AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari inisiatif unik Visionary Co, Limited di Jepang yang berhasil bikin pekerjaan perawat lansia jadi inceran banyak anak muda. Bukan karena gaji tinggi atau jam kerja ringan, tapi karena sosok mereka: Macho Caregiver , para binaragawan yang merawat lansia dengan otot dan empati. Tahun ini, Jepang kedatangan angin segar di tengah krisis tenaga perawat lansia.
Bukan karena kebijakan baru atau insentif besar, tapi berkat sosok Macho Caregiver para binaragawan yang bekerja sebagai perawat dan sukses bikin jumlah pelamar naik sampai 25% . Gak cuma kuat ototnya, tapi juga kuat dalam memberi harapan. Ini bukan gimmick biasa, tapi strategi perekrutan nyata yang mulai mengubah cara pandang orang terhadap profesi pengasuh lansia.
Otot dan Empati: Kombinasi Baru yang Bikin Orang Tertarik Jadi Perawat

Jepang selama ini punya masalah besar: kekurangan tenaga pengasuh lansia . Populasinya yang cepat menua bikin permintaan layanan perawatan tinggi, sementara minat orang muda untuk kerja di bidang ini rendah banget. Dianggap melelahkan, gaji pas-pasan, dan kurang prestise, banyak yang ogah melamar.
Masuk deh Visionary Co, Limited, penyedia layanan kesejahteraan di Jepang, dengan ide nyeleneh: mempekerjakan para binaragawan sebagai perawat lansia . Mereka dikenal sebagai Macho Caregiver , dan berhasil mengubah persepsi umum bahwa pekerjaan ini hanya cocok buat orang tua atau perempuan.
Program ini dipimpin oleh tim kebugaran internal mereka bernama 7SEAS , yang anggotanya adalah para pria berotot yang bukan cuma bisa angkat beban, tapi juga sabar, empati, dan mampu merawat lansia secara profesional. Mereka aktif bekerja di fasilitas Visionary, membantu aktivitas sehari-hari lansia, sekaligus menjadi panutan gaya hidup sehat dan positif.
Viral di Medsos, Dicoba di Dunia Nyata

Yang membuat program ini menonjol adalah strategi promosi mereka di media sosial . Video-video aksi Macho Caregiver sedang merawat lansia, senam bareng, atau sekadar bercanda ramai-ramai jadi viral. Banyak dari video itu menunjukkan betapa ringannya mereka mengangkat pasien, memberikan dukungan emosional, dan menjaga semangat para lansia.
Hasilnya? Minat melamar kerja sebagai perawat lansia meningkat tajam. Menurut data dari Visionary, jumlah pelamar naik 25% pada 2024 dibanding tahun sebelumnya , terutama dari kalangan pria usia 20-an dan 30-an .
Bukan cuma soal jumlah, kualitas pelamar juga ikut naik. Banyak dari mereka yang dulunya nggak pernah kepikiran jadi perawat, kini mulai melihat pekerjaan ini sebagai karier yang layak dan bahkan “keren” .
Lebih dari Sekadar Rekrutmen: Budaya Kerja yang Lebih Sehat

Selain efek rekrutmen, program Macho Caregiver ternyata juga mengubah budaya kerja di dalam perusahaan. Para karyawan lain mulai lebih aktif menjaga kebugaran fisik dan mental. Visi perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dan sehat pun semakin mudah tercapai.
Visionary juga mencatat penurunan biaya perekrutan. Biaya per satu perekrutan sekarang di bawah rata-rata industri , berkat banyaknya jumlah pelamar berkualitas yang datang secara alami tanpa harus iklan besar-besaran.
Ke depannya, perusahaan berencana untuk memperluas inisiatif ini dengan menyediakan konten olahraga mingguan untuk semua karyawan, serta mendorong rutinitas kebugaran harian agar stamina dan kesehatan para pengasuh tetap terjaga.
Kenapa Ini Penting untuk Indonesia Juga?
Walaupun ini berita dari Jepang, kita di Indonesia juga punya tantangan serupa: populasi yang terus bertambah tua, sementara minat generasi muda jadi perawat masih rendah. Kalau Visionary bisa pakai pendekatan unik untuk menarik perhatian anak muda, kenapa kita nggak coba hal serupa?
Bayangin aja, ada program “Caregiver Ganteng” atau “Perawat Berotot” yang tampil di medsos sambil kasih edukasi soal perawatan lansia. Siapa tau, nanti banyak cowok muda yang mulai tertarik masuk ke bidang ini dan mengubah stigma negatif yang selama ini melekat.
Penutup
Jadi, siapa sangka kalau otot dan empati bisa jadi kombinasi ampuh untuk menarik minat generasi muda masuk ke dunia perawatan lansia? Program Macho Caregiver di Jepang berhasil tunjukkan bahwa citra sebuah profesi bisa berubah drastis lewat pendekatan yang unik dan relevan. Bisa jadi, ini awal dari tren baru yang bisa diadaptasi di negara lain juga termasuk Indonesia.