AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari funia manga di Jepang lagi dihebohin banget sama fenomena penerbitan Kaisha to Shiseikatsu: On to Off (Company and Private Life: On and Off). Padahal baru satu volume yang dirilis, manga ini udah berhasil lewatin 100,000 copy yang beredar, bikin milestone yang keren banget dari segi penjualan.
Yang bikin manga ini beda dari yang lain adalah plotnya yang unik dan menarik banget. Ini tuh komedi slice-of-life yang ngebahas kehidupan dua pegawai kantoran. Pas jam kerja, mereka berdua pake outfit yang standar dan cocok buat kerja. Tapi, begitu keluar dari kantor, keadaannya jadi beda banget: si cowok berubah jadi lolita gothic yang charming, sementara si cewek tampil dengan gaya punk yang liar dan pake baju cowok.
Konsep crossdressing, atau kebiasaan pake baju yang biasanya dikaitkan dengan gender lawan, itu jadi inti ceritanya. Tema ini lagi ngetren banget di budaya saat ini, apalagi dengan munculnya femboy di internet. Mereka ini orang-orang yang, entah cuma sebagai hobi atau bagian dari identitas gender mereka, pake baju yang dianggap feminin secara sosial.
Istilah yang sering dipake buat crossdressing itu trapito, yang merupakan penyesuaian dari kata Inggris trap. Istilah ini dipake buat ngomongin cowok yang berdandan seperti cewek. Walau beberapa orang mungkin mikir istilah ini punya konotasi negatif, terutama dari asal-usulnya dalam bahasa Inggris, penggunaannya di Amerika Latin biasanya bebas dari maksud jelek.
Suksesnya Kaisha to Shiseikatsu: On to Off nggak cuma karena plot uniknya doang, tapi juga karena kepiawaiannya dalam menarik perhatian pembaca. Dengan cerita yang fresh dan karakter-karakter yang menarik, manga ini berhasil memikat banyak orang, dan jadi must-have buat para penggemar genre ini.
Dengan sukses gila-gilaan yang diraihnya dalam waktu singkat, ekspektasi buat masa depan Kaisha to Shiseikatsu: On to Off itu tinggi banget. Para fans udah nggak sabar nungguin seri berikutnya yang bakal lanjutin petualangan seru dan kadang-kadang mengejutkan dari para tokohnya.
- “Kisahnya dari author yang sama kayak ‘Ottoman’. Semoga aja nggak ada sexualisasi di sini.”
- “Gue harus baca ini, kayaknya ini bakal jadi buku berikutnya yang bakal bikin kita ribut sama penerbit.”
- “Orang di balik ‘Ottoman’? Gue harus baca ini secepatnya.”
- “Oh, gue inget pernah liat ini sekilas, semoga aja terbit dalam bentuk cetak.”
- “Ini kedengerannya kayak hal terbaik di dunia.”
- “Seneng deh masih ada yang inget ‘Ottoman’. Itu cerita yang lumayan oke, nggak bohong. Gue seneng banget bacanya pas masa-masa scanlation lagi booming.”
(c) 会社と私生活-オンとオフ-