Pada 25 April 2022 di Jepang, menandai sepuluh tahun sejak perilisan volume pertama dari light novel yang ditulis dan diilustrasikan oleh Yuu Kamiya, No Game No Life. Penerbit Kadokawa telah mempersiapkan perayaan ini, membagikan ilustrasi anniversary khusus yang dibuat oleh sang penulis.
Yuu Kamiya mulai menerbitkan light novel ini melalui cetakan MF Bunko J pada April 2012. Istrinya, Mashiro Hiiragi, membuat adaptasi manga dari cerita tersebut pada Januari 2013 melalui majalah Monthly Comic Alive, tetapi adaptasi manga baru oleh Ryu Naitou dimulai pada November 2021, mulai dari volume kedua light novel.
Light novel tersebut mendapatkan adaptasi anime dua belas episode yang diproduksi oleh studio Madhouse, disutradarai oleh Atsuko Ishizuka dan skrip yang ditulis oleh Jukki Hanada, dan dirilis pada April 2014. Movie No Game No Life: Zero menampilkan tim produksi yang sama dan dirilis di Jepang pada tanggal 15 Juli 2017. Sejak itu, franchise tersebut tidak memiliki sekuel baru hingga sekarang, dan jeda lebih dari tiga tahun sejak penerbitan volume kesepuluh dari light novel juga tidak banyak membantu dalam hal ini.
Sinopsis No Game No Life
Awal cerita, ada empat karakter game terkenal di dunia game dengan nama Kuhaku. Dalam bahasa Indonesia, Kuhaku berarti kosong alias tanpa nama. Rupanya dua orang adik kakak memainkan karakter tersebut, yakni Sora dan Shiro. Tiba-tiba mereka mendapatkan sebuah email untuk tantangan memainkan catur.
Shiro yang masih anak-anak memiliki akal yang cerdas. Bahkan program dari komputer yang bisa mengalahkan master catur bisa ia kalahkan. Melihat permainan catur yang tak biasa, Sora pun membantu Shiro menghadapi tantangan tersebut. Akhirnya, mereka pun menang, kemudian muncul email kedua.
Isi email tersebut menyebutkan dunia mereka yang tidak sesuai dengan Sora dan Shiro. Rupanya email tersebut datang dari seorang dewa. Dewa itu pun membawa Shora dan Shiro ke dunia lain.
© 榎宮祐 (著, イラスト) / KADOKAWA