AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari Naver Webtoon, yang notabene salah satu platform webtoon paling gede di dunia, lagi ngalamin penurunan drastis dalam jumlah pengguna setianya. Hal ini bikin pasar keuangan jadi agak kacau. Dalam cuma dua hari doang, nilai pasar Naver Webtoon udah menyusut sampai 1.4 triliun won. Penurunan ini bikin investor pada jual sahamnya kecewa berat, dan ini ngebayangin kekhawatiran yang makin ngebet tentang masa depan platform ini.
Data dari kuartal kedua tahun 2024 nunjukin kalo jumlah pengguna aktif bulanan (MAU) dan yang bayar (MPU) itu turun parah, baik di Korea Selatan maupun di pasar lain yang penting. Khususnya di Korea Selatan, yang emang vital buat Naver Webtoon, terjadi penurunan 6.6% di MAU dan 7.3% di MPU dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Walaupun ada kenaikan di Jepang, itu masih enggak cukup buat nutupin penurunan di daerah lain.
Salah satu penyebab utamanya tuh kualitas konten yang kurang nendang. Naver Webtoon malah lebih milih buat mass-produce webtoon yang mereka sebut “webtoon formula”, yang ngulang-ngulang formula sukses yang udah ada. Ini bikin konten jadi saturasi dan pembaca pada bosen, yang akhirnya ngerendahin daya tarik platform ini secara keseluruhan.
Para ahli industri bilang kalo solusinya tuh kudu balik lagi ke bikin konten berkualitas tinggi dan ngembangin IP (intellectual properties) yang bisa sukses dalam jangka panjang. Memperbaiki kondisi kerja para creator webtoon dan dukungan lebih buat karya yang lebih ambisius diliat sebagai langkah krusial buat balikin kepercayaan pengguna dan stabilin performa keuangan Naver Webtoon.
Dalam jangka pendek, situasinya bakal tetep susah, karena diperkirakan bakal ada kerugian tambahan di kuartal ketiga. Tapi, para ahli menekankan kalo strategi yang fokus pada kualitas konten dan pengembangan IP yang sukses bisa membalikkan tren negatif ini dan ngasih kesempatan buat Naver Webtoon buat balik jadi pemimpin di pasar global webtoon.
- “Gaya gambar mereka juga mirip-mirip semua.”
- “Webtoon ini berkembang pesat berkat internet, tapi dengan alasan yang sama, produksi massal yang kualitasnya rendah jadi ngerendahin nilai mereka.”
- “Banyak yang bilang webtoon bakal ngalahin manga Jepang, tapi apa jadinya?”
- “Gue baca banyak webtoon di Piccoma, tapi banyak yang ditarik panjang terus gak ada endingnya. Pas beres, endingnya tipikal ‘perjuangan kita baru mulai’ kayak dibatalkin. Beberapa malah beres secara mendadak.”
- “‘Solo Leveling’ itu seru banget. Jepang kalah tuh.”
- “Webtoon Korea ini, karakternya mirip-mirip semua, apa iya digambar orang yang sama?”
- “Di webtoon, yang ngebuat cerita, karakter, dan latar itu orang yang beda. Karena gambarnya dibuat pake AI, banyak bangunan dan muka yang keliatan mirip.”
- “Kayaknya Jump TOON juga gagal nih. Mungkin oke buat yang cuma mau ngabisin waktu, tapi sebagai karya, lebih kayak produk sekali pakai yang gak mau dibaca ulang beberapa kali, makanya beberapa kontradiksi dan perkembangan dipaksain itu ditoleransi.”