyuki Nakao, Eisaku Kubonouchi, penulis fiksi ilmiah Yuya Takashima dan Junji Okubo. Kadokawa telah menerbitkan dua novel dalam waralaba. Hiroyuki Nakao adalah penulis karya aslinya, dan Seiji Ebihara adalah penulis novelnya.
Pengisi suara
(Dari kiri ke kanan pada gambar di bawah)
- Asami Seto sebagai Arumi Ikaido
- Yuki Takada sebagai Miyuki Shirogane
- Shinichiro Miki sebagai Koji Tajima
- Shoya Chiba sebagai Tetsuro Okino
- Ken Uo sebagai Kintaro Kataoka
- Taiten Kusunoki sebagai Ginnosuke Muto
Tim produksi
- Hiroyuki NakaodanP.I.C.S. dikreditkan dengan perencanaan proyek, sementara penulis manga Eisaku Kubunouchi (Carole & Tuesday) bertanggung jawab untuk merancang karakter asli.
- Hiroyasu Aoki (Hero Mask) menyutradarai anime ini di Studios NUT.
- Takahisa Katagiri (FLCL Progressive, Hero Mask) bertanggung jawab atas desain karakter untuk animasi dan arahan animasi.
- Junji Okubo (Overlord) bertanggung jawab atas desain mekanis.
Sinopsis Bullbuster
Dalam cerita anime, seorang insinyur muda bernama Tetsuro Okino yang telah mengembangkan robot Bullbuster baru dipindahkan ke Hato Industries, sebuah perusahaan yang memusnahkan hewan berbahaya. Di sana, perusahaan dan presidennya Koji Tajima menghadapi cara hidup misterius yang disebut “Kyoju”. Menjadi perusahaan kecil yang selalu menemukan dirinya dengan sedikit uang, Hato harus selalu memperhitungkan setiap pengeluaran, seperti bahan bakar dan tenaga kerja pilot. Dan, tentu saja, tembakan yang meleset tidak ditoleransi. Perusahaan selalu terjebak di antara cita-cita pemusnahan Kyoju dan realitas ekonomi.