AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari langkah pemerintah Jepang yang cukup berani untuk menekan harga beras yang sempat melonjak. Menteri Pertanian Shinjiro Koizumi baru aja ngumumin rencana distribusi beras setengah harga , yang bakal tersedia di toko-toko mulai awal bulan depan. Berita kali ini gue ambil dari langkah pemerintah Jepang yang cukup berani untuk menekan harga beras yang sempat melonjak. Menteri Pertanian Shinjiro Koizumi baru aja ngumumin rencana distribusi beras setengah harga , yang bakal tersedia di toko-toko mulai awal bulan depan.
Apa Isi Kebijakan Baru Ini?
Pemerintah Jepang berencana menjual sekitar 300.000 ton beras cadangan ke pengecer besar dengan harga super murah: hanya ¥11.556 (sekitar $81) per karung ukuran 60 kg. Itu artinya, harganya cuma sekitar ¥2.160 per 5 kg saat sudah dijual ke konsumen lebih murah dari harga pasar saat ini!
Yang lebih enak lagi, pemerintah juga tanggung ongkir pengiriman , jadi pengecer nggak usah nambah biaya logistik. Ini pasti bikin harga akhir ke pembeli bisa benar-benar terjangkau.
Jenis Beras Apa yang Dijual?
Beras yang dilepas adalah stok lama yang disimpan sebagai cadangan darurat:
- 200.000 ton beras produksi tahun 2022
- 100.000 ton beras hasil panen tahun 2021
Sebelumnya, beras ini biasanya hanya dilepas saat ada situasi darurat seperti bencana alam atau gagal panen besar. Tapi karena harga naik tinggi banget, pemerintah memutuskan melepaskannya tanpa tender lelang , langsung lewat sistem kontrak.
Kenapa Harus Tanpa Tender?

Langkah ini dilakukan setelah Shinjiro Koizumi menggantikan posisi mantan Menteri Pertanian Taku Eto yang mundur karena kontroversi pengelolaan beras. Sebelumnya, pemerintah masih menggunakan sistem lelang beras ke Zen-Noh (Federasi Nasional Asosiasi Koperasi Pertanian) . Sayangnya, cara itu nggak efektif menekan harga, malah membuat pasokan tetap terbatas dan harga semakin naik.
Setelah menjabat, Koizumi langsung diperintahkan Perdana Menteri Shigeru Ishiba untuk mengubah sistem menjadi kontrak tanpa tender , sehingga pemerintah bisa:
- Menentukan harga sendiri
- Memilih pengecer mana saja yang boleh beli
- Memastikan beras dijual ke masyarakat umum , bukan hanya kalangan tertentu
Aturan Buat Pengecer
Gue harus bilang, ini bukan program bebas kontrol . Pemerintah punya aturan ketat buat para pengecer yang mau ikutan:
- Harus ajukan rencana penjualan detail
- Harus lapor jumlah beras yang terjual tiap minggu
- Kalau ternyata nggak sesuai target , maka hak mereka untuk membeli beras cadangan dicabut, dan nama mereka dipublikasi secara terbuka
Tujuannya satu: pastikan beras benar-benar sampai ke tangan rakyat , bukan ditimbun atau dijual kembali dengan harga mahal.
Siapa Saja yang Sudah Nyatakan Minat?

Salah satu yang udah menyatakan minat adalah Hiroshi Mikitani , CEO Rakuten, yang berencana menjual beras ini secara online. Artinya, konsumen nggak harus ke toko fisik , tapi bisa pesan dari rumah. Kalau ini direalisasikan, bisa jadi solusi bagi keluarga yang ingin hemat belanja bulanan tanpa ribet.
Dampak Ekonomi & Reaksi Ahli
Takahide Kiuchi, ekonom senior dari Nomura Research Institute, bilang kebijakan ini berpotensi turunkan harga beras sampai ¥2.000 per karung . Tapi dia juga waspada:
“Jika masyarakat panik dan borong beras, hanya segelintir orang yang bisa menikmati harga murah. Kalau stok cepat habis, banyak yang bakal balik bayar harga mahal.”
Kiuchi juga ingatkan bahwa sistem kontrak tanpa tender cenderung kurang transparan , yang bisa membuka peluang korupsi atau diskriminasi dalam distribusi. Tapi dia akui, ini adalah langkah luar biasa untuk situasi yang luar biasa .
Respon Publik Cukup Positif

Jajak pendapat terbaru tunjukkan publik punya harapan tinggi pada Koizumi :
- 59,8% responden Kyodo News percaya harga beras bakal turun sejak Koizumi menjabat.
- Peringkat persetujuan PM Ishiba naik jadi 34% (Nikkei) dan 31,7% (Kyodo) .
- Sebanyak 65% responden Nikkei menyatakan memiliki ekspektasi tinggi terhadap kinerja Koizumi.
Ini jelas tekanan besar buat Koizumi, tapi sekaligus juga peluang emas buat tunjukkin bahwa pemerintah bisa hadir buat rakyat.
Penutup
Langkah pemerintah Jepang lewat Koizumi ini bisa jadi salah satu upaya signifikan untuk menekan inflasi harga bahan pokok . Meskipun belum tentu bisa menyelesaikan masalah sepenuhnya, minimal ini bisa memberikan relief sementara buat masyarakat yang sedang kesulitan.
Bagi kita di Indonesia, ini bisa jadi pelajaran juga soal bagaimana negara tetangga menghadapi lonjakan harga pangan dengan kebijakan langsung ke pasar. Semoga bisa jadi inspirasi ke depannya. Lo setuju nggak sama langkah pemerintah Jepang ini? Atau ada ide lain buat stabilkan harga beras? Share di kolom komentar ya!