AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari franchise “Tokyo Ghoul” ngumumin proyek besar buat ngerayain ulang tahun kesepuluh anime ini, yaitu sebuah pameran dengan pengalaman imersif yang bakal debut di Jepang bulan Oktober tahun ini. Pengumuman ini bikin para fans kecewa berat, yang berharap bakal ada remake adaptasi animenya. Ekspektasi tinggi banget, terutama karena produksinya udah nyiapin countdown dari beberapa hari sebelumnya, bikin antisipasi gede.
“Tokyo Ghoul“, yang diangkat dari manga karya Sui Ishida, adalah salah satu franchise paling populer dekade terakhir. Manga ini nyeritain tentang Ken Kaneki, seorang cowok yang jadi setengah ghoul setelah kecelakaan. Perjuangannya buat tetap mempertahankan kemanusiaannya sambil navigasi dunia ghoul yang brutal bikin jutaan pembaca terkesima.
Adaptasi animenya, sayangnya, penuh kontroversi dan kekecewaan. Season pertama, meskipun dapet review campuran, secara umum diterima dengan baik. Tapi season kedua, “Tokyo Ghoul √A“, ngubah total cerita manganya, menyimpang jauh dari plot aslinya dan ngambil keputusan naratif yang nggak diterima baik oleh fans. Bikin makin parah, season ketiga, “Tokyo Ghoul: Re” berusaha ngebenerin kesalahan season kedua, tapi malah nimbulin kekacauan naratif yang lebih besar.
Fans seri ini udah lama banget minta remake yang setia sama manga aslinya. Ketiadaan pengumuman remake di ulang tahun kesepuluh ini jadi pukulan berat buat banyak orang yang berharap ngeliat cerita Kaneki diceritain dengan benar dalam format animasi. Kenapa nggak dibikin remake meskipun ada permintaan dari fans? Ada beberapa teori soal ini:
- Studio Pierrot: Studio yang bertanggung jawab atas adaptasi anime ini udah sering dikritik karena cara mereka menangani seri ini. Mungkin aja studionya nggak tertarik buat investasi dalam remake karena butuh waktu dan sumber daya yang besar (dan juga nggak mau jual properti intelektualnya ke studio lain buat ngurusin).
- Shueisha: Sebagai pemilik hak manga, Shueisha mungkin punya peran dalam keputusan soal adaptasi baru. Mungkin aja prioritas penerbitan mereka lebih fokus ke proyek lain yang lebih menguntungkan.
- Rumah Produksi: Keputusan soal remake juga melibatkan rumah produksi yang mendanai dan mendistribusikan anime. Mungkin ada kurangnya minat atau dukungan finansial buat ngeremake seri yang udah pernah diadaptasi, meskipun diterima dengan kritik. Franchise ini tetep populer dan dicintai, tapi cara mereka menangani adaptasi animenya bikin banyak yang kecewa. Komunitas fans terus berharap suatu hari nanti ada adaptasi yang bisa menghonor cerita Kaneki yang kompleks dan kaya dengan setia pada sumber aslinya.
Komentar para fans:
- “Ini tuh pengumuman besar yang mereka siapin?”
- “Oh no, salah satu kekecewaan terbesar di tahun 2024 sejauh ini.”
- “Menderita, sakit hati, dan marah adalah apa yang gue rasain sekarang.”
- “Syukur gue udah punya ekspektasi rendah soal ini.”
- “Gimana lo semua masih bisa berharap ada remake dari ini?”
- “Kenapa mereka siapin pengumuman sampah ini dengan hype yang gede? Apa masalah orang Jepang?”
- “Gue nggak punya ekspektasi apa-apa, tapi tetep aja kecewa.”
- “Gue bakal ngerasa kurang tersinggung kalo ini soal pachinko.”
- “Seperti yang diduga, nggak ada perusahaan yang mau investasi buat ngadaptasi ulang manga buat dewasa, dan setelah suksesnya Kimetsu no Yaiba dan Jujutsu Kaisen, yang shonen, nggak ada yang seharusnya punya harapan di titik ini.”
- “Bertahun-tahun lalu gue belajar, berkat BLEACH, kalo perusahaan Jepang punya ‘pengumuman penting’ itu pasti soal merchandise atau event langsung.”
- “Nggak tau kenapa banyak yang mikir ini soal remake, countdown biasanya buat album atau pameran seni.”
(c)石田スイ/集英社・東京喰種製作委員会
(c)石田スイ・十和田シン/集英社・東京喰種製作委員会
(c)石田スイ/集英社・東京喰種:re製作委員会