AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari Shogakukan, salah satu penerbit terbesar di Jepang, baru aja ngumumin kalo mereka bakal masuk ke pasar novel ringan di Amerika Utara dengan ngerilis aplikasi baru buat smartphone. Aplikasinya, yang namanya “Novelous“, bakal tersedia di Amerika Serikat dan Kanada akhir 2024, dan bakal ada terjemahan 400 judul novel ringan dalam dua tahun ke depan. Proyek ambisius ini bakal dikerjain bareng Mantra, startup yang ahli dalam terjemahan pake kecerdasan buatan (AI).
Inisiatif ini muncul karena makin populernya novel ringan di luar Jepang, khususnya di Amerika Utara. Kompetisi dengan Kadokawa, yang beli penerbit novel ringan J-Novel Club tahun 2021, jadi faktor penting dalam keputusan ini. Sejak akuisisi itu, Kadokawa ngalamin peningkatan pendapatan yang signifikan dari penjualan novel ringan di wilayah tersebut, mencapai seperlima dari penjualan manga.
Novelous bakal ngandelin terjemahan berbantu AI buat ngurangin biaya terjemahan sampai setengahnya, jadi bisa nerbitin lebih banyak karya. Selain itu, novel ringan di aplikasi ini bakal disajikan dalam format scroll vertikal, bukan halaman tradisional buku elektronik. Dengan strategi ini, Shogakukan ngincar buat dapetin satu juta pengguna dan ngasilin jutaan dolar pendapatan untuk tahun fiskal 2027.
Di Jepang, penjualan digital novel ringan udah ngalahin penjualan format cetak dalam beberapa tahun terakhir, sekarang sekitar 60% dari pendapatan pasar ini berasal dari digital. Perubahan menuju konsumsi digital ini mencerminkan tren global, dan Shogakukan pengen manfaatin pertumbuhan ini di Amerika Utara.
Tapi, sambutan dari fans nggak sepenuhnya positif. Komunitas pada khawatir soal penggunaan AI dalam terjemahan, takut kualitas dan kesetiaan karya aslinya bakal terganggu. Meski teknologinya bisa nyediain terjemahan lebih cepat dan murah, banyak fans lebih milih terjemahan manusia karena keakuratannya dan kemampuannya nangkep nuansa bahasa dan budaya Jepang.
- “Lo diundang dengan sangat hormat buat bayar terjemahan AI yang nggak diedit. Betapa mulianya hari ini buat hidup! (sarkasme).”
- “Tapi ya, kalo lo ngarepin beberapa novel ringan Shogakukan dirilis dalam bahasa Inggris, kayaknya salah satu dari kalian lagi pegang kaki monyet.”
- “Jelek banget. Semoga proyek ini gak nguntungin sama sekali dan mereka tinggalin sampah kayak gini, tapi sayangnya, mungkin ini cukup murah buat tetap nguntungin meskipun nggak dapet banyak.”
- “Tidak, makasih, dan bodo amat. Gue liat apa yang dilakukan AI ini sama ‘The Ancient Magus Bride’ dan itu bikin gue berhenti baca manga itu. Terjemahannya kacau dan hambar, kayak baca bagian belakang kotak sereal.”
- “Semoga pasar ngehancurin mereka (bahkan bajak laut punya standar tertentu, lol) dan ngejunjung reputasi perusahaan lokal yang asli yang kita punya dibandingkan dengan sampah ini.”
- “Karena mereka nyebut ‘Too Many Losing Heroines’, gue penasaran gimana itu bakal ngaruh ke kemampuan Seven Seas buat lisensi volume mendatang, karena mereka udah rilis vol. 1 secara digital. Semoga mereka masih bisa nerbitin dengan penerjemah asli.” “Jujur, gue berharap ini bisa ngasih napas baru ke scene terjemahan fan novel ringan karena terjemahan resmi bakal jatuh.”
- “Semoga mereka pecat eksekutif perusahaan. Keputusan bodoh dan gak masuk akal kayak gini cuma ngurangin pekerjaan dan ngerusak kualitas, semua demi ‘pertumbuhan’. Mereka seharusnya bikin keputusan yang masuk akal, kayak lebih terbuka ngasih lisensi ke penerbit Inggris. Shogakukan udah dikenal sebagai salah satu penerbit yang susah banget dapetin lisensi, karena mereka pengen edisi fisik sebagai syarat. (Perlu dicatat, penerbit novel ringan yang paling aktif adalah J-Novel Club, yang bahkan nggak bisa milih seri apa yang pengen mereka cetak lebih).”
- “Jadi, bakal ada editor manusia buat pastiin terjemahan ini nggak sepenuhnya dari AI?”
- “Apakah AI ini AI yang khusus dilatih buat terjemahan dari Jepang ke Inggris? Atau ini cuma terjemahan mesin jelek yang udah kita punya? Kalo yang pertama, gue mungkin tertarik kalo terjemahannya 90% akurat atau lebih.”
- “AI itu kanker saat ini dan gue berharap itu cuma tinggal di mesin pencari daripada ini.”