AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil di zaman digital yang makin gila ini, ada cerita unik dari Jepang yang sukses bikin netizen geger. Jadi gini, ada seorang cowok bernama Yokota yang bikin karakter AI cewek bernama “Miru Nanase.” Cewek virtual ini digambarin sebagai gadis 21 tahun yang cantik banget. Video YouTube-nya, yang di-upload sekitar enam bulan lalu, udah ditonton hampir 7.000 kali. Tapi, plot twist-nya, Miru Nanase itu cuma karakter ciptaan Yokota buat ngejual jasa konsultasi kencan.
Nah, masalahnya makin rame pas Yokota ketahuan ngejual “saran kencan” ke cowok 35 tahun di Prefektur Nara. Dari situ, Yokota berhasil kantongin ¥1,25 juta (sekitar Rp144 juta), yang katanya juga buat investasi forex. Tapi ternyata, ini bukan bisnis biasa. Awal Desember, Yokota resmi ditangkap polisi atas tuduhan penipuan. Abis kasus ini rame, akun media sosial Miru Nanase di Instagram dan Twitter/X langsung hilang entah ke mana.
Yokota sih ngaku kalau transaksi itu memang beneran ada, tapi dia ngebantah udah nipu. Dia bilang korban sebenernya tahu kok tentang jasanya. Tapi, yang jadi pertanyaan besar: kalau korban tahu di balik sosok Miru ini ada cowok 33 tahun dari Osaka, apa dia masih mau bayar mahal? Miru Nanase, sebagai karakter AI dengan visual menarik, jelas jadi daya tarik utama. Banyak cowok mungkin tergoda sama sosoknya dan ngerasa dia bisa bantu mereka.
Kalau dipikir-pikir, yang Yokota lakuin nggak beda jauh sama orang yang bikin karakter VTuber. Bedanya, dia pake Miru buat ngejual jasa konsultasi, dan itu dianggap menyesatkan. Banyak cowok mungkin berpikir Miru itu “real” dan bisa bantu mereka jadi lebih pede soal cinta, padahal kenyataannya beda jauh. Ini juga jadi pengingat buat kita, kalau teknologi AI makin masuk ke hidup kita, penting banget buat lebih hati-hati dan nggak gampang ketipu.
Kasus ini jelas ngegambarin kalau transparansi di era digital itu super penting. Apalagi sekarang batas antara dunia nyata dan virtual makin kabur. Yokota mungkin inovatif, tapi dia lupa soal etika. Dari sini, kita belajar bahwa teknologi AI itu keren, tapi kalau nggak dipakai dengan bijak, malah bisa jadi bumerang. Jadi, hati-hati ya guys, jangan gampang kepincut sama gambar atau sosok virtual yang kelihatan terlalu sempurna!