AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari Tokyo, 4 Desember 2025 – Pasar box office Jepang akhir pekan ini (28-30 November 2025) kembali dikuasai film-film anime, dengan Jujutsu Kaisen: Execution menyabet posisi tertinggi di antara produksi lokal. Namun, di balik kemenangan tersebut, ada juga kekecewaan dari karya sutradara ternama Mamoru Hosoda. Berikut ulasan lengkap berdasarkan data dari Kogyo Tsushinsha dan Oricon News.
Jujutsu Kaisen: Execution – Tetap Kuat di Posisi Ketujuh
Sebagai film kompilasi yang merangkum arc Shibuya Incident sekaligus teaser season ketiga, Jujutsu Kaisen: Execution berhasil mempertahankan momentumnya. Turun tiga peringkat dari pekan sebelumnya, film ini menempati posisi ketujuh di akhir pekan keempat tayangnya capaian tertinggi untuk film anime Jepang selama periode tersebut.
Dengan penjualan tiket yang stabil, film ini terus membangun antisipasi menjelang peluncuran season baru pada Januari 2026. Penggemar Gojo Satoru dan Yuji Itadori patut bangga, karena adaptasi MAPPA ini membuktikan daya tarik serial shonen yang tak tergoyahkan.
Demon Slayer: Infinity Castle – Hanya Selangkah Lagi Hancurkan Rekor Mugen Train
Tak kalah mengesankan, Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – Infinity Castle bertahan di posisi kedelapan pada akhir pekan ke-20. Sejak rilis pada 18 Juli 2025, film ini telah meraup total pendapatan domestik sebesar 38,33 miliar yen (sekitar 246,5 juta USD) dalam 136 hari, menarik lebih dari 24 juta penonton di Jepang.
Capaian ini menempatkan filmnya hanya 2,42 miliar yen (15,6 juta USD) di belakang rekor tertinggi sepanjang masa milik Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – The Movie: Mugen Train (rilis Oktober 2020), yang sukses mengumpulkan 40,75 miliar yen (262 juta USD). Jika tren berlanjut, Infinity Castle berpotensi menjadi film anime paling laris di pasar domestik Jepang. Kisah Tanjiro dan para Hashira terus membuktikan kekuatan franchise Ufotable di layar lebar.
Chainsaw Man – The Movie: Reze Arc Masuk Peringkat Sepuluh
Di posisi kesepuluh, Chainsaw Man – The Movie: Reze Arc turun lima peringkat pada akhir pekan kesebelasnya. Meski demikian, laporan resmi dari akun X franchise pada 1 Desember 2025 mengungkapkan total kumulatif 73 hari mencapai 9,28 miliar yen (59 juta USD), dengan 6,05 juta penonton.
Prestasi ini membawa filmnya naik ke peringkat ke-65 dalam daftar all-time box office Jepang, melampaui The Secret World of Arrietty (Studio Ghibli, 2010) yang meraup 9,26 miliar yen (59,5 juta USD). Adaptasi arc Reze ini berhasil menangkap esensi gelap dan brutal dari manga karya Tatsuki Fujimoto, menjadikannya salah satu highlight 2025.
Kekecewaan untuk Mamoru Hosoda: Scarlet Rontok dari Top 10
Di sisi lain, film terbaru Mamoru Hosoda, Scarlet (judul Jepang: Hateshinaki Scarlet), mengalami penurunan drastis. Setelah debut mengesankan di posisi ketiga pekan lalu, karya ini langsung terdepak dari 10 besar pada akhir pekan keduanya. Kisah balas dendam berlatar fantasi yang terinspirasi dari Hamlet ini gagal mempertahankan momentum, meskipun visualnya dipuji sebagai salah satu yang paling memukau di filmografi Hosoda.
Bandingkan dengan kesuksesan Belle (2021), yang bertahan di Top 10 selama 14 akhir pekan berturut-turut—termasuk tiga pekan di puncak—dan menjadi film tersukses Hosoda dengan pendapatan domestik 6,6 miliar yen (42,5 juta USD). Penurunan Scarlet ini menjadi pengingat akan tantangan industri anime, di mana inovasi naratif tak selalu menjamin sambutan hangat penonton.
Secara keseluruhan, akhir pekan ini menegaskan dominasi genre action dan dark fantasy di box office Jepang, sementara eksperimen seperti Scarlet mengajak refleksi atas selera audiens. Pantau terus perkembangan ini, karena 2025 masih menyimpan banyak kejutan di layar lebar anime!















