Anime adalah serial animasi buatan jepang yang sudah sangat terkenal di berbagai belahan dunia. Alur ceritanya yang menarik, atau mungkin visualnya yang memanjakan mata menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu, bahasa jepang yang easy listening juga membuat orang-orang gemar menonton Anime.
Namun, bagi beberapa orang, menonton Anime adalah hal yang kurang menarik. Banyak yang berpendapat bahwa Anime hanyalah tontonan bagi anak kecil belaka. Sebagian dari mereka juga berpendapat bahwa menonton Anime sama sekali tidak menyenangkan.
Jadi, apakah yang orang-orang katakan benar? Benarkah Anime hanyalah tontonan untuk anak kecil? Inilah fakta yang akan mematahkan opini orang-orang tentang menonton Anime!
1. Anime memiliki jalan cerita yang kompleks
Kita ambil kartun buatan amerika, Tom and Jerry contohnya. Kartun tersebut hanya bercerita tentang kehidupan antara kucing dan tikus yang selalu bertengkar tanpa hentinya. Animasi seperti ini cenderung tidak memiliki jalan cerita yang jelas.
Berbeda dengan serial Anime yang cenderung memiliki jalan cerita, bahkan tidak jarang alurnya membuat kita berpikir keras. Kita ambil saja salah satu serial lama, detektif conan. Atau bisa juga kita mengambil Death Note, yang selalu membuat kita penasaran tentang adu pikiran dari L dan Light Yagami.
Film animasi buatan amerika juga cenderung memiliki jalan cerita yang ringan, misalnya Cars, Monster Inc, Despicable Me. Ceritanya sangat mudah dipahami oleh anak kecil. Sebaliknya, film animasi jepang memiliki jalan cerita yang lebih kompleks. Kimi no Nawa misalnya, apakah seorang anak kecil bisa dengan mudah mencerna jalan cerita film tersebut?
2. Sebagian besar Anime memiliki rating 13+
Seperti yang diketahui, jumlah Anime yang ada hingga saat ini sudah ratusan bahkan ribuan. Dan sebagian besar diantaranya adalah Anime yang diperuntukan kepada remaja diatas 13 tahun. Sudah jelas bukan, bahwa Anime bukan hanya untuk anak kecil.
Ada banyak sekali genre Anime yang ada hingga kini. Romance adalah salah satu genre yang mendominasi. Yang mana genre tersebut sudah dapat dipastikan bahwa penayangannya hanya untuk remaja hingga dewasa.
Selain itu, ada juga beberapa Anime yang memiliki scene-scene yang kurang cocok dilihat anak kecil. Misalnya, adegan pembunuhan, adegan horor, ataupun adegan romantis.
3. Membutuhkan modal banyak
Menjadi seorang pecinta Anime membutuhkan modal yang tidak bisa dibilang sedikit. Untuk menonton Anime secara legal, kita harus mengeluarkam biaya terlebih dahulu. Berbeda dengan animasi lain yang cenderung bisa kita temukan di televisi. Penayangan Anime jarang sekali ditemukan di televisi negara kita sendiri. Kebanyakan animasi yang ditampilkan adalah animasi buatan Walt Disney. Jadi, kita harus berlangganan ke situs streaming legal terlebih dahulu untuk menonton Anime.
Selain itu, sebagai pecinta Anime tidaklah sempurna jika kita tidak mengoleksi barang-barangnya. Sebut saja action figure yang berharga ratusan ribu hingga jutaaan. Atau biaya dekorasi kamar bernuansa Anime yang memakan biaya tidak sedikit juga.
4. Anime seringkali memberikan pelajaran hidup
Bagi kalian yang suka menonton Anime, pernahkah kalian mendapat pelajaran tersendiri? Pada faktanya, ada banyak sekali Anime yang membuat kita terinspirasi dalam menjalani hidup. Sebagian besar dari Anime juga memang dibuat untuk hal tersebut.
Terkadang, saat kita merasa lelah menjalani hidup, banyak orang yang menjadi lebih semangat setelah menonton Anime. Ada banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil dari sebuah Anime. Misalnya, kita bisa belajar mengenai persahabatan, ataupun kita bisa belajar mengenai apa itu cinta.
Setelah membaca beberapa penjelasan diatas, sudah dipastikan ya bahwa Anime bukan tontonan untuk anak kecil saja. Bahkan, sebagian besar dari Anime memang ditujukan untuk orang yang sudah cukup dewasa. Jika ada orang yang bilang bahwa Anime itu hanya untuk anak kecil, mereka hanya belum pernah menonton Anime.
**Ini adalah Artikel Original yang di tulis oleh Admin Content Writer AniEvo ID