AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari update terbaru soal kebijakan Ekonomi Jepang yang sedang berjuang melawan kenaikan harga beras. Harga beras naik cukup signifikan di Jepang, bikin pemerintah daerah turun tangan. Banyak prefektur mulai bagikan voucher, beras gratis, atau subsidi buat bantu warganya. Program bansos ini umumnya fokus pada keluarga dengan anak, tapi ada juga yang menyasar seluruh penduduk.
Lonjakan Harga Beras Bikin Pemerintah Gerak Cepat
Kenaikan harga beras di Jepang belakangan jadi perhatian serius. Dengan biaya hidup yang semakin tinggi, banyak warga biasa merasa tertekan. Untuk mengimbanginya, pemerintah daerah di berbagai wilayah mulai luncurkan program bansos, baik dalam bentuk voucher, kupon digital , maupun beras langsung .
Setiap daerah punya pendekatan berbeda, tapi tujuan utamanya sama: membantu masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan pokok tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam .
Hokkaido: Voucher Beras & Susu untuk 390 Ribu Rumah Tangga

Prefektur Hokkaido menjadi salah satu daerah yang memberikan respons cepat. Mereka menawarkan voucher beras dan susu atau 5,5 kg beras lokal untuk rumah tangga yang memiliki anak. Sekitar 390.000 keluarga memenuhi syarat untuk program ini.
Langkah ini nggak cuma bantu warga, tapi juga dorong produksi pertanian lokal, karena beras yang dibagikan adalah hasil panen petani setempat.
Kyoto (Kameoka): Beras + Kupon Belanja

Di Kameoka, Prefektur Kyoto, semua anak hingga usia 18 tahun (sekitar 12.500 orang ) akan mendapat 5 kg beras gratis . Selain itu, mereka juga dapat kupon senilai 8.000 yen yang bisa dipakai di toko-toko lokal.
Ini jelas langkah dua arah: membantu keluarga sekaligus menggerakkan roda ekonomi lokal.
Kota Fukui & Ibaraki: Fokus pada Keluarga Tunggal
Kota Fukui bagi voucher beras senilai 5.000 yen ke sekitar 24.000 keluarga dengan anak , dengan jumlah dinaikkan jadi 8.000 yen untuk rumah tangga kepala keluarga tunggal. Ini jelas sangat membantu keluarga yang lebih rentan secara finansial.
Sementara itu, di Hitachi, Prefektur Ibaraki, sekitar 11.000 keluarga menerima sertifikat beras senilai 4.400 yen .
Osaka Perluas Sasaran Bantuan
Pemerintah Prefektur Osaka menjalankan program yang menawarkan kupon digital atau bahan makanan senilai 7.000 yen untuk anak-anak di bawah 18 tahun dan wanita hamil. Di awal Juni lalu, mereka bahkan memperluas cakupan usia hingga mencakup remaja dan pemuda usia 19–22 tahun .
Langkah ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah sadar betul beban mahasiswa dan kaum muda yang masih bergantung pada keluarga.
Chichibu (Saitama): Bantuan untuk Semua Rumah Tangga
Tidak hanya keluarga dengan anak, beberapa kota juga memberikan bansos kepada seluruh rumah tangga . Salah satunya adalah Chichibu di Prefektur Saitama, yang akan mengirimkan sertifikat beras ke 26.000 rumah tangga .
Besaran bantuannya disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga:
- Rumah tangga dengan 1–3 anggota: 2.200 yen
- Rumah tangga dengan 4 anggota atau lebih: 3.080 yen (~$21)
Distribusi rencananya dilakukan akhir Agustus.
Pemerintah Larang Penjualan Kembali Voucher
Meskipun program bansos ini berjalan lancar, pemerintah daerah tetap waspada. Mereka melarang keras penjualan kembali voucher atau beras bantuan secara online . Tujuan program ini adalah untuk mendukung ketahanan pangan rumah tangga, bukan memicu pasar gelap atau spekulasi barang bekas.
Beberapa daerah sudah mulai menegaskan aturan ini agar bansos benar-benar sampai ke tangan yang membutuhkan.
Apa Artinya Ini Buat Ekonomi Jepang?

Lonjakan harga beras adalah cerminan dari kenaikan biaya hidup secara keseluruhan di Jepang. Inflasi, depresiasi yen, dan gejolak rantai pasok global membuat situasi ekonomi domestik makin menantang.
Program bansos yang digelontorkan pemerintah daerah ini bisa dibilang sebagai tambal sulam sambil menunggu solusi struktural . Meski begitu, langkah ini sangat penting untuk menjaga stabilitas sosial dan daya beli masyarakat.
Selain itu, pembagian beras lokal juga mendorong produksi domestik , yang mana bisa membantu para petani yang juga terdampak krisis.
Penutup
Jadi, meskipun tidak ada solusi instan untuk lonjakan harga beras, langkah pemerintah daerah di Jepang cukup proaktif. Dari Hokkaido hingga Saitama, berbagai wilayah mulai membagikan bansos berupa beras, voucher, atau kupon belanja. Lo udah pada tau belum soal situasi ekonomi Jepang belakangan? Atau malah ada pengalaman langsung? Share di kolom komentar!